Kebenaran
Meskipun, aku jarang menikmati karya artis Indonesia, seperti film, sinetron, atau lagu, kadang-kadang ada berita infotainment yang membuatku penasaran sih. Salah satunya, seperti berita artis atau orang terkenal pindah agama. Aku ngga ikut hepi kalau ada artis pindah ke agama yang sama denganku dan ngga sedih juga kalau ada yang pindah agama lain. Soal itu, aku lebih ngga peduli karena menurutku itu pilihan masing-masing.
Cuma aku tetep penasaran.
Kemarin aku bersih-bersih kamar sambil mendengar wawancara kakaknya Alyssa Soebandono yang pindah agama Kristen. Pas dia bilang kalau awalnya keluarganya ngga bisa menerima, trus kemudian ayahnya bilang kalau apapun yang anaknya pilih, dia tetap cinta anaknya, aku terharu. Aku meneteskan air mata sambil ngepel lantai kamar. I feel it's just beautiful meskipun orang tua kecewa sama keputusan anak tapi akhirnya menerima karena ya cinta sama anaknya. Aku pernah mendengar beberapa cerita orang tua ngga menganggap anaknya lagi sebagai anak hanya karena pindah agama. Sedih aja.
Aku jadi merasa beruntung dibesarkan di keluargaku. Mamaku tuh mengakunya sejak umur tujuh tahun ngga pernah meninggalkan shalat. Setahuku mama dulu juga kadang shalat tahajud. Tapi waktu aku kecil pun, aku punya satu buku tebal untuk anak-anak tentang bible yang diceritakan menggunakan gambar-gambar gitu. Waktu aku umur 4 tahun, kami juga pernah pergi ke gereja tempat Yesus lahir. Mamaku paling suka pergi ke candi. Aku juga sering diajak bapakku main ke candi di pelosok, klenteng, atau Buddist Monastery gitu. Aku sama mamaku kalau pergi ke kuil di Jepang ya juga berdoa. Di Jepang aku beberapa kali pergi ke acara salah satu sekte Buddha Jepang gitu yang cukup kontroversial. 😂
Tapi ya tidak membuatku pengen pindah agama. Agama yang sekarang aja kurang ibadah, mau pindah agama lain. Buatku, pindah agama itu tidak ada gunanya, no debate, menurutku ya. Karena yang mengajarkan kebaikan ya semua oke, semua indah. Menurutku yang bodoh ini, kebenaran itu ngga hanya satu. Ya ngga tahu lah, males mikir. 😚
Oke, jadi ceritanya kepikiran kayak gini karena beberapa hari lalu heboh Rachel Vennya lepas kerudung. Seru aja bacain komen netizen 😂 Tapi menurutku banyak yang jahat sih. Ya suka-suka RV lah mau pakai baju kayak gimana. 😂
Menurutku, RV mau pakai kerudung atau enggak ya sama cantiknya. Menurut banyak orang Indonesia sih, katanya perempuan lebih cantik kalau pakai hijab, ah menurutku sih ngga juga. Ada yang lebih cantik kalau pakai hijab, tapi ada yang lebih jelek kalau pakai hijab. 😂
Aku tuh dari SD sampai SMA selalu pakai kerudung kalau sekolah. Kalau keluar ngga pakai, tapi kadang pakai juga kalau pergi sama teman sekolah. Waktu SMA, foto Facebookku ngga pakai kerudung, trus pas lagi ulangan umum, guruku nyamperin dong, cuma buat nanya, "Kok foto Facebooknya ngga pakai kerudung?" 👀
Waktu jaman SMA, beberapa teman memutuskan untuk memakai kerudung. Beberapa teman juga cukup kaget melihatku kalau pergi di luar tidak pakai kerudung. Bahkan ada yang kecewa dan menyayangkan keputusanku, yang bahkan tidak aku putuskan karena dari dulu kalau pergi ngga pakai kerudung. Lalu beberapa tahun kemudian, temanku yang kecewa dan mengomentariku karena aku ngga pakai kerudung ini memutuskan untuk lepas kerudung. 😂
I'm like 👀
Menurut aku sih semua itu tidak apa-apa. Mau pakai kerudung, oke, engga juga, oke, mau pakai lepas pakai lepas, oke. Ngga penting ah. Bahas yang lain aja. 😂 *tapi tetep bacain komen netizen di kolom komentar Rachel Vennya*
Aku hampir gak tahu berita artis na, tapi kalau RV aku tahu karena follow. Tapi mau dia ngapain juga terserah seh, gak kenal juga, hahahahaha.
BalasHapustapi kalau untuk pribadi urusan agama emang terlalu personal gak seh? Kayak kalau aku gak peduli dengan urusan agama orang lain, orang lain juga jangan sotoy dengan urusan aku gitu loh. Aku gak alim seh, cuma ada beberapa dasar yang aku pegang gak bisa berubah gitu, hahahaha.