Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3131

Karena ngga tahu mau judulin apa, jadi aku judulin 3131 sesuai dengan umurku (belum ulang tahun sih) dan umur temanku. Ya tahu lah, aku ikut-ikutan 2521. Bedanya aku ngga punya romantic relationship sama temanku kayak Na Heedo dan Baek Yijin 😂.

Aku pernah menulis di blog ini kalau aku suka sama temanku ini. Postingan empat tahun lalu, tapi ngga mau aku link, malu 😂. Empat tahun lalu, kita kerja bareng, tinggal serumah, sering mengobrol, bercanda-canda, dan mem-bully (dia yang mem-bully aku). Aku merasa jenis hubungan kami seperti anak SD yang saling naksir dan malu-malu. Bedanya, aku suka dan dia... ngga tahu. Jadi ngga saling 😅.

Semua orang di sekitar kami bilang kepadaku kalau ia terlihat menyukaiku. Tapi aku ngga mau GR dan ya udah aku ngga pernah ngobrol heart-to-heart juga sama dia. Sampai akhirnya, kami berpisah tanpa mengucap kata perpisahan. Waktu itu, dia berjanji mengantarku dan seorang teman pergi ke pelabuhan. Namun dia masih bekerja dan tidak pulang di jam kami janjian. Akhirnya, teman serumah lain menawarkan untuk mengantar pergi ke pelabuhan. Aku awalnya ngga mau, tapi dia ngga pulang-pulang juga dan ngga bisa dihubungi. Jadwal feriku sudah mendekati dan akhirnya aku mengiyakan diantar teman serumah lain.

Aku nangis dong di mobil... di perjalanan ke arah pelabuhan, aku melihat mobilnya dari arah kebalikan. Untung waktu itu sudah agak gelap jadi teman-temanku di dalam mobil ngga bisa melihat aku nangis. 😄

Dalam perjalanan feri Tasmania - Melbourne selama 10 jam pun sesekali air mataku keluar. Ngga mau nangis tapi ngga bisa nahan dan sedih aja. 😂


Setelah hari itu, aku ngga kontak dengannya selama beberapa bulan (setelah aku cek LINE). Mungkin aku kontak via IG, males ngeceknya. Anyway, ya setelah itu kadang-kadang dia video call. Sampai akhirnya dia datang ke Jepang.

Posisinya aku sudah biasa aja. Kalau ingat aku nangisin dia empat tahun lalu --geli sendiri. Tapi guys, aku nangis lagi dong di Jepang. 😂😂😂 Dia menginap di rumahku tiga hari dan cabut dari rumahku tanpa sekatapun. Kalau diceritain panjang, tapi tentu aku ada salahnya, cuma ada hal yang bikin dia tersinggung karena temanku yang lain. Temanku ini kalau marah, berubah drastis, dari yang ceria ketawa-ketawa, jadi diam seribu kata. Dari dulu kayak gitu, udah hafal. Pokoknya aku ampe nangis di gang deket rumah 😅 dan keesokan harinya dia keluar dari rumah tanpa bilang-bilang.

Sekali lagi berpisah tanpa ucapan perpisahan. Temanku pun unfollow IG-ku.

Sekitar sebulan kemudian, dia menghubungiku lagi 😂. Kaya udah baikan, biasa lagi. Dia follow IG-ku lagi. Dia curhat tentang keluarganya dan kehidupan di negaranya (Taiwan). Entah beberapa bulan kemudian, ia bilang mau ke Jepang lagi dan mau ke rumahku. Aku membayangkan kayaknya aku ngga sanggup menghadapi dia kalau marah lagi. Saat itu pun dia lagi vibe-nya negatif banget dan komplain soal kehidupannya. Aku bilang jangan deh, kamu toxic!

Mungkin aku lagi mens juga jadi makin sensi 😂. Sejak saat itu, kami ngga kontak-kontakan lagi dua tahun lebih. Oiya temanku ini, unfollow IG-ku lagi 😂😂😂 Aku padahal bodo amat. Tapi karena dia unfollow ya aku unfollow juga 😆

Beberapa minggu lalu, aku teringat temanku dan aku pikir-pikir, semua masalah kita tuh masalah language barrier doang 😄 Bahasa Inggris temanku ngga bagus dan aksen dia kadang kaya kasar dan aku ngga bisa dikasarin 😅  Aku sadar harusnya aku bisa lebih mengerti dan sabar lagi jadi orang.

