Gagal Ke Dolly

Yeah, jadi jawaban pertanyaan di postingan sebelumnya adalah, aku gagal lagi ke Dolly. Woohoo... Kenapa lagi? Karena bulan Februari lalu, aku sempat ke Surabaya juga tapi tak ke sana. Kemarin aku udah bilang ibuku dari masih di Jakarta, aku pengen liat Dolly, aku pengen liat Dolly. Ibuku cuma bilang 'ya sana'. Berarti dibolehin yes! Lalu gimana ceritanya gagal?

Saat perjalanan dari Bandara Juanda ke SUTOS (tempat aku menginap), aku dan Mas Dwi banyak bercakap-cakap mengenai Dolly. Aku bilang sama dia, aku kepuengen rek liat Dolly. Penasaran rek koyok ngopo. Lalu dia cerita macam-macam. Katanya, biasa aja. Cuma begitu doang. Lihat perempuan duduk-duduk di kursi dan diliat dari luar, seakan-akan kayak etalase atau akuarium gitu. Aku tanya, ayu opo ora mbak-mbak di sana. Katanya, biasa wae mbak. Kalau malam mungkin keliatan cantik, efek cahaya, kalau siang, wooo ternyata orangnya ndeso rupane. Katanya loh.

Dari ceritanya, ternyata ia sering mengantar tamu untuk melihat Dolly. Ya sama kayak aku gitu, karena penasaran. Si Mas ini bahkan bilang ingin mengantarkanku ke sana. Sayang, mobilnya bermasalah. Apanya kendor gitu. Sepanjang perjalanan, ia sering menelepon untuk menanyakan apa yang harus ia lakukan dengan mobilnya. "Nak gak rusak, sampeyan tak terke mrono mbak. Kan gak lucu nak mobile tiba-tiba mandek nang nDolly njuk bosku takok aku nang ndi, trus tak jawab 'lagi nang nDolly Pak' iso-iso dipecat aku mbak." Begitu dia bilang kepadaku. Aku bilang, ya wis lah tak numpak taksi ae lah nanti malam.

Sampai tempat menginap, aku blogwalking dulu. Ibuku rupanya lagi makan malam dan nyanyi-nyanyi. Wi-fi di tempat menginap busuk, akhirnya aku nongkrong di warung kopi sambil wi-fi-an. Sambil menunggu ibuku juga. Waktu itu masih jam setengah sepuluhan. Jam sepuluh, ibuku selesai acaranya dan kami pun masuk kamar. Aku bilang sama ibu aku mau jalan-jalan malem. Ibuku bilang boleh. Tapi kok mukanya gak enak gitu. Hm, berarti dalam hati gak boleh nih... Kata ibu disuruh tidur aja, soalnya musti bangun pagi banget, jam tujuh udah check-out. Oke lah kalau begitu. Mengingat, sama orang tua kan harus manut. Soalnya kalau nggak manut ntar bisa ada apa-apa, hihihi. Nggak jadi liat Dolly deh.

Sutos dan sekitar di jam setengah enam pagi. Jam segitu udah silau rekkk!

Berendam di bathtub sebentar (norak, soalnya di rumah gak punya bathtub), tidur, dan kemudian bangun untuk menghabiskan waktu sebelum flight pulang ke Jakarta jam setengah tujuh malamnya. Malam itu, aku dilanda kebingungan. Akankah aku ikut ke Tuban untuk melihat pabrik semen, atau memilih mlaku-mlaku nang Surabaya? Tebak aku milih yang mana? Hahaha, ini sih kayaknya udah pada tauuu...

♥♥♥