Indonesia, Saya Korupsi!
Gelappp... ada dementor~ |
"Lha wong cuma sampeyan sendiri kok yang dijemput." Begitu pak protokol bilang kepadaku. Protokol di sini maksudnya adalah orang yang melayani tamu-tamu perusahaan. Mereka bisa masuk keluar airport sesuka mereka karena jelas punya link di dalam airport dan hmm, aku nggak paham kenapa itu dibolehkan. Apa di airport luar negeri guide juga bisa masuk ke airport cuma buat nganterin tamu ke dalam?
...
Turun dari pesawat, aku ditelepon si protokol itu. Aku bilang aku tak mau ikut, aku mau sendiri naik taksi aja ke Surabayanya. Surabaya? Iya. bandara Juanda kan di Sidoarjo, hehehe... Kata ibuku, ada 4-5 orang dari rombongan yang musti dijemput. Tapi ternyata tidak, aku sendiri saja. Karena 4-5 orang lainnya ada di flight setelah aku. Katanya mobilnya sudah disiapkan, aku tinggal naik. Waduh, nggak enak lah aku. Wong aku bukan rombongan. Ibuku pasti menitipkan aku ke bapak protokol ini karena dikiranya ada yang barengan sama aku, tetapi ternyata enggak. Hm, trus ini korupsi nggak ya?
Di postingan Gagal Ke Dolly, aku cerita kalau tadinya si Mas Dwi bersedia mengantarkan ke Dolly. Cuma sayang, kondisi mobil yang tidak memungkinkan, nggak jadi deh. Dia menyarankan aku untuk WO supir aja. Aku sendiri bingung WO itu apa. Katanya, aku bisa pesan supir ke orang Semen ****** yang di hotel. Minta aja anterin ke mana, pasti mau. Aku tanya sama Mas Dwi, "Lha kalau bisa gitu, apa ya itu gak korupsi ta mas?" Dia kemudian bercerita kalau dia sering mengantarkan jalan-jalan anggota keluarga yang tak berkepentingan. Duh! JLEB! Aku kan juga tak berkepentingan sama si perusahaan itu.
Banyak, katanya, katanya dinas lah, tapi cuma jalan-jalan keliling Surabaya. Atau suaminya yang kerja, istri dan anak-anaknya minta supir buat muterin Surabaya. Mas ini jawab pertanyaanku, "Iya nggak apa-apa kok mbak pesen supir. Ya sekali-sekali ndak apa ta mbak. Kalau keseringan itu baru nggak baik." Waduwww, kalau sekali-sekali ndak apa, tapi banyak sekali keluarga yang tak berkepentingan minta supir begini, apa ya nggak ngerugiin perusahaan itu? Kan banyak banget biaya yang bisa di-save dari korupsi kecil semacam itu. Dari ongkos hire supir, waktu, bensin, banyak lah.
Aku bilang sama ibuku tentang itu. Ibuku cuma bilang, "Ya itu lah namanya BUMN, ya semua gitu. Itu baru masalah supir-supiran lho. Belum yang lain." Iya ya, dan ini baru BUMN pula. Belum ke gedung kura-kura hijau. Money politics dan jalan-jalan studi banding apa lah itu (udah agak basi sih, maklum jarang baca berita), yang sekeluarga diajak. Buset deh, biaya yang kebuang sia-sia berapa coba. Hueee, aku nggak mau bayar pajakkk kalau buat digitu-gituin! *mau nagih ke supermarket minta balikin 10% yang diambil buat PPN*
Huft... kenapa aku jadi emosi sendiri, hahaha. Oya, ibuku gak bekerja untuk perusahaan itu lho ya. Malah status ibuku sekarang lagi tidak bekerja. Dan aku salut sama satu perusahaan. Sebuah bank luar negeri, yang analisnya diundang dalam acara plant visit ke pabrik semen itu, perusahaan tersebut tidak mau dibayari apapun sama perusahaan yang berhubungan dengan negara, seperti perusahaan BUMN semen ini. Jadi, dari pesawat, hotel, bayar sendiri. Padahal diundang, hmmm...
