Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kecak Berlatar Senja di Uluwatu

Sudah lama aku ingin sekali melihat matahari terbenam dari desa paling ujung selatan Pulau Bali ini, Desa Pecatu. Akhirnya kesampaian juga… dan tak hanya menikmati senja, namun juga menyaksikan riuh pertunjukan Tari Kecak di sana.

Tepatnya di sebelah Pura Uluwatu, terdapat panggung terbuka yang mampu menampung sampai 1400 orang. Setiap hari, kecuali Hari Raya Nyepi dan Pengerupukan (H-1 Nyepi), pukul 18.00 digelar pertunjukan tari kecak dengan durasi tepat satu jam. Tempat pertunjukan menghadap ke laut dan menyajikan panorama indah yang berasal dari rona matahari terbenam dan senja.

Aku sempat was-was, karena lokasi tari Kecak masih searea dengan Pura Uluwatu dan saat itu aku sedang berhalangan. Syukurlah, ternyata tidak masalah melewati tangga sebelah pura, asal tidak masuk pura. Oya, seperti masuk pura di Bali lainnya, harus menggunakan baju sopan dan selendang yang diikatkan di pinggang. Kami juga diingatkan untuk berhati-hati karena di area pura banyak sekali kera yang lebih bandel daripada kera di Monkey Forest Ubud. Sehingga disarankan untuk melepas kacamata, anting-anting, dan ikat rambut. Aku tidak melepas kacamata~ hihi dan untungnya tidak apa-apa.

Karena sudah dekat pukul 18.00, kami langsung menuju ke panggung tari kecak untuk mencari tempat duduk yang kosong, karena sudah ramai sekali.

Tepat pukul 18.00, pertunjukan tari kecak dimulai.

Dulu, tari Kecak merupakan tari sakral yang digunakan untuk ritual saja. Penari Kecak melakukan tarian ini dalam keadaan tidak sadar, dan dengan itulah dianggap mampu berkomunikasi dengan Sang Hyang. Sejak tahun 1930-an, tari Kecak disisipkan dengan kisah Ramayana, yang bercerita tentang Rama, seorang raja, yang istrinya Shita (Shinta) diculik oleh raja Alengka, Rahwana.



Uniknya tari Kecak ini, sama sekali tidak diiringi bunyi dari alat musik. ‘Musik’ yang dibunyikan berasal dari suara para penari laki-laki yang duduk melingkar. Dengan nada tertentu, penari menyerukan bunyi-bunyian dan sesekali ‘berlirik’: cak. Pertunjukan tari Kecak dibagi menjadi empat babak yang sebagiannya ditarikan oleh penari utama ditengah-tengah lingkaran barisan sekitar 50 penari Kecak.

Di sela-sela waktu pertunjukan, matahari pun terbenam, kemudian langit memunculkan semburat pink keunguan. Itu cakep banget senjanya!

Ungu ungu pink gimana gitu...
Di bagian babak terakhir terdapat bagian di tengah panggung diberi semacam sabut yang disusun melingkar dan dinyalakan api di atasnya. Hanoman akan menendang-nendang sabut tersebut hingga apinya padam. Dan itu… panas apinya berasa sampai tempat dudukku yang padahal tidak terlalu bawah lho. Gimana di tempat duduk penonton di tangga paling bawah atau di tengah panggung?

Panas, Bliiii...
Pertunjukan tari Kecak ditutup dengan munculnya tokoh-tokoh tambahan yang bercakap-cakap dengan Bahasa Bali dan menyapa penonton pula dengan berbagai bahasa, Indonesia, Jepang, Inggris, Sunda, yang kocak dan mengundang tawa para penonton.

Tepat pukul 19.00, pertunjukan tari kecak pun selesai. Benar-benar pertunjukan yang sempurna~ bagus, berlatar senja yang cantik, dan tepat waktu!

Show Tari Kecak Uluwatu
Jadwal: setiap hari (kecuali Nyepi dan Pengerupukan)
Jam Pentas: 18.00-19.00
Durasi: 60 menit
Tempat: Open Air Stage Pura Uluwatu, Bali

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pariwisata Bali lainnya sila buka halaman web Indonesia.Travel dari Kementerian Pariwisata.

20 komentar untuk "Kecak Berlatar Senja di Uluwatu"

  1. aku sudah dua kali nonton Kecak di Uluwatu ini. Dan aku masih mau dong datang ke sana buat nonton lagi.

    BalasHapus
  2. aku wis tau nonton Na. alhamdulillah kelakon

    BalasHapus
  3. aku nonton kecak cuma sekali...tapi bukan yang di Uluwatu...kesannya biasa aja. Tapi kalo yang di Uluwatu ini kesannya kerenn yaaa, jadi kepengen

    BalasHapus
  4. waktu aku di Kuta kemarin fire dancenya heboh loh una, ntar deh aku kasih liat videonya tapi gak bisa aku publish hahaha takut di sensor

    BalasHapus
  5. blom kesampean nonton tari kecak ini Unaaa...
    kebayang bagusnya tari kecak gitu dipaduin sama langit yang berwarna indah gitu..

    BalasHapus
  6. dari dulu pengen lihat tari kecak secara langsung tapi belum pernah keturutan :(

    BalasHapus
  7. Tari Kecaknya keren ya Na! Aku beberapa kali ke Uluwatu nggak sempat nonton Tari Kecaknya nih. Next time deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next time ke Bali harus nonton nih Mas...

      Hapus
  8. pernah ke sana juga, trus foto sama anoman hehe

    BalasHapus
  9. Wow ke Uluwatu sy ketinggalan kecak berlatar senja cantik, semoga menikmati di kunjungan berikutnya. Trim ya Una berbagi keelokan kecak Uluwatu.

    BalasHapus
  10. Hmm. Pas ke bali belom pernah lihat tari kecak. Klo ukuwatu gak terllau jauh ya rasanya.

    BalasHapus
  11. Wah...keren banget pemandangan alam di Uluwatu ketika matahari turun ke peraduannya.. Apalagi pas ada sajian tari Kecak ya Mba, menambah eksotik panorama Uluwatu..

    BalasHapus
  12. Aku pernah nih mbak sekali lihat Tari Kecak, memang bikin melongo lho. Atmosfirnya itu lho yang bikin merinding. Plus panorama Uluwatu yang ciamik punya. Duh, Bali is indeed a paradise. jadi ingin ke Bali lagi nih mbak hihihi :3

    BalasHapus