Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selfie sama Store Manager GS25 Stasiun Jagalchi

Kok aku males banget ya namanya nulis πŸ˜„
Padahal sebenarnya banyak banget bahan yang bisa ditulis.

Aku mau cerita tentang jalan-jalanku ke Korea pas Golden Week kemarin aja deh. Jadi ceritanya, aku pergi ke Korea setelah sembilan tahun sejak kunjungan pertamaku. Aku pernah ke Korea bulan September 2015 dan waktu itu aku ke sana tanpa visa. Aku excited banget, selain karena akhirnya ke sana lagi, sama aku lagi rajin-rajinnya ambil kelas Bahasa Korea.

Aku pergi ke Busan menggunakan feri dari Fukuoka, Jepang. Di Jepang waktu itu sudah panas minta ampun, eh sampai Busan, angin kencang, hujan deras, dinginnya minta ampun. Di pelabuhan, aku kebingungan cari bus kotanya. Aku tanya orang Tourist Information Center, kayanya dia disorientasi deh. Plang-plang di pelabuhan juga nggak jelas. Di peta ditulis halte bus di lantai dua, tapi ada sign 'halte bus di lantai satu'. Au ah lap bingung. (Langsung bikin kangen Jepang πŸ˜ƒ) Trus halte busnya harus nyeberang dari pelabuhan, yang mana jalannya besar banget dan angin kencang gitu males banget.

Akhirnya, aku memutuskan buat jalan ke Stasiun Busan yang jaraknya cuma 500 meter dari pelabuhan. Selain itu untuk jalan ke sana ada jembatan penyeberangan beratapnya, jadi lumayan lah. Eh tapi ngga juga deh, karena anginnya kencang, tetep harus pakai payung buat menghadang air dari sisi kanan. πŸ˜“

Sampai Stasiun Busan, aku terpana-pana karena kok tokonya menarik semua. 😍😍😍 Ya soalnya ngga ada di Jepang sih. Sama karena aku lagi belajar Bahasa Korea, semua signboard tulisan hangeul aku baca-bacain sampai keluar suara. Bodo amat kalau dilihat orang. πŸ˜„ Lihat-lihat sebentar, trus aku ke loket information center buat nanya gimana caranya ke Stasiun Jagalchi.

Backpacker hostel tempatku menginap berlokasi tak jauh dari Stasiun Jagalchi. Aku taruh barangku, beres-beres sebentar, cuci muka dan lain-lain, kemudian nggak lama aku pergi menuju Haeundae untuk bertemu temanku. Saat itu kira-kira pukul tiga sorean.

Di Stasiun Jagalchi ada minimarket GS25. Aku mengisi ulang kartu T-Money di sana.

"μΆ©μ „ ν•΄ μ£Όμ„Έμš”" (chungjeon hejuseyo/isi ulang please)
"...blub blub blub..." kata staf minimarketnya. Nggak paham dia ngomong apa 😌
"すみません。わからγͺいです。" (sumimasen, wakaranai desu/sorry, ngga ngerti)

Aku malah balasnya pakai Bahasa Jepang. πŸ˜†
Eh bapak stafnya bisa Bahasa Jepang juga dong. 
Jadi langsung ngobrol dan dia tanya-tanya aku dari mana. Tapi cuma ngobrol gitu doang, trus aku cabut ke Haeundae.

Eh, malamnya pulang dari Haeundae, si bapak staf masih shift di minimarket. Sebelum balik ke hostel, aku jajan-jajan dulu. Ngga tahu bapaknya masih inget aku apa enggak, tapi trus aku bilang aku dari Indonesia, dll. Trus bapaknya ternyata bisa Bahasa Mandarin. Jadi ngobrol sama si bapak staf GS25 pakai empat bahasa: English, Jepang, Korea, Mandarin 😌

Bapaknya langsung merekomendasikan snek-snek yang populer. Dia juga memperkenalkan yogurt Viyott (λΉ„μš”λœ¨) yang katanya terkenal di kalangan turis Jepang. Trus aku beli deh. Sama susu Baskin Robbins.

Si bapak cerita macem-macem tapi ya mana ku paham 😌 Ada satu kalimat yang aku benar-benar paham.
"λ‚˜ 혼자 μ‚΄μ•„" (na honja sara/aku tinggal sendiri)

Dalam hati, seremmm plus ih so what? Bodo amat! πŸ˜‚
Pas aku bayar di kasir, bapaknya kasih aku roti dong. Gratis. Rotinya best before malam itu, jadi mau ngga mau pasti dibuang. Daripada mubazir mending kasih orang kan ya. Alhamdulillah, dapat roti gratis.

Meskipun agak-agak serem gara-gara dia bilang dia tinggal sendiri, aku minta selfie bareng sama doski dong, hahaha.


Roti yang dikasih bapaknya.


Pas cek nametag-nya ternyata Store Manager dong. Sehat-sehat ya Pak Kim, semoga bisa ketemu lagi di Jagalchi.

Posting Komentar untuk "Selfie sama Store Manager GS25 Stasiun Jagalchi"