Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Think Equal!

Untje will not only be
someone's daughter,
someone's wife, or
someone's mother.
Untje will be Untje.
Untje will have equal opportunities.
Her life will be hers.

Kalimat-kalimat di atas mungkin nggak pernah ada kalau nggak ada isu gender equality. Oh iya, kalimat di atas diambil dari video World Bank di sini. Ya tentunya, nama tokohnya diganti. Well, anyway, aku akan mencoba menulis mengenai yang ada hubungannya sama jurusan sekolahku. Perasaan, aku nggak pernah nulis tentang ekonomi-ekonomi gitu deh. Baiklah, aku akan mencobanya! Nggak runtut, harap maklum ya...

Semua tahu dong isu gender equality? Isu ini muncul akibat ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang dialami wanita di dunia. Bahkan di negara maju pun, nggak setara setara banget loh! Jaman dulu, memang wanita itu dinomorduakan. Nggak boleh sekolah, harus melakukan pekerjaan rumah, dan kalau sudah nikah pun, cuma jadi konco wingking. Oh iya, kalau di Jawa itu konco wingking artinya teman belakang. Silahkan interpretasikan artinya sendiri.
Diambil di google.

Belakangan di dua abad terakhir ini, wanita sudah memiliki right to vote, sudah bisa sekolah, dan bekerja. Bisa dilihat dari partisipasi wanita dalam politik atau dalam parlemen sudah meningkat. Kepala negara pun sudah banyak wanita. Partisipasi di sekolah pun sudah hampir 50-50 antara pria wanita. Tapi apakah sudah setara? Belum! Di negara mana pun, bahkan negara maju, waktu wanita untuk taking care anak jauh lebih besar ketimbang pria. Wanita memang melahirkan tetapi di mana pun tidak tertulis bahwa hanya wanita lah yang harus mengurus anak. Bahkan di agamaku diajarkan kalau pria lah yang wajib bertanggung jawab terhadap anaknya. Kalau ibunya tidak mau menyusui anaknya, itu haknya ibu, ibu tak bersalah, dan si suami lah yang harus mencarikan ibu susuan lainnya. Asik juga ya wanita...

Tapi kan nggak gitu. Kenyataannya secara budaya, ibu seperti diharuskan mengasuh anaknya full-time. Ketidaksetaraan ini juga bisa dilihat dari upah yang didapat oleh wanita. Sangat mencengangkan, bahwa relatif terhadap 1 dollar pendapatan pria, wanita tak bisa sama mendapatkan 1 dollar juga, meski pekerjaan, pendidikan, dan jumlah anak yang sama. Di Indonesia, relatif terhadap 1 dollar pendapatan pria, wanita hanya mendapatkan 77 sen. Paling parah Bangladesh, cuma 12 sen. Ini berkaitan dengan masalah legal dan akses wanita untuk mendapatkan fasilitas. Contohnya, kalau mau daftar kartu kredit, harus ada persetujuan suami. Atau yang lain yang musti menggunakan persetujuan suami. Apa sih suami itu... ngga setara kan jadinya? Kenapa kalau suami nggak perlu persetujuan istri? *mulai emosi*

Beberapa minggu lalu sempat diskusi ini dengan Aji, Rendra, Jati, dan Pipit. Kesimpulan diskusi kami adalah, mungkin saja tidak akan ada gender inequality kalau saja wanita tidak melahirkan. Hm, tapi ini masih pendapat saja. Bagaimana jadinya bila lelaki yang melahirkan? Tetap ada isu ini kah? Atau kalau dua-duanya melahirkan? Tak terbayangkan...
Diambil di antarafoto.com

Tapi ngomong-ngomong, ternyata makin ke sini makin nggak equal deh kayaknya. Coba aja lihat ada gerbong kereta KRL khusus wanita. Atau ada lagi, parkir mobil khusus pengemudi wanita. Hmmm... mungkin benar ya kutipan ini:

“Women expect special treatment yet they want to be treated equally.”


Jadi sebenarnya pengennya equal apa nggak sih?
Hehehe, oh iya, data yang digunakan bersumber dari World Development Report 2012.

Dan, maaf ya Kartika sama Aji kalau sudah pernah ngebahas ini :P

132 komentar untuk "Think Equal!"