Btw, jadi tadi itu aku dianterin dari Juanda ke Surabaya naik mobil itu, korupsi nggak ya? o_O
Banyak, katanya, katanya dinas lah, tapi cuma jalan-jalan keliling Surabaya. Atau suaminya yang kerja, istri dan anak-anaknya minta supir buat muterin Surabaya. Mas ini jawab pertanyaanku, "Iya nggak apa-apa kok mbak pesen supir. Ya sekali-sekali ndak apa ta mbak. Kalau keseringan itu baru nggak baik." Waduwww, kalau sekali-sekali ndak apa, tapi banyak sekali keluarga yang tak berkepentingan minta supir begini, apa ya nggak ngerugiin perusahaan itu? Kan banyak banget biaya yang bisa di-save dari korupsi kecil semacam itu. Dari ongkos hire supir, waktu, bensin, banyak lah.
Aku bilang sama ibuku tentang itu. Ibuku cuma bilang, "Ya itu lah namanya BUMN, ya semua gitu. Itu baru masalah supir-supiran lho. Belum yang lain." Iya ya, dan ini baru BUMN pula. Belum ke gedung kura-kura hijau. Money politics dan jalan-jalan studi banding apa lah itu (udah agak basi sih, maklum jarang baca berita), yang sekeluarga diajak. Buset deh, biaya yang kebuang sia-sia berapa coba. Hueee, aku nggak mau bayar pajakkk kalau buat digitu-gituin! *mau nagih ke supermarket minta balikin 10% yang diambil buat PPN*
Huft... kenapa aku jadi emosi sendiri, hahaha. Oya, ibuku gak bekerja untuk perusahaan itu lho ya. Malah status ibuku sekarang lagi tidak bekerja. Dan aku salut sama satu perusahaan. Sebuah bank luar negeri, yang analisnya diundang dalam acara plant visit ke pabrik semen itu, perusahaan tersebut tidak mau dibayari apapun sama perusahaan yang berhubungan dengan negara, seperti perusahaan BUMN semen ini. Jadi, dari pesawat, hotel, bayar sendiri. Padahal diundang, hmmm...
Btw, jadi tadi itu aku dianterin dari Juanda ke Surabaya naik mobil itu, korupsi nggak ya? o_O
♥♥♥
hati" lho mb'...
BalasHapusKPK sedang mengintai :-D
@jiah al jafara Wkwkwkwk, iya hati hati :P
BalasHapushehehe... Una... just listen to your heart.. if it doesn't feel good, then it's not right.. :-)
BalasHapus@Lyliana Thia My heart said it was not right and not my right :(
BalasHapushahaha, enak lagi un... :p
BalasHapus*ajaran sesat*
Komen duluan baru baca..
BalasHapusmau protes..Ternyata Una Ganti Nama tho..
sempet lihat fotonya una kecil ya,tapi namanya Inggris2 an geto deh..
Hahaa..baru Ngeh deh..!!
@Syam Matahari Waduwww enak piye :p
BalasHapus@Nchie Gyahaha, nama kumpeni :D Iya di WP aku pakai foto umur 4 tahun...
BalasHapusKlo ditanya korupsi?? aku sih bilang iya kak..
BalasHapuslah kita pake prasarana kantor buat kepentingan pribadi..
Dari sini keliatan, mana yg ada bibit KKN ato ga?
Berarti kak una ini anti korupsi, top deh.
hahaa...
BalasHapuswas loh ada ngikutin kpk noh..
biasa itu Na, idealismemu masih tinggi banget, semoga bisa tetap terjaga sampai nanti yaa... biasakan untuk tidak mencampurkan kepentingan keluarga dan keperluan perusahaan tempatmu bekerja nanti. Walau banyak org yang melakukan itu, menjadi berbeda dari mereka akan lebih baik toh? tetap pada prinsip ini Na, jgn suka mengambil keuntungan, yang bukan haknya kita... Mau jalan2? bisa donk pake kenderaan sendiri atau naik taksi.... aku suka sikapmu ini Na, dan ga banyak yang seperti ini. Keep this attitute yaa...., btw, ibumu hebat lho, bisa diundang dalam acara ini pdhl beliau sedang break.
BalasHapusKaya'nya kalau naik mobil itu, korupsi deh mbak :P Hehe, keluarga saya juga dulu - pas masih di Cilacap - sering menggunakan mobil kantor untuk jalan-jalan dalam kota. Meskipun demikian bensinnya pasti kami isi penuh setiap bulan, lho. #pembelaan
BalasHapusitu gak korupsi cm menggunakan fasilitas....
BalasHapuskorupsi gak ya...??
