Capek Ngomong Inggris
Waktu aku tiba di kamarku tempat menginap di Kota Seogwipo, Pulau Jeju, sudah ada seorang bibi setengah baya. Ia mengajakku berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Kemampuan Bahasa Inggrisku sebenarnya terbatas, tapi bibi ini lebih terbatas lagi namun ia tetap berusaha. Aku pun mencoba berbincang kepadanya dengan Bahasa Korea yang hanya sedikiiiitttttt aku tahu. Eh, bibinya bilang aku pandai Bahasa Korea trus aja dia ngobrol sama aku full Bahasa Korea tanpa ada Bahasa Inggrisnya sekata pun.
Hah! Nggak ngerti wey, ahjumma! Katanya, ia capek berbahasa Inggris...
Di Kota Kaohsiung, Taiwan, aku menginap tiga malam di kamar tidur sharing delapan orang khusus perempuan. Hanya di penginapan itu, aku selalu berkenalan dengan 'pengunjung'-nya yang berganti-ganti tiap hari. Ada yang dari Inggris, dari Polandia, dan Cina. Sebelum malam terakhir, ada turis perempuan baru penghuni kamar itu. Aku mendengar ia bercakap-cakap dengan penghuni lainnya yang berasal dari Inggris dengan Bahasa Inggris yang sangat apik. Ia berbicara tidak cepat tapi pronunciationnya sempurna menurutku. Tapi mukanya Asia. Aku taksir ia adalah orang keturunan Asia yang tinggal di negara berbahasa Inggris. Atau mungkin orang Singapura.
Ternyata, salah dong.
Cewek ini orang Jepang yang memang tinggal di Jepang. Aku pun berkenalan dengannya dan bertanya kenapa Bahasa Inggrisnya bagus sekali. Jarang-jarang ketemu orang Jepang yang pengucapannya Bahasa Inggrisnya bagus. Ternyata ia pernah menghabiskan setahun working holiday di Vancouver, Kanada. Di sana ia belajar Bahasa Inggris selama tiga bulan dan selebihnya ia bekerja di kafe. Pantesan...
Trus aku gantian cerita dong kalau aku abis belajar Bahasa Jepang dan kalau percakapan sederhana insyallah bisa lah. Eh dengan muka girang, si cewek Jepang ini langsung cerita nyerocos pakai Bahasa Jepang (yang padahal kalau pakai Inggris dia ngomong pelan-pelan), sekalian curhat. Ia bilang senang sekali karena ketemu orang yang bisa Bahasa Jepang, karena saat traveling selalu ketemu orang asing dan harus pakai Bahasa Inggris. Agak capek katanya. Abis itu percakapan seterusnya, dia ngomong 100% Bahasa Jepang!!! Dia hanya akan nyebut Bahasa Inggris kalau aku nggak ngerti arti vocabulary yang dia sebut.
Kami masih keep in touch via Facebook, dan yes dia kalau chat full Japanese, dah mana kanji belum jago amat, aku minta bantuan Google Translate deh. Jadinya sekalian belajar, sih...
Waktu tahun lalu tinggal di Jepang tiga bulan, rasanya hampir nggak ngomong Bahasa Indonesia sama sekali. Ya ngomong sih, di sekolah ada teman orang Indonesia, dan sekali dua kali ketemu orang Indonesia di jalan dan toko. Sama paling di chat. Tapi yaaaa lainnya itu pakai Bahasa Jepang dan Inggris.
Capek nggak ngomong Inggris dan Jepang mulu? Ngga sih... Tapi kadang ada perasaan yang nggak bisa pol diungkapkan pakai Bahasa Inggris atau Jepang #lebay
ternyata mereka ada bosannya juga yaah, emang yaahh bahasa Ibu itu yg is the best :D
BalasHapusPasti dia seneng banget nemu una, si cewe Japan itu yaa.. Sering banget susah ngerti org jepang,mklo lagi ngomong linggis alias inggris euy :))
BalasHapusif you are tired, istirahatlah..
BalasHapusHahha, emang ya ngomong pake bahasa asing kadang bikin pegel
BalasHapusngomong lah bahasa indonesia, di chat :-p
BalasHapusmalah aku pengen bisa bahasa asing, tapi ga jago2 T_T
BalasHapusmungkin kurang niat x ya.. dan lingkungan ga mendukung untuk ngomong bahasa itu
Kalau orang kelamaan pake bahasa yg laen kagok gak ya pas ngomong bahasa indonesia? Sampe yang berrahun tahun gitu.
BalasHapusiya, kadang ga bisa ngungkapin dengan pas gitu ya Na, trus garuk-garuk idung deh #apasih
BalasHapus