Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gotik Estetik Sajian Katedral Jakarta

Wisata sejarah Jakarta paling populer ialah Kawasan Kota Tua dan sekitarnya. Mungkin, wisata sejarah satu ini juga patut dicoba. Enjoy Jakarta!

Gereja Katedral Jakarta: gotik, estetik, historik, dan tentu saja menarik. Gereja -yang selanjutnya akan kusebut dengan Katedral saja- ini memiliki museum di dalamnya. Mengetahui ternyata ada museum yang dibuka untuk umum, aku pergi ke sana, menghilangkan rasa penasaranku terhadap bangunan agung itu. Disebut-sebut, Museum Katedral ialah satu-satunya museum gereja di Indonesia. Sekalian pergi ke museum, sekalian pula menikmati kemegahan Katedral rancangan Pastor Antonius Dijkmans SJ yang sudah berumur lebih dari seabad itu.

Sayang sekali pas ke sana ada rangka tenda, hehehe...
Sejarah Gereja Katedral Jakarta

Bangunan Katedral yang berdiri sekarang bukanlah bangunan awal gereja ini. Mulanya ialah bekas rumah seorang panglima tentara Belanda yang dibeli murah pada tahun 1828 oleh umat Katolik Belanda saat itu dan dibantu oleh Komisaris-Jenderal Batavia Leonard Pierre Joseph Burggraaf du Bus de Gisignies. Kemudian rumah itu ditetapkan menjadi Gereja Santa Maria Diangkat Ke Surga sejak tahun 1829. Sepuluh tahun kemudian, bangunannya dibenahi hingga tahun 1870 direnovasi kembali.

Tiga hari setelah perayaan Paskah, 9 April 1890, salah satu tiang gereja retak dan menyebabkan gereja itu rusak total. Beruntungnya, sebelum gereja itu runtuh, P.A Dijkmans, seorang pastor yang piawai dalam arsitektur gerejani sedang berada di Jakarta. Beliau pernah membangun dua gereja di Belanda sebelumnya. Bangunan Katedral yang bisa kita liat sekarang itulah yang merupakan karya desainnya. Bergaya neo-gotik dan masih asli hingga sekarang.

Interior Katedral.
Pembangunan gereja ini awalnya hanya berjalan setahun dan berhenti karena kekurangan dana. Sementara itu, Dijkmans pulang ke Belanda karena sakit dan kemudian meninggal di sana pada tahun 1924. Uskup saat itu, Monseigneur E. Luypen SJ dibantu oleh arsitek M.J Hulswit meneruskan kembali pembangunan yang tertunda hingga akhirnya Gereja bernama asli De Kerk van Onze Lieve Vroewe ten Hemelopneming (Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga) kembali diresmikan pada 21 April 1901. Setelah itu gereja tersebut biasa disebut Katedral.

Sebenarnya pun sebelum ada gedung baru, sudah berbentuk katedral karena terdapat katedra yang berarti kursi/takhta uskup. Uskup pertama ialah Mgr. Jakobus Grooff yang ditahbiskan dalam misa pontifikal pada tahun 1845. Sebelumnya tidak berbentuk katedral karena tidak ada otoritas keuskupan. Kala itu bentuknya ialah vikariat apostolik yang dipimpin seorang vikaris apostolik yang merupakan wakil dari Paus di Vatikan. Grooff juga bisa dibilang merupakan vikaris apostolik pertama di Batavia karena sebelumnya lagi di Batavia masih berbentuk prefektur yang dipimpin seorang prefek apostolik.

Rozeta dan pipe organ.
Arsitektur Gereja Katedral Jakarta

Jenis arsitekturalnya ialah neo-gotik. Berbeda dengan gotik, neo-gotik lebih simpel, tidak terlalu banyak patung dan ukiran yang ribet. Betapa brilian Dijkmans merancang katedral ini. Bentuk gereja ini dari atas berbentuk salib sepanjang enam puluh meter dengan adanya bagian ruang sayap kiri dan kanan. Altar di bagian belakang serta ruang pengakuan dosa di samping kiri dan kanan.