  1. Wanita pengen equal tapi mau diperlakukan secara istimewa. Pusingkan? Emang, makanya kaum kita ini sering diperlakukan secara tak equal gara-gara gak jelas apa maunya..:)

    BalasHapus
  2. gender equality Mau semua bidang atau gimana ya un?

    klo disini ada kereta yg gerbongnya khusus wanita tapi sampe sekarng belum efektif tuh karena penumpang yg banyak sehingga tidak bisa di atur satu persatu.

    BalasHapus
  3. Mana requestku (T^T

    Bener tuh bener... katanya ingin sama..
    tapi kok kayak gitu ya (T^T

    BalasHapus
  4. "Semua tahu dong isu gender equality?" NGGAK!! hahahaha :p

    hmm, kalo ngebahas ginian mah agak ribet yaa Na.. dan tepatnya sih pas bahas ginian harus dalam keadaan yang santai dan kepala yang dingin.. kalo gk, hmmmmmmmmmmmmmmmm bisa berabe..

    BalasHapus
  5. hmmm..kayakx tetap susah equal dech
    wanita kan istimewa....aaiiihhh...

    BalasHapus
  6. susah Una

    wanita itu suka menuntut equal TAPII masih aja teriakteriak "ladies first", kalo ga dapet duduk trus ada masmas sehat duduk manis nyindirnyindir "masmasnya ga punya belaskasihan ga mau kasih duduk ke mbakmbak"

    coba gmn bisa efektif tuh soal isu gender equality? wong dr pihak wanitanya aja masih menclamencle :P

    *suara seorang wanita yg KADANG masih suka menclamencle*

    BalasHapus
  7. Heheheh... Iya, di internet juga banyak cowo2 yang protes dan sebel karena cewe2 pengen persamaan tapi nuntut lebih. Mau equal tapi tetep minta cowo bukain pintu. Nuntut persamaan di kantor tapi tetep minta cuti haid. Kalau menurut aku sih, men and women are DIFFERENT, but they COMPLEMENT each other. I think this gender quality thing has gone way too far. Lagian kalo emang Tuhan mau nyiptain sama, pasti Dia nyiptain cewe dan cewe, ato cowo dan cowo, bukan Adam dan Hawa donk, hehehe...

    Thanks udah mampir di blog aku ya. Yep, yep, I'm an Indonesian, through and through, biarpun sempat tinggal di luar Indo sekian tahun, heheh...
    Sering2 mampir yaa...

    Visit me:
    LeeAnne, Style N Season
    http://stylenseason.blogspot.com

    BalasHapus
  8. Wanita dan pria harusnya berjalan dg kodrta mereka masing2. Wanita itu diberikan penghormatan lbh besar dr pria. Tp rugas mereka mendukung laki-laki.
    Saya bangga lahir sbg seorang wanita bernama pria (salah dan ga nyambung) lol

    BalasHapus
  9. wanita tuch kaya lho.... buktinya dia punya surga ya ga hehehehehehee

    Salam persahabatan selalu dr MENONE

    BalasHapus
  10. @Evi Hahaha, berarti kita kaum ga jelas dong :D

    BalasHapus
  11. @Baha Andes Aku juga bingung bidang yang mana @_@
    Kukira orang di sana, tertib2 mas... pasti kamu suka masuk gerbong wanita ya?

    BalasHapus
  12. @Tiesa Hahaha, yang salah berarti wanita dong? :D :D

    BalasHapus
  13. @LeeAnne, Style N Season Wah setuju banget tuh mbak complement each other :D

    BalasHapus
  14. @Shireishou Lohhhh? Jadi mbak ini? Seremmm...

    BalasHapus
  15. Saya suka postingan Una yang ini. Cerdas ... ^__^
    Kalo mau equal, harusnya tidak perlu ada pengistimewaan yah?
    Paling benar yang sesuai koridor kodrat agama saya (eh, agama kita sama kan?) yang kaum orientalis berpendapat menindas perempuan padahal tidak.

    Misalnya, kalau sepasang suami istri keduanya bekerja, maka uang suami adalah uang istri. Tapi uang istri adalah haknya sendiri. Terserah istri mau dipakai untuk keluarganya atau ia mau foya2 sendiri, sah2 saja. Tinggal dia tega apa nggak saja.

    Kalau istri tak bekerja dan suaminya pelitnya gak ketulungan (misalnya nih uang belanja dijatah 200 ribu per bulan, semua sudah masuk di situ ya beli gas, beli beras, belanja buat lauk, uang sekolah anak, uang transportasi dll sbg) maka istri boleh mencuri uang suaminya untuk kepentingan keluarganya.

