Cemprengnya Suara Penjaga Toko di Jepang
Kalau kamu pernah ke Jepang, atau lihat di drama atau film, atau di warung makanan Jepang di Indonesia, pasti kamu notice kalau staf toko nya akan menyapamu dengan 'irasshaimase' dengan ceria.
Nah, para staf toko di Jepang, terutama perempuan, banyak yang menggunakan suara hidung (nasal voice/鼻声hanagoe) yang bikin suara mereka cempreng dan tinggi. Sebenarnya kebanyakan tidak seperti itu, tapi kalau kamu ke Jepang, kamu bakal punya kesan kalau para staf toko perempuan di Jepang kebanyakan bersuara cempreng dan terkesan sok imut. Kadang-kadang terlalu cempreng dan irritating, rasanya pengen nyamperin sambil bilang, "Bisa ngga berhenti ngomong cempreng?" 😂
Di tempat aku bekerja, meskipun banyak yang menggunakan suara hidung (aku pun termasuk), tapi tidak ada yang cempreng banget. Padahal aku pengen tanya kenapa mereka bicara seperti itu. Aku pernah tanya kepada seorang teman Jepang tentang mengapa staf toko menggunakan suara hidung dan bahkan ada yang cemprengnya berlebihan, kayak palsu banget deh. Temanku sendiri sih tidak tahu cuma dia bilang, kalau staf toko meninggikan suaranya kan bakal lebih menarik pengunjung ketimbang menggunakan suara biasa. Kalau pakai suara biasa, bisa dibilang bakal terkesan lemes.
Aku kurang bisa menjelaskan ya secara biologis bagaimana suara hidung itu terbentuk. Tapi yang jelas suaranya bakal terdengar lebih sengau dan lebih tinggi dari suara biasa.
Aku sendiri kalau lagi jaga toko yang di dekat Kiyomizudera, most of the time bakal ngomong dengan suara biasaku yang rendah meskipun kadang-kadang tone-nya lebih tinggi. Tapi kalau kerja di stasiun yang selalu sibuk, kecenderungan aku bakal pakai suara hidung. Aku merasa kalau pakai suara hidung tuh energi yang dipakai lebih sedikit dan berasa ringan. Bayangin aja dalam dua setengah jam aku harus menyebut 'irasshaimase' hampir seribu kali dan melayani langsung 200 customer di depan mesin kasir. Rata-rata jumlah kata yang diucapkan satu orang dalam satu hari sudah kuhabiskan dalam dua jam pertama aku menjalani hariku. Tapi abis kerja ya aku ngga banyak ngomong sih. (Amaca?)
Kalau aku ngomong pakai suara biasa, aku merasa lebih capek. Dan kalau menyapa customer dengan nasal voice tuh, suaraku bakal lebih tinggi dari normal, dan akan lebih mudah terdengar oleh si customer.
Dan yang pakai suara hidung tuh ngga cuma yang perempuan. Staf laki-laki juga, dan somehow itu sangat amat wagu. 😭 Chief-ku di stasiun sudah bapak-bapak tapi kalau menyapa customer suaranya cempreng 😭 Tolong hentikanlah! Bukan cempreng yang lebay tapi tetap aja kalau laki-laki tuh aneh aja pakai suara hidung.
Ngomong-ngomong tentang menyanyi dan penyanyi, banyak yang menggunakan suara hidung. Dan sebagian besar, enggak banget (menurutku ya). Penyanyi Jepang juga aku perhatikan banyak yang pakai suara hidung dan banyak yang bilang suaranya bagus 😭 Tapi bukan berarti pakai suara hidung pasti jelek, sebagian penyanyi pakai suara hidung, kadang sengau, juga enak-enak aja sih didengar!
Iya ya baru sadar aku kalau mereka cempreng. Kadang kalau orang nggak paham cuma terdengar, 'maseeeee' atau 'seeeee'. Hahahahaha.
BalasHapusNyanyi pakai suara hidung? Nggak bisa bayangin. Wong aku nyanyi biasa aja udah fals abis.😂
Cemprengnya banget, hahaha. Coba dong...
HapusAku gak ngeh na, soalnya di Pontianak gak ada restoran jepang yang jepang banget gitu. Hahahaha. Jadi penasaran deh model suaranya gimana
BalasHapus