Katedral memiliki tiga menara. Dua di depan setinggi 60 meter bernama Menara Daud dan Menara Gading. Satu di tengah setinggi 45 meter yang dinamai Menara Angelus Dei. Sementara itu, langit-langitnya bertinggi 17 meter. Kalau dilihat dari depan terdapat jendela kaca yang berbentuk lingkaran. Itu disebut rozet atau rozeta yang menggambarkan Rosa mystica, simbol Bunda Maria.

Lantai dua

Lonceng di Katedral berumur lebih tua dari gedungnya sendiri. Wilhelmus, lonceng terbesarnya, ada sejak tahun 1834. Isi interior Katedral pun hampir semua didatangkan dari Belanda. Seperti mimbar yang dibuat oleh Te Poel dari Den Haag atau altar yang didatangkan dari Groningen tahun 1956 meski dibuat sejak abad 19. Beberapa benda gerejani yang sudah tidak terpakai atau disimpan, dipajang di Museum Katedral.

Museum Katedral

Tujuan pertama aku ke Katedral ialah menilik museumnya. Aku masuk dari samping kiri gereja karena tentu saja, pintu utama tidak dibuka di hari-hari biasa. Di luarnya sudah ada penunjuk arah bertuliskan MUSEUM. Aku memasuki Katedral. Sungguh, aku merinding dibuatnya mengingat jarang sekali aku yang namanya masuk ke bangunan gereja. Plus sepertinya ada sihir yang dibuai dari kokohnya Katedral.

Aku berjalan melipir di pinggir ruang utama berisi bangku-bangku. Kutengok di kanan ialah ruang pengakuan dosa, lurus terus hingga aku bertemu dengan tangga naik ke atas. Kalau naik tangga sampai atas sepertinya akan bertemu dengan lonceng. Seorang ibu-ibu penjaga museum menyapaku dengan akrab. Ia menyarankan untuk mengambil leaflet Museum Katedral dan beberapa kartu pos.

Kasula di Museum Katedral.
Ialah balkon gereja yang dimodifikasi menjadi sebuah museum. Di balkon bagian kiri (kalau melihat dari depan) terdapat alat-alat peribadatan seperti ampul, monstrans, tongkat gembala, dan kasula atau kostum misa para imam gereja. Terlihat juga buku catatan perkawinan, buku catatan baptis, dan relikui-relikui. Sedangkan di dinding, berjejer gambar para vikaris apostolik dan para uskup yang pernah bertugas di Batavia atau Jakarta.

Di balkon bagian tengah terdapat pipe organ dan etalase berisi buku-buku sejarah dan ilmiah, serta foto-foto. Di balkon bagian kanan terdapat meja dan kursi untuk ruang duduk di Pastoran. Terdapat pula sebuah lemari yang berisi patung-patung kecil, kaleng misi, dan benda-benda kecil lainnya. Salah satu patungnya ialah patung Bunda Maria berkonde yang di belakangnya terdapat sepasang perempuan lelaki Jawa bergaya menyembah. Patung itu merupakan karya Romo Reksaatmadja SJ.

Bunda Maria berkonde.
Ada juga replika perahu dayung yang digunakan salah seorang Imam Jesuit untuk mencapai Flores. Sama seperti di balkon kiri, di dindingnya terdapat gambar para uskup. Museumnya tidak terlalu besar tapi sungguh dapat menambah pengetahuan mengenai sejarah Katedral Jakarta sekaligus dapat melihat bagaimana bangunan yang dipuji-puji oleh pejabat zeni jaman Belanda dulu sebagai 'gedung yang terlampau kuat' dan yeah, memang terbukti benar-benar kuat hingga masih utuh sampai umurnya sekarang yang ke-111.

Kanan, Mgr. Willekens yang jabatannya mulai dari 1934-1953 kemudan digantikan A. Djajasapoetra, uskup pribumi pertama yang ditahbiskan di Katedral. Tahun 1962, beliau diangkat menjadi Uskup Agung.

