Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

From Japan to Korea with Peach Airlines

Selain hanya menulis bahasan yang remeh di blog, aku juga sukanya menuliskan hal yang sudah lama lewat. Hahaha... Kayak cerita ini, aku alami hampir setahun yang lalu. Ya sudah lah ya, mohon maklum.

(ノ^ヮ^)ノ*:・゚✧

September tahun lalu, saat aku mencari penerbangan termurah apakah dari Kansai ke Seoul, aku menemukan Peach Airlines. Mendadak teringat cerita teman yang pernah pergi dari Jepang ke Korea dengan Peach Airlines, ia membeli tiket hanya dengan harga sekitar 400 ribu rupiah saja.

(Note: Harusnya namanya Peach Aviation, tapi orang-orang lebih sering menyebutnya dengan Peach Airlines).

Peach merupakan maskapai penerbangan low-cost asal Jepang yang kepemilikan terbesarnya dikuasai oleh All Nippon Airways (ANA). Peach punya rute ke Hong Kong, Korea, dan domestik Jepang. Tarifnya yang murah bikin orang-orang suka naik Peach. Karena aku langganan newsletter-nya, sering dikirimi info promo tarif Peach. Misal Osaka ke Sapporo bahkan bisa cuma 2490 yen (300 ribuan). Kalau naik Shinkansen bisa jutaan! Belum bisa juga sih naik Shinkansen sampai Sapporo...

Waktu aku mau memesan tiket Peach, tidak semurah yang temanku dapatkan. Ada dua pilihan harga, yang pertama Happy Peach Fare, sekitar 5800 yen dan Happy Peach Plus Fare, dengan tarif 8280 yen (belum pajak). Perbedaannya kalau Happy Peach Fare yang benar-benar fasilitas seadanya, hanya cabin baggage 10 kg tanpa checked-in baggage. Kalau mau pilih kursi pun harus bayar. Sedangkan Happy Peach Plus Fare sudah termasuk checked-in baggage dan bisa milih kursi sesukanya. Kalau mau ganti tanggal penerbangan pun free.

Bukti pembayaran tiket Peach Airlines di Lawson.

Berhubung aku bawa koper medium seberat 20 kg (pas ditimbang 20,8 kg), ya aku memilih yang Plus dong. Total harganya 8280 yen + pajak 1980 yen, jadinya 10260 yen. Saat memesan pun awalnya aku bingung karena saat entry nama tidak berhasil. Rupanya sistem saat itu tidak bisa memasukkan first name dengan dua kata, sehingga aku harus menggabungkan dua kata first name-ku tanpa spasi.

Perbedaan Happy Peach Fare dan Happy Peach Plus Fare.
Aku memilih pembayaran di convenience store. Aku membayar di Lawson dan sebelumnya harus memasukkan data di mesin Loppi. Ada ongkosnya 550 yen juga. Setelah mendapat struk di mesin, pembayaran dilakukan di kasir dan nanti akan ada kertas bukti pembayaran yang di-prin dan dicap oleh stafnya.

Menjelang keberangkatan, aku tiba di Kansai International Airport (KIX) semalam sebelum berangkat. Ini dikarenakan kontrak asramaku yang habis dan aku sayang afford menginap semalam (bilang aja pelit), apalagi pesawatku berangkatnya pagi pukul 07.50.

Di KIX terdapat dua terminal. Hampir semua penerbangan dilayani di Terminal 1, sedangkan di Terminal 2, hanya digunakan untuk Peach Airlines. Eksklusif sekali kan punya terminal sendiri. Tapi ya namanya low-cost terminal ya, bangunannya biasa aja, semi-permanen dan tidak banyak toko di dalamnya. Wi-fi-nya lemot dan tempat duduknya sedikit. Setelah cuma survei doang seperti apa sih Terminal 2 itu, aku balik lagi ke Terminal 1 buat tidur dan mencari wi-fi. Antar terminal terdapat shuttle bus yang beroperasi 24 jam dan frekuensinya lumayan banyak.

Area check-in Terminal 2 KIX.
Pagi-pagi, aku kembali ke Terminal 2 untuk check-in. Penerbanganku adalah penerbangan pertama Peach di KIX hari itu. Namun check-in karena belum buka juga, aku ngemil-ngemil dulu. Setelah check-in buka pun, aku tidak berhasil check-in sendiri di mesin yang tersedia dan akhirnya aku diminta langsung ke check-in counter sekalian drop luggage.

Setelah itu pun juga bukannya tidak ada masalah lagi. Aku sampai lebih dari di counter 30 menit lho. Pernah cerita di postingan First World Problems: Visa and Passport, kalau staf counter ngga yakin aku bisa masuk Korea karena nggak punya visa. Aku sampai mengeluarkan prin-prinan peraturan syarat masuk Korea tanpa visa, tapi dia tetap nggak yakin. Sampai ia tanya staf lain dan buka ensiklopedia pervisaan. Akhirnya sih boleh berangkat tapi masalahnya nggak cuma itu.

