Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Staple-Less Stapler

Pernah dengar tentang staples tanpa isi nggak sih?

Aku lupa pertama kalinya aku tahu tentang barang ini. Tapi mencobanya dan melihatnya langsung, sekitar tahun lalu waktu mata kuliah Analisis Teknik Demografi. Waktu itu kita diberikan tugas oleh sang dosen, menghitung apaaa gitu deh. Mengerjakannya di kertas file dan lebih dari selembar. Langsung deh sekelas bingung staples.

Rupanya, ada satu anak yang membawa staples. Adik angkatan di bawah setahun. Aku pun mau minta distaplesin. Dia pun bersiap-siap nytaplesin kertasku… dan, eh kok nggak ada staples logamnya di kertasnya? Eh? Di kertasku terlihat ada lubang yang dibuat staples tadi. Eh? Dan nggak lepas aja itu dua kertasku. Eh? Kok cool… *norakse*

Aku kan demen ya lihat-lihat stationery di toko buku, nah aku lihat staples itu (eco-stapler) di Kinokuniya Plaza Senayan, harganya 150-200 ribu. Buset dah, gitu doang mahal banget. Ya udah cukup tahu aja. Oke.

Eh kok ya ikutan kuisnya Mbak Imelda Coutrier (April tahun lalu! Waktu begitu cepat hiks.) hadiahnya eco-stapler. Konspirasi alam semesta ini, hihihi. Sebenarnya bulan Mei, aku juga membeli satu eco-stapler warna pink waktu di Jepang. Di sana harganya HANYA 575JPY, sekitar 60 ribu. Ya kalau dibandingkan dengan yang di Kinokuniya kan HANYA ya. Namun aku berikan ke temanku.

Ini dia eco-stapler dari Mbak Imelda ^^
Namanya Harinacs by Kokuyo.


 Tampak depan. Kokuyo.

Belum bisa baca kanjinya, tapi yang di bagian hitam artinya cara pemakaian. Hahaha...
Sepertinya yang atas tentang cara kerja stapler ini.
Di samping juga tertulis bisa sampai 8 lembar.
Harinacs tidak membutuhkan isi staples. Nggak ada deh tuh acara kehabisan isi staples. Lebih mirip perforator yang untuk melubangi kertas tapi Harinacs bisa 'mengikat', sehingga kertas-kertasnya terikat menjadi satu. 


 Caranya: 1. Masukkan beberapa lembar kertas yang akan distaples.

 2. Dijegrek deh.
Tadaaa...

Aku tadi mencoba dengan enam helai kertas.. Beginilah hasilnya.



Terlihat kan? Cara kerja Harinacs memotong kertas sehingga berbentuk humm mirip tanda panah dan kemudian semacam garis, nah nantinya kertas tanda panah itu terikat di garis itu. Yaaa gitu deh, aku pun bingung, hahaha.

Aku mencoba memisahkan kertas-kertas itu dengan cara ditarik, ternyata kuat juga. Meski tentu saja, dengan logam staples masih kalah kuatnya. Staple-less stapler cocok buat tugas yang ditulis tangan lalu dikumpulkan ke guru. Kayak ceritaku di awal, apalagi kalau sekelas yang bawa hanya satu muridnya banyak dan pada pinjam semua, nggak akan kehabisan isi staples kan? Tapi kalau tugas yang makalah gitu yaaa harus pakai staples isi.

Serius. Bikin pengen beli barang aneh-aneh, hiks. Pengen Don Quijote... >,<

Summary:

+ Tidak membutuhkan isi staples.
+ Tidak berbahaya. (Tidak akan ada kejadian jari terstaples atau isi staples terinjak, kecuali eco-staplernya buat nimpuk orang).
+ Lumayan kuat.

- Mahal.
- Lebih kuat menggunakan staples isi.
- Jika kertas akan dipisahkan, jadinya kurang bagus.

42 komentar untuk "Staple-Less Stapler"

  1. oh lucu banget. gak pernah tau lho gua stapler model gini. good idea juga ya... :D

    BalasHapus
  2. Oh, baru tahu lho aku ada stapler yg model begini. Idenya kreatif ya Na! Tapi aku kurang suka (bentuk) bolongnya itu, jadi kesannya kurang rapi ya? Hehehehe :D .

