Jadi orang harus baik
Tahun 2019, aku sempat pindah apartemen. Saat itu aku tidak punya furnitur, jadi barangku bisa dipak dalam koper. Lagian apartemen baruku, yang sekarang aku tinggali, letaknya hanya satu kilometer dari apartemen yang lama. Jadi kalau bolak-balik ngga masalah. Masalahnya, aku punya kulkas.
Kulkasku cuma kulkas kecil tapi kulkas hanyalah kulkas, mau kecil beratnya minta ampun. Dan pindahan di Jepang, kalau harus pakai layanan pindahan pakai truk itu lumayan mahal ya. Aku belum cari-cari layanan pindahan banget soalnya yang 'menyusahkan'-ku hanya seonggok kulkas cuma kalau harus bayar, ya udah lah ya mau gimana lagi. Aku juga mikir mungkin bisa pakai taksi.
Suatu hari, aku bertemu dengan dua teman orang Jepang. Kami bertemu di izakaya sambil nostalgia kehidupan kami di Ayr, Australia. Lalu aku bercerita kalau aku mau pindah apartemen. Temanku bertanya bagaimana aku pindahan, aku bilang ngga tahu, karena ngga punya barang banyak kecuali hanya kulkas satu. Eh dia menawarkan bantuan dong buat bantuin pindahan aku. ðŸ˜
Baik banget. Dia juga memberiku sebuah coffee table yang sebenarnya punya kakaknya tapi sudah tidak dipakai. Oh ya, buang barang besar seperti furnitur dan alat elektronik di Jepang itu tidak mudah. Harus booking ke kota untuk sampahnya dijemput dan harus bayar. Aku juga baru tahu kalau payung (bukan yang lipat) juga termasuk 'barang besar' jadi kalau buang ya harus bayar.
Jadi kalau punya furnitur atau barang elektronik yang ingin dibuang, mending dikasih orang yang membutuhkan saja.
Setelah pindahan, aku telepon ibuku dan cerita kalau pindahan dibantu oleh temanku dan orang tuanya. "Baik banget Bu, orangnya."
Ibuku bilang, "Ya memang gitu, jadi orang memang harus baik kan."
Temanku ini baiknya keterlaluan. Suka kasih macam-macam, semacam masker waktu cari masker susahnya minta ampun, kemarin ke rumahnya juga dikasih masker sedus, suka traktir, padahal orang Jepang seringnya kalau makan ya bayar sendiri-sendiri.
Temanku ini seperti 'berterima kasih' kepadaku karena aku suka bantu dia kalau dia ada masalah yang berhubungan dengan Bahasa Inggris sejak dari Australia hingga sekarang. Kayaknya misalnya urus pajak dia, teleponin bank karena dia ngga bisa Bahasa Inggris, dan lain-lain. Dia merasa 'merepoti' yang padahal ngga juga.
Aku merasa cuma membantunya sedikit, tapi aku dapat bantuan lebih banyak.
Natal kemarin, tiba-tiba aku pengen kasih hadiah ke owner dan ibunya (store manager) tempat aku bekerja. Sebenarnya pengen kasih pas ulang tahun, Agustus dan September, tapi waktu cepat berlalu, aku sampai lupa. Sampai akhirnya natal, baru ingat lagi dan bisa kasih dalam waktu bersamaan.
Owner toko aku bekerja ini baik banget. Sempat aku diliburkan karena suhu badanku tinggi banget, yang padahal karena termometernya saja, aku tidak merasa sakit sama sekali. Di termometer lain suhuku normal. 👀 Dunia ini memang penuh dengan bullshit. Anyway, si owner bahkan mengantarkanku makanan yang banyak banget dan masker satu dus. Dia sering kasih aku makanan dan buku juga tapi aku kok merasa ngga pernah kasih apa-apa. Masa korona gini yang membuat sales toko jadi turun drastis, membuat ownerku juga rada-rada cemas. Mungkin dikasih hadiah natal, bisa bikin seneng sedikit kali ya.
Aku jadi keliling mal bawah tanah Stasiun Kyoto untuk membeli hadiah untuk owner dan store manager. Aku membeli beberapa produk dari Body Shop untuk ownerku dan handuk plus teh untuk store manager-ku.
Eh kok ya, ownerku mengajak minum kopi di Starbucks dan saat itu aku memberi hadiah natalnya. Keesokan harinya aku memberi hadiah natal ke store managerku.
Minggu depannya, store managerku bilang kalau mau membalas hadiah natal dariku. Aku bilang ngga usah karena ngga perlu (sudah terlalu banyak barang di rumah!). Dia bertanya apakah aku mau pencuci rambut atau pencuci muka. Aku bilang rambut saja.
Aku disuruh milih sendiri dari rak toko. 😂 Akhirnya aku ambil sampo dan kondisioner merek Lux. Eh dia keukeuh membelikanku sabun muka juga (soalnya kusem kali ya. 👀). Akhirnya aku juga dibelikan sabun muka dan moisturizer Fancl. Banyak banget. Aku terharu. ðŸ˜
Lux dan Fancl. |
Baru aja dua hari lalu, aku kasih kado ulang tahun ke seorang teman yang sebelumnya ngga pernah. Trus besokannya aku dapet paket tak terduga dari host parent-ku yang tinggal di Prefektur Ishikawa. Happy banget!
Bukan soal ngasih apa trus pasti dapat balasannya cuma kindness itu beautiful sih.
Katanya berbaik ke orang itu tabungan ya na. Kita akan mendapatkan manfaatnya dilain hari bahkan bukan dari orang yang kita baiki. Tapi aku sendiri jarang membantu orang seh, hahaha
BalasHapusWih setujuuu, baik emang tabungan sih. Senyum doang juga membantu, bikin review drama Korea kan juga membantu, hahaha
Hapusberbaiklah untuk sekarang, karena kedepannya kita tak tahu kedepan siapa yang akan membalas kebaikan kita hari ini.
BalasHapus