Kanan, pintu utama.
 Jam buka Museum Katedral:
Senin, Rabu, Jum'at, jam 10.00-12.00 (ya, jamnya pas hari kerja begitu, tapi kan sesuai tema: waktunya lupa waktu!)
 Tarif tiket masuk:
Free
 Transportasi umum ke Katedral:
Naik Transjakarta turun shelter Istiqlal atau Juanda.
 Yang bisa kamu dapatkan:
Masuk museum, melihat arsitektur Katedral, bisa foto-foto, tambah wawasan.

Referensi:
Adolf Heuken SJ. Gereja-gereja tua di Jakarta.
www.katedraljakarta.or.id

106 komentar untuk "Gotik Estetik Sajian Katedral Jakarta"

  1. waah..Una nggak ngajak ya...he..he..

    tau museum Katedral belum lama.., dan ngertinya juga dari buku tamu di Museum Nasional
    pengunjung sebelum aku, suster, menulis asal instansinya Museum Katedral.., langsung deh wawancara suster..nanya2 dikit dan niat mau datang....

    gaya Gotik memang cantik banget ya..., katanya di sini ada orgel juga ..., nggak liat ya...?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi... Katedral nggak jauh jauh amat dari tempat kerja Bu Mon dong ya :D
      Orgel sama pipe organ tuh sama gak sih...
      Ada dua, satu di museum satu di deket altar. Kayaknya, :P

      Hapus
    2. Pantasan kapan hr cemungutss nyambangi katedral, sampai carter taxi seharian itu ya....hemmm ta doain menang, aku wakil padamu yee. Ntar bagi dua hadiahnya

      Hapus
    3. wah, aku mau ke sana juga ah mbak. keren bangunannya :o

      Hapus
    4. Hahaha enggak, itu emang pas mau ke sana aja...
      Amiiin menang...

      Hapus
    5. Wah, mau dong kesana. kak Mon, yuk ah kita kesana.....

      Hapus
    6. iya Una orgel dengan pipe organ sama...yang bentuknya raksasa banget kan...pengen dengar suaranya...

      @Sarijeruk, hayuk atuh Nit ...kabar2i ya kalau datang...blusukan bareng ya..

      Hapus
    7. Ada kok itu fotonya ada :P
      Tapi yang itu udah gak dimainin...

      Hapus
    8. hue, lemot UN.
      kok spamer ih :(

      Hapus
  2. uhuuiii....moga sukses ma kompetisi blognya...

    BalasHapus
  3. eitzz...satu lagi....

    foto-fotonya kwereeennn...

    BalasHapus
  4. gua dulu lumayan sering ke katedral, tapi gak pernah tau ada museumnya lho! hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baru baru aja juga keknya museumnya hehe...

      Hapus
  5. one of my favourite place in jakarta, dulu sering ke situ.. tapi foto2nya lebih lengkap disini, hehe....

    BalasHapus
  6. Huaaaah.. Paling suka masuk2 ke Katherdal.. Tapi buat foto aja sih.. Hihi abis bentuk bangunannya pasti baguuuus...

    Btw, yang foto terakhir (pintu utama) pake lensa apa sih Na.. Kok anglenya baguuuss...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa pasti bagus.
      Pake lensa wide 10-24 mbak.

      Hapus
  7. mlaku2 terus yo un gen tambah susut awak'e...hee :D

    sukses ngontesnya

    BalasHapus
  8. Aku waktu tinggal di Jakarta tiap minggu ke gereja ini, Un. Tapi yo wes gitu doang. Abis sembayang, mulih. Ora kepikiran mau dolan ke musiumnya. T_T terlalu.

    BalasHapus
  9. Woh iki to Kontesnya Un...
    Kamu kok malaku2+mkan2 terus to?...
    Mbok aku diajak ngono lho..
    Sukses ya moga dapet MekBuk

    BalasHapus
  10. sukses ngontesnya :D

    arsitekturnya apik....
    btw, ksana sama sapa mb Un???