:P
waduh kayakx perlu buka Undang2 tuch biar tau masuk kategori korupsi apa ga? hehehe
BalasHapusmempertahankan idealisme emang susah hikz :(
nb : maaf ya Una baru bisa mampir ke sini hehehe
masa dianter aja korupsi. hehee
BalasHapus@tito Heyziputra Hihihi, aku gak anti tapi gak pro. Masih suka nyolong duit ortu :D
BalasHapus@Nchie Wkwkwk keren dong diikutin ktp :D
BalasHapus@alaika abdullah Masih tinggi gimana mbak? :D Hihihi amiinn mbak. Menurutku itu mencuri yang bukan hak kita hehe. Thanksss... :D
BalasHapus@lunacrafts Wkwkwk, korupsi yang bertanggung jawab :D
BalasHapus@zone Yeiy, menggunakan fasilitas yang bukan haknya? Korupsi lah...
BalasHapus@ria haya Iyaaa mbak... Hehehe ndak apa :D
BalasHapus@Sang Cerpenis bercerita Yaiya dong, kan fasilitasnya bukan hakku :D
BalasHapussebenernya bagus mbak postnya tapi diulang-ulang hehe
BalasHapusyaudah mbak sukses selalu yaa, tak tunggu post-post yang berikutnya :D
jangan lupa kunjungi juga blog saya yaa mbak :D
http://rudyardana.blogdetik.com
@rudy ardana Diulang gimana? -,-
BalasHapusHhahah...udah biasa kok soal begituan :D
BalasHapusMobil dinas dipake buat jalan2 diluar tugas mah banyak banget :D
Kayaknya dimana2 semua gitu deh :D
Sebuah postingan yang membuat saya merenung..
BalasHapusheheheh..
Duhhh, mak jlebbb...
Yang disensor itu semen padang bukan? muahuahua ~(^_^)~
BalasHapusya smoga kalau ntr mbak una kerja di pemerintahan jgn di contoh yg begitu itu ya,,,
BalasHapuslaporin KPK akh, kalau Una dah mulai korupsi kecil2an, nanti takutnya keterusan , korupsinya malah jadi gede2an ....
BalasHapushahahahaaaaa.............
salam
@Zippy Iya sih mas, udah biasa banget...
BalasHapus@apikecil Hehehe, makjleb kenapa :D
BalasHapus@BasithKA Jiah padang di jawa banget, Sith...
BalasHapus@al kahfi Hehehe, amin mas...
BalasHapus@bunda Lily Waaa, jangan dong Bunnn... Hihihihi...
BalasHapushmm, ikuti nalurimu aja Una... kadang ada sebagian yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. mumpung mumpung jadinya :D
BalasHapus@@yankmira Hehe, iya mbak. Bingung. Tapi akhirnya aku nggak make mobil sana lahhh, :D
BalasHapusBetul apa katamu @jiah al jafara
BalasHapus@Baha Andes Wah KPK ngereply komen di sini~
BalasHapuskan gratis, na. hihi... asik dong diajak jalan2. :p
BalasHapusDooh, Na...
BalasHapusAku jadi khawatir, jangan2 selama ini aku pernah pula melakukan korupsi...
Jadi klo memang ibu ga kerja di perush itu, kenapa dapat fasilitas klo emang ga kerja disana?
BalasHapuskorupsi2 yg seperti ini memang sulit dihindari sih :D *yg juga pernah menikmati korupsi2 kecil seperti ini ... eh kecil? dosanya mah sama ya? huaaa*
@Ila Yeee...
BalasHapus@kakaakin Hmmm, ayo diingat-ingat :D
BalasHapus@nicamperenique Ibu saya cuma diundang. Beliau analis, tapi lagi tidak bekerja dengan perusahaan apapun.
BalasHapusHahaha sama-sama dosa :D
ketinggalan berita okeh banget ki un...
BalasHapusbaru ngerti juga kalo una sekarang jadi artis dollywood
haha
@Rawins Hueee, enak ajaaa...
BalasHapusmuehehehhe judulnya keren!
BalasHapusjudulnya keren :D
BalasHapusjudulnya keren!
BalasHapus@Honeylizious Rohani Syawaliah Keren gimana? :D
BalasHapushehehe,korupsi mah udah mendarah daging di Indonesia. makanya kaga maju2! *emak2 pagi2 udah esmosi jiwa*
BalasHapusnggak korupsi..
BalasHapuswis lah..
santaei wae.
iki jamane foto propilmu sing pingki2 yo Um.
jadi inget dolly dullu..