    BalasHapus
  3. Hoo, tapi sayang juga sih kertasnya jadi sobek gitu. Kalau pakai staples logam kan masih bisa dibuka hati-hati~ :)

    BalasHapus
  4. Kalau habis ditanya "lagi males ngeblog", mesti langsung posting. Manusiawi.

    Met berburu barang aneh2 bersama chan chan chin. . .

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. Mahal Mbaaa...
      Tapi mungkin kalau di Jepang relatif sama barang lain murah XD

      Hapus
  6. wah keren banget
    tapi kalo buat staples bungkus kacang susah tuh, hehe #becanda

    BalasHapus
  7. Kayak nya lebih bagus make staples isi kayak nya yaa???

    BalasHapus
  8. jah? wkwk boleh tuh. bagus kak ;)

    BalasHapus
  9. oh ini toh bentuk eco stapler, sempat penasaran waktu mbak Imelda sebut benda ini hadiahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, ini Buuu... di Kinokuniya ada XD

      Hapus
  10. Satu staples harganya Rp.60.000,- mahal yaaa.
    Tapi bentuknya bagus juga, beda dengan yang biasa kita gunakan disini, :)

    salam kenal mba

    BalasHapus
  11. di hipermarket ada lho counter barang2 aneh asal Jepang, seneng deh liat2 di situ, dipegang, dibolak balik.., tp belum pernah ada stapler ginian..
    ya udah Una ke Jepang lagi beli yg aneh2 terus jadiin hadiah GA deh.. wk..wk..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa Bu, konternya Tokyo One Store kan.
      Salah satu spot favoritku juga hahaha...

      Hapus
  12. Stapler keren jg tuh... Gak berbahaya, tp harusnya bolongannya ada penutupnya ya biar terkesan rapi :D

    BalasHapus
  13. Baru tahu dari sini Na. Gak bakalan beli juga sih kayaknya kalo tahu. Mahal dan potensi hilangnya gede banget sih. Hihihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... kecuali dijual cuma ceban yak :D

      Hapus
  14. pernah lihat liputannya di TV dan aku suka barang-barang lainnya juga

    BalasHapus
  15. Baru tahu.. Kreatif ya penciptanya, tapi mahil ya Un... hmm..

    BalasHapus
  16. omg...aku juga baru tau loh ada eco stapler ini...keren juga yaaa... ;))
    kalo barang2 buatan Jepang emang unik2 dan lucu2... aku yo dari tadi bacanya manggut2 aja karna takjub ama teknologi stapler tanpa besi staples..hihihihi

    BalasHapus
  17. Tapi kok kyknya hasilnya lebih rapih yang pake stapless biasa ya kak? Pake itu jadi bolong gitu..

    Btw, aku punya pengalaman buruk dengan stapler. Dulu, waktu awal2 punya laptop (laptopnya masih kinyis kinyis), masukin laptop ke tas, eh di dalem tas udah ada kertas yang udah distaples. Dan ternyata kawat staples itu ngegesek lid cover laptop aku. Jadilah laptop aku lecet-lecet..

    BalasHapus
  18. steplesnya unyu unyu ya Un :)

    BalasHapus
  19. Aku malah baru tahu tentang staples ini. Memang kayaknya lebih praktis ya :)

    BalasHapus
  20. Aku lagek ngerti ada stapeles ngunu kuwi hehehe

    BalasHapus
  21. staplesnya unik, bolongnya lebih besar

    BalasHapus
  22. Whereas previously, paper would have been restricted to one or two sizes and thicknesses, today there is a vast range of paper textures and weights, colours and printing processes to choose from and business stationary in particular has reached a very high standard of excellence. Business cards are becoming more sophisticated and whose origin dates from usage within the 19th century American and European middle classes. Some of the paper types used are copier paper, inkjet paper, multifunctional paper, photo paper and labels. mens briefcase

    BalasHapus