    BalasHapus
  11. aduh mbak una, nama asli katedralnya dibaca aja sulit yahhh hahahaha.. btw itu bunda maria-nya emang berkonde, mbak?? (O.O)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi gak tau coba dibuka kerudungnya :P

      Hapus
  12. unik ya bentuknya, aku dulu ngiranya itu bangunan seperti di film barbie..

    BalasHapus
  13. Akhirnya ada juga artikel dan postingan tentang Katedral di Jakarta ini. Sudah saya tunggu tunggu memang akhirnya jumpa di blognya mba Una nan keren ini. Serasa mampir di dalamnya, dan foto fotonya sangat elegan. Jadi buat betah untuk melihat lihat isi dalam Katedral ini. Serasa di film film Keanu Reaves ya Well done Mba Una

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihihi... bisa aja nih Kang Asep :P
      Gak tau aku filmnya Keanu Reeves tuh kepiye wkwkkw

      Hapus
    2. Oh itu film saya waktu jaman muda dulu mba Una.

      Hapus
  14. moga makin subur na, hahaha jalan2 makan2 gitu mulu..

    BalasHapus
  15. waah, kyk yg sering diliat di film2 layar lebar tuh ya...
    :D
    asli gotik bgt..
    cuma rangka tenda doank tuh yg gak gotik..hehe

    BalasHapus
  16. bismilah, semoga menang un.
    aq tadi baca loh post mu dari awal mpe akhir, tapi boong :p
    kabooooooooooooor

    BalasHapus
  17. gokil, jalan" mulu lo :P
    Tapi entu bangunan belom pernah gue singgahin si. rencananya uda beberapa kali mau liat" sekalian ibadah, tapi gak jadi mulu.. ternyata keren ye :)
    Thx ka Un

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi ke sana dong Es...
      Keren banget.
      Thanks Dek Esra

      Hapus
  18. I wish could be there. But It is a long distance tos reach this amazing church...Great post, Mom?

    BalasHapus
  19. ciee, yang akhirnya nulis tentang katedral. wis ga wedi meneh to, na? sukses ya buat lombanyaaaa :D

    BalasHapus
  20. Huahahaha, tadi kirain tentang Jogja Na. EnJOYJAKARTA, wkwkwkw.

    Anyway, gereja katedral-nya memang keren ya. Dan arsitektur dan interiornya memang mirip banget sama gereja-gereja ala Eropa tuh!! :)

    BalasHapus
  21. woww...jadi Una udah kesini ya. jadi pengen deh bisa photo-photo di museum gereja Katedral ini. apalagi gratis tanpa ongkos masuk. keren-keren!

    BalasHapus
  22. kyknya sy bakalan merinding kl kesana, jd kayak film2 jaman dulu ya.. kisah2 kerajaan gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahihihi iya kayak jaman dulu, horor hihihi

      Hapus
  23. Keren sekali. Masih terlihat klasiknya dengan gaya arsitektur seperti itu. :D

    BalasHapus
  24. apa semua manusia boleh masuk ini, soalnya saya muslim ntar gak boleh masuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh lah, huuuuuu.
      Gak masalah kalo itu mah... pake kerudung juga gak papa kali :P

      Hapus
  25. wow .. cantik cantik fotonya Una

    godd luck ya

    BalasHapus
  26. Kalau dari luar emang kelihatan cantik dan megah ya un katedral itu. tapi kalau harus kemuseum dengan hari aku di jakarta yg cuma seiprit gak bs deh >_<

    Tunggu deh kalau aku ada gt sebulan di jakarta baru kesana. hahahaha..

    Btw semoga menang.. *cari inspirasi juga ah* :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seiprit tapi nggak ada kerjaan, bisa :P
      Amiiin... makasih :D

      Hapus
  27. Fotomu keren2 Una...ambil anglenya siiippp

    Mugo2 ngontesnya menang yooo #komatkamit doa nggo Una..

