Galau Karena Tak Galau

Hihihi, judule kok mirip postinganku yang dulu yah: Hiatus yang Tak Hiatus. Note: postingan ini curhat semata. Semerbak kegalauan. Ya meski biasanya ngepost curhat juga sih...

Galau. Sebuah kata yang sebenarnya aku jarang sekali memakainya. Tapi tetep aja ya, zero influence itu nggak mungkin. Di mana-mana diteriakkan kata 'galau', mau nggak mau aku menggunakannya, ketimbang aku memilih kata 'kecamuk' atau 'gundah'. Aduh, aku berkecamuk...

Kegalauan ini berawal ketika seorang blogger tampan tapi bohong meneleponku via seluler untuk... nggak tahu untuk ngapain. Tiba-tiba sampailah ia bertanya mengenai sebuah pertanyaan yang agak-agak gimana gitu.

Ia, "Na, kowe rak normal tho? Masih suka sama laki-laki kan? Kok postinganmu nggak ada yang galau blas ki lho. Nggak kayak si xxx yang statusnya galau semua."

Aku, "Asemik."

Ia, "Biasanya kan seumurmu sukanya galau..."

♥♥♥

Nggak pernah galau? Oh ya nggak lah. Tapi kan nggak semerta-merta kegalauan itu ditumpahkan dalam tulisan atau dalam sebuah status singkat di akun media sosial lah yau.

Naksir orang? Ya tentu seriiiiing. Siapa-siapa mah aku taksir kayaknya sih, hihi tapi kan nggak harus diceritakan. Lagipula kalau aku naksir orang, peduli setan ama tuh orang, hahaha! Mungkin karena belum pernah jatuh cinta yang beneran kali yeiyyy... Belum pernah patah hati lagi, apalagi sampai ngurung diri di kamar sebulan. :P

Entah aku yang belum memasuki masa pubertas atau nggak lewat masa itu karena sungguh pas SMP -SMA aku nggak pernah cerita-cerita siapa-siapa yang aku taksir ke teman-temanku. Kalau aku naksir yo wis naksir wae, abis itu ya nggak naksir lagi tuh, hihihi.

Dan ada satu lagi yang mengganjal... ada pula blogger berkomentar, "Kayaknya hidupmu bahagia banget sih." Bingung mau jawab ini. Bahagia ya bahagia dong. Tapi apa nggak pernah sedih? Ya sering sedih laaahhh... mungkin aku lebih sering menangis daripada orang yang mengkomentariku tadi.

Tapi apa iya curhat sedih mengenai masalah-masalah mesti ditulis di blog? Cerita ke 1-2 teman terdekat ya sudah. Lagipula, blog kan untuk bersenang-senang... masa' ya musti sedih-sedihan pun di sini, hihihi. ^^

Dan nggak pernah sensi sama orang? Ya nggak laaahhh. Sering banget sensi malah, ahahaha! Misalnya di dunia maya awal rajin ngeblog, aku kadang membaca kritik yang jatuhnya bikin sensi di hati atau membaca postingan bisa bikin sensi sendiri, tapi ya udah lah yaawww. Itu semua proses biar lebih terbuka menerima pendapat orang. Ngapain juga bahas sensi-sensi di postingannn... *eh, ini bahas ding.*

Lagi-lagi, hidup ini hanya senda gurau... ahhh, lega akhirnya bisa menumpahkan kegalauan nggak penting ini. Bye byeeeeeee~

♥♥♥