Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selingan Semusim - Alaika Abdullah

"Judulnya, alurnya, ceritanya, benar-benar menggairahkan! Memikat! Dan tak hanya itu, ada pesan yang disematkan oleh Mbak Alaika dalam novel ini. Hukum tabur-tuai, ketika manusia mendapatkan balasan dari perbuatannya, baik yang baik maupun yang buruk. 
Semua tentu bisa diubah, tergantung bagaimana manusianya dapat mengubah dirinya sendiri. Sebuah novel yang layak dibaca dan dimiliki." - Sitti Rasuna, mahasiswi.
Mbak Alaika Abdullah ialah seorang blogger yang berasal dari Aceh. Baru-baru ini ia meluncurkan novelnya yang berjudul Selingan Semusim. Novel ini dimulai ketika Mbak Alaika Abdullah menjawab tantangan temannya untuk menulis fiksi.

Suatu saat di bulan Desember, Mbak Al, begitu aku menyapanya, memintaku untuk memberikan endorsement untuk novelnya. Sebenarnya aku rada gimana gitu kalau dimintai endorsement, aku sendiri nggak punya pengalaman menulis fiksi. Tapi aku mencobanya dengan membaca draft novelnya. Sedikit bagian depannya aku sudah pernah membaca karena beberapa bagian pernah diposting di blog. Tentu aku penasaran bagaimana perjalanan akhir ceritanya.


Berikut ialah sinopsisnya:

Perang batin berkecamuk, terutama dalam diri Novita, antara mempertahankan kesetiaannya terhadap Arief, sang suami, atau menuruti sisi kelam sanubari, yang terus memancingnya untuk larut dalam hubungan terlarang dengan Fajar, sang fasilitator yang juga memendam ribuan ketertarikan terhadap dirinya.

Campur tangan Tuhan adalah jawaban atas doa yang dipanjatkan sisi baik hatinya. Walau tak sesuai pinta, namun wanita ini dengan tanggap beraksi. Kecelakaan yang menimpa dirinya, disambutnya sebagai peringatan Tuhan untuk segera membersihkan noktah merah pernikahannya.

Namun agaknya, Tuhan masih memberinya ujian. Tragedi tsunami, justru terjadi saat dirinya bersama anak dan suami berkunjung ke Aceh. Gelombang maut itu dengan kejam merampas kehidupan Arief dan Niken, dan membuatnya kehilangan dua orang terkasih sekaligus. Dan sejak itu, kisah sendu hidupnya pun dimulai.

Pengembaraannya bertahun di tanah rencong, bergelut dalam pekerjaan kemanusiaan sambil terus berupaya mencari keberadaan Arief dan Niken [walau hanya dalam bentuk pusara], akhirnya mempertemukannya kembali dengan Fajar, yang secara tiba-tiba menyapanya dari belakang di sebuah rapat koordinasi. Akankah asmara terselebung itu bersemi kembali? Akankah Novita menerima Fajar atau mengembalikannya secara terhormat kepada Shenny, istri Fajar? Akankah Novita menerima cinta dr. Ridge?

Band kertas buku Selingan Semusim.

Membaca novel Mbak Alaika seakan-akan dihinggapi rasa penasaran. Setiap membuka lembaran baru, kian penasaran bagaimana isi lembaran-lembaran berikutnya. Tulisan Mbak Alaika menggunakan bahasa yang mudah dicerna, namun tetap renyah, dan membuat pembaca terjatuh dalam tiap alur-alurnya.

Pengalaman Mbak Al di bidang waste management membuatnya untuk berpikir bagaimana bungkus buku Selingan Semusim ini menjadi lebih environment-friendly. Mbak Al tidak menggunakan pembungkus plastik untuk bukunya, melainkan band kertas yang bisa digunakan untuk pembatas buku.

Selingan Semusim.
Nah, penasaran kan bagaimana bukunya? Order yuk!
Silahkan hubungi via SMS ke:
0857 1064 8065
Bisa COD area Jakarta Pusat, Pancoran, Kebayoran, dan sekitarnya. ^^

27 komentar untuk "Selingan Semusim - Alaika Abdullah"

  1. Wah .. kamu pasti dah baca novelnya ya Una

    Semoga sukses buat mbak Alaika :)

    BalasHapus
  2. Wuih, keren, dimintai rekomendasi gitu. Bisa numpang populer juga dong ya Na, huahaha... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha iya, tau gitu rikues pasang link ya :D

      Hapus
  3. suatu kebanggaan banget yaa mba una, nanti ada namanya mba una di novelnya. hihihi
    selamat buat tante Al.. kelak aku nyusul tante pasti :D

    BalasHapus
  4. satu lagi blogger produktif yg menginspirasi.. nggak hanya cerita, tapi juga tulisannya sarat makna.. ^_^
    idenya mbak Al ttg bungkus buku yg environment-friendly patut dijadikan contoh utk penulis lainnya.. ^_^ amin..

    Ooot... Unaaa... iyaaah, diriku pindahan... membuka lembaran baru, Na... *tsaaah*

    BalasHapus
  5. emang keren cerita selingan semusim nya Mba Alai Nich :D
    semoga sukses yach :d

    BalasHapus
  6. keren banget euy :D
    jadi pingin punya buku sendiri :)
    ayo Una kapan?

    BalasHapus
  7. jadi penasaran sama bukunya, na. pinjeeemm :P

    BalasHapus
  8. bukunya keren banget tapi sayang ga suka ngumpul ngumpul buku atau novel baca blogf nya mbak una aja :D

    BalasHapus
  9. sudah di order, sudah di baca, sudah di review juga :) yang belum itu order buku lanjutan selingan semusim

    BalasHapus
  10. kalo dari sinopsisnya, jadi bikin penasaran deh ama endingya Un...kereen yaa banyak penulis2 berbakat sekarang ini ;))

    BalasHapus
  11. wow mantep. jarang2 novel yang go green. hehe :)

    BalasHapus
  12. wah keren reviewnya nih.... ceritanya bagus memang selingan semusim itu... :)

    BalasHapus
  13. Mbak Al nih termasuk blogger yang kukagumi...
    srikandi hebat yaaa

    BalasHapus
  14. Wuih ceritanya kayaknya mantap dan mengerikan..

    Ini kayaknya pengalaman pribadi mbak Al ya?
    makanya perasaan itu pernah tau kl mbak Al ini dari Aceh, Simeulue..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, perlu klarifikasi nih untuk bung 21 inchs, hehe.
      1. ini bukan true story, hanya fiksi, dan tidak berangkat dari kisah pribadi saya lho, Mudah2an jangan sampai deh kehilangan anak dan suami oleh musibah tsunami atau musibah apa pun :(

      2. Saya memang dari Aceh, tapi bukan dari Simeulu lho, mas, tapi dari Aceh Pidie.

      3. Yuk diorder via Una tuh novelnya, dijamin menarik deh tuh novelnya. :)

      4. Trims ya Na untuk reviewnya. :)

      Hapus
    2. Deket sama Takengon ya mbak?
      ikan bilih..

      Hapus
  15. ceritanya menarik banget ... sukses untuk mbak Al ... sukses untuk Una juga ...

    BalasHapus
  16. Bukunya menarik nih

    BalasHapus