    Karena yang bertanggung jawab (kewajiban) penuh atas ekonomi keluarga adalah suami titik. Istri boleh membantu kalau ia mau dan itu dinilai sebagai sedekah.

    Seorang suami pun sebenarnya harus mengurus keluarganya karena ada ayat yang menyatakan "Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka". Nah jika ia tak bersungguh2 mengurus keluarganya hingga ada yang masuk neraka, sebagai pemimpin 'ia harus mempertanggungjawabkan hal tersebut di mahkamah Allah' kelak ...

    Nice posting Na .. ^__^

    BalasHapus
  16. @Mugniar Terimakasih Mbak Mugniar... Ini pertama kalinya dapat komen sepanjang ini, hihihi...

    Iya agama kita sama. Dan sebenarnya nggak menindas perempuan. Budaya lah yang bikin perempuan tertindas, hiks...

    Terimakasih ^^

    BalasHapus
  17. aaah... wanitah... sungguh tak kumengerti...
    maap OOT+curcol.. X'))

    BalasHapus
  18. dan jumlah wanita lebih banyak daripada pria, 3:1 kalau tenaker masih didominasi pria kekurangan tenaker.

    BalasHapus
  19. Naaaa.. tumben postingannya berat :D

    BalasHapus
  20. @Nyach Kalau tidak salah natalitas pria dan wanita tetap 50:50, cuma harapan hidup wanita lebih tinggi daripada pria.

    BalasHapus
  21. Menyimak..

    Sambil ngintip, be'e ada kopi panasnya hehe..

    BalasHapus
  22. Kalo dilihat dari berbagai segi, ada saatnya cowok dan cewek disamakan, kadang juga dibedakan.
    misalnya kalo ke toilet, cowok berdiri okeh, cewek berdiri (mungkin cewek jadi-jadian) haha

    BalasHapus
  23. Saya mendukung gerakan istri tinggal dirumah saja urusin anak :D

    BalasHapus
  24. setujuuuuuuuu
    ~pengen mendapat perlakukan beda <3 dibandingkan seimbang ^^ fufufufufu

    eh unaaaaa... ini kayak tulisan ilmiah lohh =D

    BalasHapus
  25. Ogah ah komentar. Ntar disangka mau menang sendiri. :-D

    BalasHapus
  26. Think Equal?
    Kalo menurut saya lihat situasi...
    -----------------------------------
    Makasih sudah berkunjung ke blog saya

    BalasHapus
  27. ini tulisan berat euy..
    saya lebih suka mengatakan wanita dan laki-laki itu unik, artinya dia memiliki peran yang masing masing spesial.

    BalasHapus
  28. meskipun ada gerbong khusus wanita, nyatanya di sini masih ada aja laki2 yang ikutan pingin jadi wanita hihi

    BalasHapus
  29. @fifin
    hahaha ini postingan una yang bikin saya mikir-mikir bacanya...aduh puyeng... aku gak mudeng..hahaha

    BalasHapus
  30. @hima-rain Jangan puyeng mbak, skripsi aja sana :p

    BalasHapus
  31. wah, tumben nih Una postingannya serius banget ... :)

    kayaknya masalah equal yg Una tulis ini, gak akan pernah terjadi ..

    karena baik lelaki atau perempuan , mereka sama2 punya keistimewaan sendiri , dan bunda rasa lelaki dan perempuan diciptakan bukan utk saling menuntut utk si equal ini lho ....

    mereka diciptakan untuk saling melengkapi dan saling mendukung , bukan begitu Na ?
    salam

    BalasHapus
  32. Soalnya wanita lebih diprioritaskan,karena mereka lah orang spesial di muka bumi yang melahirkan manusia2 hebat yang bisa memimpin dunia
    Kalau ada masalah pemisahan gerbong kereta atau bahkan busway,itu tujuan baik kok sebenarnya kalau mau dilihat dengan detail

    BalasHapus
  33. pertamax.....
    wanita memang spesial una..
    bangga.lah jadi waita...

    BalasHapus
  34. Setuju dengan postingan mbak Una # Serius deh

    JUga comment'nya Mugniar #makin lengkap tuh

    BalasHapus
  35. Pertama-tama minta persamaan, ntar lama-lama jadi lupa diri dan lupa kodratnya...

    mbak satu ini mulai serius niy...

