Kreatif Dikit, Napa?
Pasti udah sering denger dong, banyak yang ngomong kalau siswa-siswi Indonesia didoktrin untuk menggambar gunung sebagai gambar pemandangan. Kalau diminta gambar pemandangan, pasti gambarnya dua gunung, di tengah-tengahnya matahari, trus ada sawah, jalan, sama burung bentuk M kayak di logo McDonald's. Yah agak lebih pendek sih M-nya...
Nggak kreatif banget nggak sih! Padahal kan pemandangan nggak cuma itu doang. Bisa pantai dengan jejeran pohon kelapanya atau sungai dengan banyaknya orang yang nyuci dan buang air di sungai. Belum lagi pelajaran membaca. Kebanyakan pakai kalimat 'Ini ibu Budi'. Kenapa harus Budi kenapa nggak yang lain? Kenapa nggak 'Ini ibu Alexander'? Yah aku juga nggak berharap anak kecil belajar kalimat pertamanya dengan kata-kata yang susah semisal, "Kakak Budi belajar ekonometrika." *krikkrik*
Kukira rezim 'ketidakkreatifan' ini berakhir sampai SD. Ternyata oh ternyata. Enggak. Sampai aku jadi mahasiswa pun ternyata dosen juga mencekoki 'ketidakkreatifan' ini. Aku sendiri sekarang sekolah di jurusan ekonomi. Dan dalam mata kuliah kami, sering dibahas istilah 'eksternalitas positif' serta 'stock and flow'. Eksternalitas positif itu dampak positif yang dirasakan orang lain akibat kegiatan orang lain yang lainnya. Kalau stock and flow ya itu lah...
Dosen mata kuliah kami menjelaskan eksternalitas positif dengan contoh taman bunga. Misalnya seseorang membuat taman yang sangat indah akan menyebabkan orang lain yang melihat tamannya turut senang dengan tamannya. Atau petani lebah yang bersebelahan dengan taman bunga. Lebahnya bisa jadi lebih menghasilkan madu yang lebih berkualitas. Baru dosen kami bilang, "... contohnya taman bunga." Temanku Tika sudah komentar, "Dari dulu taman bunga mulu. Nggak ganti-ganti deh." Aku yang di sebelahnya bingung. Akhirnya Tika menjelaskan, katanya hampir semua dosen yang membahas eksternalitas positif pasti pakai contoh taman bunga. Oh gitu ya... kok aku baru denger sekarang? Hihihi...
Tadi lagi ada mata kuliah lain, dosennya membahas tentang stock and flow. Dia menjelaskan stock and flow dengan analogi bak air. Kalau ada bak, air yang di dalamnya itu stock. Nah kalau ada keran yang mengaliri itu flow. Yeah, aku sudah dengar ini mungkin 18729758 kali. Dosen mata kuliah lain juga menjelaskan stock and flow dengan bak. Mbok yang lain gitu loh. Denger kata bak, aku langsung nengok Tika yang pas mata kuliah itu juga persis di sebelahku. Si Tika langsung ngedumel sendiri, "Kita tuh kuliah di FE bukan mau belajar taman bunga, lebah, sama bak ya Pak!" Yah, sabar aja deh Tik...
Jadi intinya adalah...... pikir aja sendiri apaan. Hahaha... Yaaaa, agak kreatif dikit donggg... jangan melulu Ini Ibu Budi, gambar gunung, atau bak air. Ah tapi apalah aku ini, bisanya cuma ngritik dan ngelitikin orang. Mungkin kalau aku jadi yang ngajar, bisa jadi bakal pakai contoh bak air atau taman bunga. Lagian sih semua dosennya ngasih contohnya itu terus! *tetep nyalahin*
murid bisanya cuma comment,,,
BalasHapusdikasih nilai abang baru nyaho...hehhehe
Yo ben... sudah ga mempan nilai merah *soale udah banyak* :p
BalasHapushehe... blog yg lucu tapi mendidik n cukup menjewer pikiran agar kreatif....
BalasHapus