Self-check-in counter Peach Airlines.
Saat antre check-in counter, bagasi melewat detektor logam, dan petugasnya bertanya padaku apakah ada baterai di dalam koper. Seingatku nggak ada, pas aku buka ya cuma CD player saja. Kata petugasnya kalau CD player nggak masalah. Koperku ditutup lagi dan diulangi melewati detektor logam, masih saja ada baterai di dalamnya. Dia mengulangi lagi pertanyaan, kujawab saja, aku lupa. Akhirnya dibuka lagi koperku, bersama petugasnya, aku ikut merogoh-rogoh sambil mengingat-ingat. Tapi aku tetap tidak ingat ada baterai di dalam koperku. Lagian baterai apaan juga. Hmmm...

Sampai akhirnya koperku dimasukkan ke metal detector lagi dan sepertinya memang masih ada 'baterai' di situ. Tapi karena sudah tiga kali, dan akhirnya diloloskan saja sama petugasnya. Aku juga bingung kenapa bisa terdeteksi baterai.

Sampai hari kesekian di Korea, aku menemukan ada powerbank di koperku! Aku lupaaa ada powerbank Asus di koper yang dalam tiga bulan di Jepang jarang sekali aku pakai. Jadi sampai nggak ingat. Duh, maaf banget bapak petugas metal detector di counter Peach Airlines! Hahaha... pantesan aja selalu terdeteksi ada baterai.

Kembali ke Terminal 2 KIX dan Peach Airlines.

Flight information Peach Airlines.
Kalau membandingkan Terminal 1 dan Terminal 2 mah jomplang banget. Kesannya kalau di Terminal 2 tuh manual banget. Bahkan di area check-in, flight information-nya aja manual print-print-an begitu, bukan layar besar. Tapi di ruang tunggu ada sih.

Waiting room Terminal 2 KIX.
Terminal yang dibuka pada tanggal 28 Oktober 2012 ini merupakan terminal penerbangan low-cost pertama di Jepang. Dibagi menjadi tiga bagian, General Area, tempat check-in, International Flight Area, dan Domestic Flight Area. Sementara ini memang hanya untuk melayani penerbangan Peach Airlines.

Di International Area, hanya ada satu tempat makan, Skyteria dan tiga toko, KIX Duty Free Shop T3, toko suvenir Irodori, dan Fuchsia by Peach. Toko terakhir merupakan duty free shop milik Peach Airlines. Aku hanya masuk ke Fuchsia, di sana juga menjual berbagai merchandise Peach, dan aku naksir Licca-doll pramugari Peach. Licca-doll itu semacam Barbie-Barbiean gitu lah. Tapi mengingat harganya sekitar 5000 yen dan buat apaan... ya nggak beli.

Fuchsia by Peach.
Peach Airlines parkir di Terminal 2 KIX.
Karena Peach adalah low-cost airlines, aku nggak punya pujian yang terlalu gimana gitu, tapi aku juga nggak punya komplain. Cukup puas lah jika dibandingkan dengan harga yang dibayarkan. Tempat duduknya cukup nyaman dan beruntung karena beli tiket Happy Peach Plus Fare, bisa milih duduk di depan jadi keluarnya cepat. Lagi-lagi karena low-cost, tidak diberi makanan ya. Tapi bisa membeli dalam pesawat. Aku nggak beli dan lagi pula tidur sepanjang perjalanan sampai tiba di Incheon International Airport.

Suasana dalam pesawat. Berarti aku dapat kursi 3A ya.
Saku bangkunya terletak di bagian atas. 
Ya, aku akan naik Peach lagi kalau ke Jepang lagi~ mencoba rute yang lain. o(^∀^*)o

Baru sadar setahun kemudian kalau Peach itu anagramnya 'cheap'.
Semoga tetap cheap selalu!

Peach Aviation
http://www.flypeach.com

(/^▽^)/

Instagram: @u__n__a__
Twitter: @u__n__a__
E-mail: me@sittirasuna.com
LINE@: @jqr0626c

22 komentar untuk "From Japan to Korea with Peach Airlines"

  1. lucu banget namanya peach airline padahal warnanya gak peach ya dan gak dikasih peach pula di dalem pesawat ya. hahaa.

    BalasHapus
  2. Seru banget baca ceritanya.
    Lah bapake di metal detector apikan ya. Kesel kali ya udah 3x ga nemuin apa2. :)

    BalasHapus
  3. Lucuuu buangett sih pesawatnya...rasa blueberry kayaknya.

    BalasHapus
  4. Beruntung masalah logam detectornya ngga diperpanjang ya mba. Asik banget halan-halannya.. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyahhh hahaha kok aku juga bisa lupa gitu XD

      Hapus
  5. Aduh peach airline warnanya unyu2 sekalih. Free bagasinya dikit ya Na cuma 10 kilo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Normal sih Mbak, soalnya yang di kabin...

      Hapus
  6. hahaha itu powerbanknya lemparin sini aja un daripada ga kepake haha

    BalasHapus
  7. Duuuuuh kak unaaaaa, aku bapeeeer
    gagal ke luar negeri
    yang pertama, gagal, padahal gratisan
    yang kedua, gagal lagi, gara-gara sakit, hampir DB, padahal udah bayar tiket pesawat...

    haduuuuuuuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduhhh! Nanti yang ketiga lancar-lancar....

      Hapus
  8. Kalo macam gw yg kedetek, pasti dikira teroris ya ...

    BalasHapus
  9. Murah ya, na. Asyik buat liburan, bisa hemat biaya :D

    BalasHapus
  10. Lucuuuuu airlinesnyaaaa.. Cakeeep yaaa dan murah ajaaa euy

    BalasHapus