Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harus Sabar

Belum lama ini, aku menjawab sebuah pertanyaan dalam ujian:

"Kalau kamu memasukkan uang di vending machine ingin membeli minuman, namun setelah ditekan tombolnya, minumannya tidak keluar dan uang tidak bisa dikembalikan (karena sudah dianggap selesai transaksi), apa yang akan kamu lakukan?"

1. Pasrah dan menyerah dan menganggap sedang tidak beruntung saja
2. Memukul dan menendang vending machine
3. Marah-marah dan kesal
4. Marah-marah dan segera menelepon call center

Sebenarnya pilihannya lima, cuma aku lupa satu lagi. 

Waktu itu menjawab nomor satu. Karena aku pikir, ya sudah lah ya, toh minuman juga cuma seratusan yen. Ngga lama setelah aku menjawab pertanyaan itu, eh kejadian dong. Padahal aku ngga pernah mengalami ini sebelumnya. 

Kejadian yang pernah aku alami sih yaitu membeli minuman di vending machine karena ada minuman yang aku suka banget, Lipton Milk Tea botol kecil tapi versi hangat. Waktu aku tekan tombol di vending machine, keluarnya minuman lain. 😂 Dan saat itu juga yang kulakukan ya pasrah saja, emang ngga dibolehin minum Lipton Milk Tea yang kusuka itu.

Oke balik ke topik. Kejadian kali ini bukan di vending machine minuman, melainkan vending machine omikuji (fortune telling paper) di salah satu shrine tak jauh dari Stasiun Osaka.

Kemarin (10/4), aku pergi ke Osaka karena random saja ingin mengantarkan teman yang mau pindah ke kota lain. Setelah mengucapkan perpisahan, karena temanku ada agenda lain sebelum pergi ke kota barunya, aku jalan-jalan di sekitaran Stasiun Osaka. Aku teringat ada shrine favoritku, namanya Tsuyu-no-ten Jinja. Shrine itu terkenal untuk berdoa buat relationship lah. Pernah aku tulis juga di blog ini: Kuil Cinta Osaka (Tsuyu no Ten Jinja/Ohatsu Shrine).

Setelah melihat-lihat shrine yang dua tahun tidak kunjungi, aku berdoa sebentar dan iseng pengen beli omikuji. Omikuji di shrine ini bisa dibeli dengan harga 100 yen di vending machine. Selain itu, ada Bahasa Inggrisnya jadi kalau bisa coba beli, meski ngga bisa baca tulisan Jepang.

Setelah memasukkan uang 100 yen, kertas omikuji tidak keluar juga. Aku langsung tertawa sendiri mengingat pertanyaan ujian beberapa hari lalu. Kok kejadian sekarang! Dan emang yang aku rasakan cuma pasrah sih, aku cuma berpikir, ya emang lagi apes dan lagian hanya 100 yen. Anggap saja sumbangan buat shrine-nya. 

Meskipun aku sempat menepuk-nepuk mesinnya berharap kertasnya keluar.

Vending machine omikuji.

Aku pun mencoba lagi 😂 dan di kali kedua, kertas omikuji sukses keluar. Lumayan, dapat beruntung.

Beberapa hari lalu, aku mencoba membeli bahan makanan via online. Jujur saja pelayanannya mengecewakan. Aku pesan melalui webnya hari Kamis, dikabari keesokannya kalau ada barang yang tidak tersedia, aku minta ganti dengan menambahkan barang lain yang aku pesan karena minimum order 5000 yen. Kemudian dikabari kalau barang bisa diterima hari Sabtu pukul 19.00-21.00, karena aku minta jam segitu.

Aku buru-buru pulang dari Osaka supaya bisa tiba di rumah sebelum pukul 19.00. Apalagi pembayarannya COD, kasian kalau tukang posnya harus bawa paketnya lagi dan aku harus reschedule pengantaran barang. Tahunya aku dapat LINE dari kantor pos kalau ada paket yang dijadwalkan tiba hari ini (11/4) pukul 18.00-20.00. Sudah buru-buru pulang tahunya baru keesokannya tiba!

HAH!

Akhirnya paketnya hari ini tiba. Dan barang tambahannya tidak dimasukkan, dengan bill harga yang sama. 

Kesal sih tapi ngga sampai yang marah. Lebih ke gemas saja sama toko ini. Sudah tidak responsif, waktu barang tiba tidak sesuai pemberitahuan, eh barangnya pakai salah.

Memang harus sabar. Anggap saja ujian kesabaran menjelang bulan puasa. 😂 

1 komentar untuk "Harus Sabar"

  1. Kalau aku tergantung jumlah uangnya, kalau masih kecil ya pasrah aja lah. Capek juga kalau marah marah, haha

    BalasHapus