    BalasHapus
  36. namanya jg budaya mbak una....
    wanita harus taat pada suami....
    begitu jg ajaran agama (islam)...
    apa jadinya ketika wanita bebas....
    :)

    BalasHapus
  37. ***Plok...plok...plok...
    Kasih standing aplausssss dwulu....
    Sudah mulai perduli nih dengan pelajaran kuliahnya **eh, ngenyek ra ?

    BalasHapus
  38. @bunda Lily Wah iyaaa setuju Bunda :D
    Sekali sekali serius boleh dong~

    BalasHapus
  39. @Andy Yoi, wanita memang spesial :p

    BalasHapus
  40. @zone Kalau suami harus taat sama istri ga? Aku ga setuju taat sama suami suami itu wlekkk~

    BalasHapus
  41. gmn klo cwo melahirkan?wkkwk
    :D

    BalasHapus
  42. equal si bisa aja yang penting ngerti kodratnya wnaita seperti apa

    BalasHapus
  43. Mmmm, equal nya tertentu aja deh ya. Soalnya saya masih butuh laki-laki buat angkat galon aer :mrgreen:

    BalasHapus
  44. Hanya wanita yang bisa menjawab pertanyaan ini, saya nyimak aja, deh. :P

    BalasHapus
  45. wanita..wanita.. dimanakah dikau?

    komen ngawur wae Un, takut salah omong saya.. Intine hidup wanita se-galaxy wis.. Matur nuwun banget karena wanita aku ada di dunia

    BalasHapus
  46. jangan liat luarnya doang atuh un
    pedalemannya juga perlu diselami
    sepintas istri cuma nomer dua karena dia cuma sekretaris bos
    tapi yang aku tau, sekretaris lebih banyak tau dibanding bos
    dia juga lebih banyak membuat inisiatif dan aturan
    bos mah kebanyakan cuman bisa ngangguk dan geleng doang
    asal sekretaris pinter presentasinya, kayaknya bos lebih banyak ngangguknya

    BalasHapus
  47. ikut menyimak......sepertinya masalah ini ngga akan habis utk dibahas....

    BalasHapus
  48. wew, bingung..
    wanita oh wanita

    ikut meramaikan aja mba..
    salam :)

    BalasHapus
  49. @Rawins Lah itu juga menggeneralisasi. Nggak semua suami cuma geleng doang loh :P

    BalasHapus
  50. Saya ?
    No Comments ...

    Yang jelas Wanita juga dapet 1 hari ekstra libur tiap bulan ...

    Laki enggak ! :(

    salam saya Siti Untje ...

    BalasHapus
  51. Kalo menurutku equal itu tidak berarti harus sama ukuran, sama porsi, sama tugas, sama perlakuan dan sama setara semuanya.

    Tapi equal itu, adil sesuai kebutuhan dan posisi fitrahnya. perbedaan antara kamu dan aku ini sudah fitrah, Un. Porsi makan kaumku dan kaummu tidak sama kan? Kalau kamu waktu kecil dulu dibelikan boneka, sementara aku dibelikan pistol2an. Ohya, uang jajan kamu pasti lebih banyak! kata Ibu, kaummu kebutuhan belanjanya lebih banyak, hehe

    Lagipun, kalau kita di'paksakan' sama. Aku akan cari di atas muka bumi ini, yang rela tidak sama denganku, untuk menjadi pasanganku kelak..mana enak nikah sama jenis (hehe, peace..)

    (Jadi gini nulisnya, ini karena pengaruh musik di blog sebelah, melooo sekali ^^ Eh, salam ya buat Jati, apa dia Jati yang pernah aku kenal..?)

    BalasHapus
  52. wanita/lelaki punya peran masing2 kalau wanita ingin mengambilalih semuanya, akan terjadi ketidak seimbangan dunia :)

    BalasHapus
  53. ahhh dasar cowo, ga tau rasanya jadi cewe, tiap bulan aja musti dateng bulan huhu.

    teman belakang, itu apa ya???
    *pura-pura ga tau huhuhu*

    AR's Polaroid Camera

    BalasHapus
  54. Karena wanita ingin dimengerti, Na.
    Sesimpel itu aja padahal ya... :D

    BalasHapus
  55. hehehehe, yang quote terakhirnya benar juga tuh. Aku juga kadang mengamati hal-hal yang semacam itu :P Wanita memanfaatkan status kewanitaannya untuk mendapatkan perlakuan "spesial", hahaha.