Kemudian dua minggu lalu, aku memutuskan menghubunginya. Aku bilang kalau aku miss you~ dan dia seperti biasa ngga pernah bilang miss you balik meski aku yakin dia lebih kangen! Sejak aku chat dia lagi, dia video call aku tiap hari. Beneran TIAP HARI. Even kalau aku ngga ngobrol sama dia, aku ngobrol sama para pekerjanya yang orang Indonesia. Dia bekerja sebagai kontraktor buruh konstruksi gitu dan pekerjanya orang Indonesia semua. Dia ngenalin aku ke pekerja-pekerjanya, sampai-sampai ada yang jadi teman FB dan IG-ku. Ini aku baru hubungin dia beberapa hari lho 😄.

Temanku ini bilang kalau aku butuh laki-laki Indonesia, dia punya karyawan 35 orang Indonesia. Ya keles... sampai suatu hari pekerjanya chat aku, "Kayaknya si bos ada feeling sama kakak, cuma dia pemalu." Di video call pun si pekerjanya ini bilang, "Urusin lah kak urusan kalian." 😂 Soalnya si temanku ini nyuruh-nyuruh si pekerja ini buat telepon aku terus. 

So, Senin kemarin aku memutuskan untuk mengobrol heart-to-heart sama temanku. Aku mau tanya apakah dia pernah punya feeling sama aku. Aduh, geli banget nanya ginian --tapi bodo amat dah. Aku cuma takut kalau aku nangis (aku anaknya cengeng) dan entah jawaban dia apa, meski aku duga dia bakal bilang enggak.. Soalnya kalau ditanya orang lain, dia jawabnya nggak ada feeling. 😄

Oke. Aku bilang aku mau telepon malam, dia bilang oke tapi ya dia yang telepon duluan 😄 Sambil nyengir-nyengir aku bilang, aku mau nanya sesuatu nih, tapi jangan marah ya.

"Ya kan aku marah pun cuma sehari dua hari." Iye tapi serem!

Kemudian aku bertanya pertanyaan itu... dan sesuai dugaan, dia bilangnya nggak. Dia bilang, waktu kami bekerja bersama, aku terlihat pendiam tapi happy dan kind person, jadi dia selalu ingin mengobrol dan bercanda sama aku. Katanya lagi, aku bukan tipenya. Oke. Dia tanya aku, aku suka bagian mana, ya aku jawab ngga tahu, no reason 😄. Ya mungkin karena selalu bareng terus. Dia pun nanya, ngga broken heart kan? Meh. 😌 Somehow aku kayak biasa aja. Malah plong rasanya nanya itu karena semua orang di sekitar kami bilang kalau dia suka ama aku. 😄

Kita mengobrol sekitar 20 menit. Kita ngobrol macem-macem, kalau dia ngga pernah punya relationship setelah kuliah, itu pun dia broken heart karena ceweknya mau temenan aja, cerita tentang plan ke depan, dan lain-lain. Setelah itu dia bilang dia mau menghidupkan komputer dan meneleponku lagi via komputer. Dia ngga nelepon aku lagi... abis itu dia bilang nanti teleponnya karena mau beli sesuatu... ngga telepon juga. Abis itu dia bilang mau makan dulu... ngga telepon juga. Empat puluh delapan jam kemudian alias saat ini ngga ada kontak lagi dari dia.

Ngga kaya dia banget yang sebelum aku tanya pertanyaan itu, selalu menghubungiku 😓. Temanku ini tipe-tipe orang yang overshare di IG story jadi pasti ada aja yang dia posting. Setelah malam itu, lebih dari 24 jam dia ngga posting story. Hari ini posting story pun cuma satu, biasanya kalau posting banyak. Ngga tahu juga ding, kan baru di-follow lagi seminggu yang lalu. 😂

Aku ngga ngerti perasaan orang cuma... I just hope dia ngga jaga jarak sama aku gara-gara aku tanyain itu 😖. Aku udah pernah tanpa kontak 2,5 tahun sama dia... apa bakal ngga temenan lagi setelah ini? 

3 komentar untuk "3131"

  1. Ngomentarin fotonya aja deh, bagus. Kayak bercerita gitu.

    BalasHapus
  2. kadang udah berani bilang, saat perasaan udah biasa aja ya na. Aah, jadi pengen ke jepang lihat una (gak nyambung), hahaha

    BalasHapus