Kopdar Bersama Salman Faris & Timo (Part 1)
Gara-gara tinggal di Tokyo, aku jadi sering bersilaturahmi sama teman-teman dan keluarga yang sudah lama tidak bertemu, bahkan yang baru pertama kali bertemu. Soalnya banyak orang yang aku kenal pada liburan ke Tokyo, trus pada hubungin aku nanya aku tinggal di mana, ngajak ketemuan, bahkan ada yang menginap di rumahku.
Setahun belakangan, aku banyak ketemu orang di Tokyo. Sepupu-sepupu, suami dan anak sepupu yang aku baru pertama kali bertemu, teman orang Jerman ketemu di backpacker hostel sembilan tahun lalu, teman-teman yang aku temui di Australia, saudara tiri sepupuku yang aku sudah lama banget ngga ketemu, temen kuliah, temen-temen blogger, bahkan temannya ibuku yang aku ngga pernah ketemu sebelumnya pun aku temui. Kalau aku daftar banyak banget 😄
Saking seringnya kalau ada yang chat di DM Instagram, "Una tinggal di mana?", aku bakal jawab template, "Di Tokyo. Kapan ke Jepang?" 😄
Kalau teman blogger, bulan lalu aku bertemu dengan Mas Salman Faris dan Mas Timo. Mas Salman menghubungi jauh-jauh hari sebelumnya kalau ia bakal liburan bareng Mas Timo ke Jepang.
Kalau sama Mas Salman aku terakhir ketemu di Kyoto, lima tahun lalu. Saat itu aku masih sekolah dan pas dia ke Kyoto, ibuku juga pas lagi di Kyoto. Kami pergi bareng ke Arashiyama waktu itu. Pernah juga ketemu di Fushimi Inari (tapi kayaknya ngga sama ibuku, aku kok lupa-lupa ingat). Kalau sama Mas Timo kapan ya terakhir ketemu... 🤔
Btw, aku ketemu Mas Salman dan Mas Timo dua hari berturut-turut!
Karena aku kerja ya aku bisanya ketemu setelah jam kerja.
Tanggal 25 April, kami janjian di Stasiun Shinjuku. Aku menghampiri mereka yang lagi asyik-asyiknya jajan mochi. 😄 Setelah itu, kami pergi ke GU yang ada di Bic Camera. Mereka borong cuy, udah gitu belanjanya lama amat 😅 Aku ngga pernah selama itu ada di GU selain pas nemenin mereka belanja.
Setelah dari GU, kami jalan kaki ke arah Kabukicho, foto-foto sebentar di Godzilla, dan kemudian makan malam di Tsurutontan. Awalnya aku bingung mau ajak makan ke mana, tapi kayaknya Tsurutontan cukup impresif jadi kami putuskan pergi ke sana.
Tsurutontan itu restoran udon yang pilihan menunya variatif. Ngga cuma udon yang tradisional macam kuah dashi gitu, tapi juga ada creamy udon, curry udon, dan ada menu seasonal edition juga. Yang paling mencengangkan dari Tsurutontan adalah mangkoknya lebih gede daripada muka lo. Sendoknya juga sebelas dua belas gedenya sama sendok nasi. Selain itu, bisa pilih ukuran porsi udon dengan harga yang sama! Harganya juga ngga gitu mahal.
Aku pesan udon daging sapi ditambah kitsune, Mas Salman pesan kamo (bebek) udon, dan Mas Timo pesan creamy carbonara udon.
Udah lama rasanya ngga makan bareng influencer, anjay foto-foto dan rekam video sebelum makannya (plus sambil makannya) lama amat 😅😅😅 Aku cuma ngebatin, oh begini ya kehidupan influencer 😂
Setelah Tsurutontan, kami pergi ke drugstore. Mas Timo beli pembersih kacamata tapi besokannya kacamatanya ilang 😂 Setelah itu, kami pulang dan besokannya kami ketemu lagi!
Kok endingnya kasihan kacamatanya hilang :D
BalasHapusSering-sering posting soal makanan sana, Un *nyuruh2
Iya, kasihan, hahaha. Ya siap!
Hapus