    Jadi mungkin definisi "equal"-nya harus ditelaah lebih jauh ya. Yang dimaksud dengan "equal" itu mungkin lebih ke yang berhubungan sama profesionalitas, kayak kesempatan mengenyam pendidikan, kesempatan berprofesi, kesempatan menyuarakan pendapat, dll gitu. Hehe

    BalasHapus
  56. Gak jelas apa maunya, itu kata Mba Evi diatas lho Mba bukan kataku sendiri...

    perjelas maunya apa?
    yang pasti gak melanggar ketentuan yang berlaku...

    BalasHapus
  57. ini yang mau gw bahas di presentasi AWP gw hari jumat nanti una... doain gw ya.. lo jangan percaya sama quotes2 gk jelas dari mana asalnya itu.. mending percaya sama quote gw ..
    "Women expect equal treatment because they think it is special." -Aji Jayanti-

    BalasHapus
  58. masalah spt ini pasti nggak akan ada habis habis nya :)

    BalasHapus
  59. wanita ibarat tulang rusuk pria,sebagai penopang tubuh,artinya saling melengkapi dan membutuhkan,seperti mbak mugniar,istri tanggung jawab suami lahir batin,equal = sesuai kebutuhan dan fitrahnya(fahrie sadah)dan wanita sbg makhluk individu bebas bekerja dibidg apa saja mencari rezki asal tdk lupa kepada kodratnya,itu menurut saya

    BalasHapus
  60. tapi kalo gak salah siii...kalo dalam islam, wanita itu spesial loe....bahkan dalam hadits tuu, seorang istri hanya menjalankan kewajibanya dirumah,menjaga auratnya, taat sama suami, terus tinggal milih mau surga yang mana.

    BalasHapus
  61. @Untje van Wiebs

    Hihihi .. sebenarnya tahu koq kalo agama kita sama ^__^
    Iya Un, panjang ya?
    Soalnya suka gemas sama yang menganggap ada diskriminasi perempuan dalam agama kita. Mungkin saja ada diskriminasi tapi itu bukan atas nama agama, hanya oknum ..

    Kapan2 kalo posting kayak gini, beritahu saya ya ... ^__^

    BalasHapus
  62. @Untje van Wiebs

    Jadi ingat, pernah dapat di internet yang seperti Una bilang... Katanya laki2 lebih berumur pendek dari perempuan karena beberapa hal. Salah satunya yang saya ingat, adalah kalo sakit seorang laki2 cenderung bersikap mendiamkan penyakitnya (mungkin krn berpikir 'toh nanti sembuh juga' ya ..), sulit 'disuruh' berobat.

    Itu bukan kata saya lho, kata artikel itu. Sayang gak save link-nya. Kalo ada, ku share di sini ^__^

    BalasHapus
  63. Ya itulah Na, perempuan emang unik, spesial gitu ;)

    BalasHapus
  64. Konon ada wanita yang mencak-mencak marah kepada seorang perawat. Pasalnya ketika test urine si wanita ini dikasih tempat pipis yang botol kecil yang biasa di pakai untuk test urin kaum pria.

    So, equal yo equal tetapi tetap harus proporsional. Jika ada KRL menyediakan gerbong khusus wanita itu bukan tidak meng-equalkan" dengan laki-laki tetapi semata-mata untuk keamanan dan kenyamanan.

    Di lingkungan tentara juga ada hal yang tak boleh dilakukan oleh tentara wanita yaitu push up. Pada latihan atau test kesamaptaan, push up tidak diberlakukan bagi tentara wanita. Ini juga bukan tidak meng-equalkan wanita dengan wanita tetapi ada hal-hal khusus yang tak bisa disamakan.

    Amanat selesai, hadirin dimohon berdiri. Lagu Andhika Bayangkari.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
  65. Saya nggak tau ide siapa itu yang bikin parkir dan gerbong khusus wanita. Tapi pada kenyataannya, yang parkir dan masuk gerbong, nggak hanya wanita kok.

    Lucu juga ya, kalo menuntut kesetaraan, padahal di saat yang sama juga ingin diperlakukan spesial. :)

    BalasHapus
  66. @isnuansa Iya bener. Banyak yang melanggar @_@

    BalasHapus
  67. @CakCholik di BlogDetik Wah setuju pakde, jadi equal dan tidak equalnya tergantung kasus tertentu dan bidang tertentu gitu yak...