    BalasHapus
  28. Halo, blogger. saya putri dari VIVAlog. Kirimkan data pribadi kamu ke putri.megasari@viva.co.id dengan format:

    Nama:
    Email:
    No.Hp:
    Alamat:
    Judul Artikel+(link blog):
    Akun Twitter:

    Karena yang sudah submit akan di data.
    Terima kasih :)

    BalasHapus
  29. halo mbak una..
    malam minggu kemana.. :D

    saya jadi ingat beberapa film2 yang menggunakan setingan di katedral..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah semprul kamu mas -_-"
      Aku ke google kemarin malming.
      Film apaaaa?

      Hapus
    2. film apa ya..
      subagya yang sempat tren itu syuting disini bukan?

      ato film apa ya itu, oh the expendables, tapi tampilannya hampir serupa dengan yang di atas.. :)

      Hapus
  30. wuuuiihh gila gede bangt ya mbak Un, mirip kayak mbak un gede banget.
    oy kalo saya baca, nih artikel sepertinya diikutin buat kontes dah beneran gak mbak?
    kalo emang iya, kontes apaan ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang asem lu...
      Auk dah kontes apaan...

      Hapus
  31. Mantap..... akhirnya Una turun dalam event ini. Sukses untuk lombanya. Dan ulasan untuk suatu museum katedral yang didukung dengan dokumentasi yang manis dan dapat memberikan sebuah cerita.

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    BalasHapus
  32. mantab mantaaab, desain interior yang mematahkan imajinasi.

    slam.

    BalasHapus
  33. Tulisannya keren Na, baca aja serasa ikut jalan2 sama kamu lho :).
    Moga sukses kontesnya

    BalasHapus
  34. hoalaahhh....kok aku baru tau ya Na ada museumnya hihihihi...pengen ah kapan2 ke sana, coz bangunannya keren gitu ya...

    BalasHapus
  35. terjawab sudah rasa penasaranku ama bangunan katedral ini Un gara2 postingan ini..:)
    kereen emang ya arsitekturnya..;)

    BalasHapus
  36. belum pernah masuk katredal, serem sama ornamen-ornamennya ituh.
    Oia, maaaf telat banget, mo ngucapin:
    Happy Milad, moga Una selalu mendapat yang terbaik dlm segala hal.
    #baru tahu dari postnya oom monkey.

    BalasHapus
  37. ini gereja favorit saya... saya suka sekali berlama lama disini.. kalau natal dan paskah pasti kesini.. walaupun harus antri panjang buat masuknya... review mengenai gereja yang sangat detail... keren...

    BalasHapus
  38. Wah, mbak lengkap banget penjelasannya.
    Pengen cobak lihat ke Katredal, Mbak..
    Aku baru tahu isinya gereja dari artikel mbak ini :D

    BalasHapus
  39. Wah, jd inget kalo Jokowi pernah bilang, dia akan mengubah tagline "Enjoy Jakarta". :D
    Belon pernah ke sini....

    BalasHapus
  40. met ultahhhhhhh

    #jeddooorrr
    #treeetteetttttt
    #buummmm
    #gubrakkzzzz

    BalasHapus
  41. ohh pantesan tumbennn tohh na postingnanya serius kayak gini...lagi kompetisi blog tohh? semoga menang yah
    eh malah aye baru tau kalo di katedral ada museumnya...nice info dehh

    BalasHapus
  42. cakep ya arsitekturnya... sukses kontesnya ya un...

    BalasHapus
  43. Wew, itu ya isinya katedral.

    Met Milad... #tau_dari_om_stumon

    BalasHapus
  44. baju dalam kacanya jadi mengingatkan akan film three musketeer dan sebagainya :D

    BalasHapus
  45. keren, bagus, menarik.. ;)


    salam,
    w: onepromoshop.com
    t: @OnePromoShop

    BalasHapus
  46. Waaaahhh... Ternyata Ada juga sebuah bangunan yang begini indahnyaaa... kereeennnnn

    BalasHapus