    BalasHapus
  68. @seandainya saya menjadi anggota DPD RI Tapi bukan berarti wanita harus di rumah terus kan?

    BalasHapus
  69. @al kahfi Wah sip sip mas amri. Kalau dalam pekerjaan equal tapi tidak lupa pada kodratnya x)

    BalasHapus
  70. @Aji Jayanti Sip sip, ijin copas quote lo yak :D

    BalasHapus
  71. Kalo buat saya pribadi, yang penting bukan mesti sama semua2nya antara laki-laki dan wanita, tapi yang terpenting hak-hak perempuan diakui dan keberadaannya dihargai, artinya perempuan dianggap partner bukan pembantu...just that simple. Kalo pun pada akhirnya perempuan mendapatkan fasilitas khusus ya karena memang saking istimewanya perempuan itu, hehe...

    Thanks sudah mampir ke tempat saya ya mbak :)

    Salam kenal juga :)

    BalasHapus
  72. @choirunnangim Siapa yang ga jelas apa maunya? Perempuan? Hueee... ahahaha...

    BalasHapus
  73. @zilko Iyaaww sip sip, equalnya lebih ke profesionalitas. Kalau wc diequalin serem juga aku :D

    BalasHapus
  74. @Fahrie Sadah Hihihi sip mas fahrie. Aku dulu pas SMA ga dikasih uang jajan tuh, wlekkkk... ini mematahkan teorimu, huahahaha... Sip sip mas.
    Jati yang kukenal ini perempuan :D

    BalasHapus
  75. @nh18 Kasiannn deh looo ahahaha :D

    BalasHapus
  76. hm..isu sulit ini. hehee. biar gimana juga,kadang ego lelaki membuat wanita harus mengalah. equal yg sesungguhnya itu kadang hanya di bibir aja hehehe..

    BalasHapus
  77. Una, Allah sejak dulu sudah menganggap laki-laki dan perempuan itu equal, lho. Buktinya di sini:

    إِنّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصّادِقِينَ وَالصّادِقَاتِ وَالصّابِرِينَ وَالصّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدّقِينَ وَالْمُتَصَدّقَاتِ والصّائِمِينَ والصّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِـظَاتِ وَالذّاكِـرِينَ اللّهَ كَثِيراً وَالذّاكِرَاتِ أَعَدّ اللّهُ لَهُم مّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

    “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang menjaga kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al-Ahzab : 35).

    Tapi yang pasti, perempuan memang istimewa. Hebat kan, kita ini setara sekaligus istimewa ^___^

    BalasHapus
  78. Unaa! Yg komen disini banyak amat, aku jadi minder nih :3 Heem.. gender equality <-- kalo diartikan kasar, artinya persamaan kelamin, berarti banci dong? :O hahahaha *kidding* :p

    BalasHapus
  79. @BasithKA Jiahhh, ini juga separuhnya komen aku @_@
    Persamaan kelamin, jadi kelamin aku sama kelamin kamu sama ahahaha~

    BalasHapus
  80. @Della Hihi setuju mbak, perempuan memang keren b-)

    BalasHapus
  81. @Allisa Yustica Krones Sama-sama... Hihihi setuju, fasilitas khusus perempuan menandakan perempuan memang spesial :D

    BalasHapus
  82. udah ada porsinya masing masing sih, klo masalah equal not equal bisa ngga ada abisnye yeeh :D

    BalasHapus
  83. @Untje van Wiebs jati yang aku kenal juga perempuan, tomboi, rambut pendek dan arek jogya... (suka ngomongin gender juga, hehe)

    BalasHapus
  84. disatu sisi mau disetarakan disisi lain ingin diberlakukan spesial

    BalasHapus
  85. Disini banyak suku bangsa na...

    ye fitnah itu na :P@Untje van Wiebs

    BalasHapus
  86. @Baha Andes Ooo jadi yang sukunya kayak kamu itu ya yang suka masuk gerbong wanita? :P

    BalasHapus
  87. Nyimak aja, Na. Ini dah kayak di kompasiana aja. Jarang2 lihat komentar yang panjang lebar begini di blogspot dengan berbalas komentar :D

    BalasHapus