Menginap di Jjimjilbang

Kalau berwisata ke Jepang, salah satu penginapan alternatif yang unik ialah internet café. Sedangkan di Korea, maka jjimjilbang adalah jawabannya.

Secara literal, jjimjilbang (찜질방) berarti ruang ‘memanaskan’ atau tempat sauna. Di jjimjilbang biasanya terdapat pemandian umum berupa beberapa kolam dengan suhu yang berbeda-beda, barisan shower, layanan pijat, area sauna beraneka tingkat kepanasan, kios yang menjual minum dan makanan ringan, restoran, bahkan layanan internet dengan PC. Sebagian besar jjimjilbang buka 24 jam dan kita dapat tidur di ruang yang tersedia.

Kolam pemandian jjimjilbang, tiap kolam beda suhunya. Tentu saja terpisah laki-laki dan perempuan. Foto: blog.thearrivalstore.com

Jjimjilbang biasa dikunjungi para keluarga untuk bersantai-santai dan menjadi tempat menginap bagi para pekerja yang pulang larut malam maupun para turis frugal karena tarifnya yang lumayan murah. Tapi sebenarnya tidak jauh dari harga semalam menginap di shared room. Beberapa jjimjilbang lebih mahal malah.

Di Korea, aku menginap di jjimjilbang tiga kali. Pertama, saat di terminal bus ekspres Seoul karena busku berangkat pukul 06.30 pagi dan kereta metro baru ada pukul enam pagi dan bus tak mungkin terkejar. Jadilah aku menginap di jjimjilbang terminal. Semalam 13.000 won. Lebih mahal dari ongkos menginapku di hostel di Seoul yang hanya 10.000 won. Kedua kalinya aku menginap di jjimjilbang di kota Mokpo dengan tarif 8.500 won. Karena kota kecil, aku tidak bisa menemukan hostel di situs web. Terakhir, di Pulau Jeju karena awalnya niatku menginap di bandara –karena pesawatku pagi hari dan nggak mau rugi booking hostel-- eh, tapi bandara nggak 24 jam. Yang kali ini, ongkos jjimjilbang 9000 won.

Ruang ganti wanita di jjimjilbang terminal Seoul. Itu tangga ke atas, ke tangga tempat tidur. Di jjimjilbang ini, area tidur ada yang campur ada yang terpisah laki-laki dan perempuannya.

Untuk menginap di jjimjilbang ini, tidak ada kendala sama sekali meski aku tidak berbicara Bahasa Korea. Pakai bahasa tubuh saja. Sempat di Mokpo aku mondar-mandir di ruang ganti dan masih pakai baju lengkap, gara-gara kebelet pipis tapi WC-nya ada anu-anunya. Eh dimarahin sama bibi-bibi pegawainya. Nggak ngerti ya, apa aku dikira mau nontonin orang mandi atau dia sebenarnya nanya doang. Tapi galak banget.

Urutan menginap di jjimjilbang begini caranya:

1. Di meja resepsionis bilang saja ‘jjimjilbang’ lalu membuat pose tidur dengan tangan ditangkup ditaruh dekat kuping.

2. Lalu dia akan menyebutkan harganya. Kalau nggak ngerti, resepsionis akan menggunakan jari untuk menunjukkan harganya.

3. Kemudian akan diberi kunci untuk loker sepatu dan loker di kamar ganti. Kunci yang sama untuk dua loker yang berbeda. Selain itu diberi handuk kecil, handuk mandi, dan baju ganti, kaos dan celana pendek.

4. Simpan sepatu dan tas di loker. Pakai kostum hari kelahiranmu. Jangan lupa bawa kunci loker yang bisa digelangkan.

5. Mandi yang bersih sebelum masuk kolam pemandian. Biasanya tersedia sabun padat. Sebaiknya bawa peralatan mandi sendiri.

6. Jika sudah selesai, ganti baju dengan baju ganti jjimjilbang.

7. Bisa ke tempat sauna, atau langsung tidur di area yang dikhususkan untuk tiduran. Biasanya campur laki-laki perempuan, terdapat mat dan bantal, kadang-kadang ada selimut.

Area tempat istirahat/tidur. Foto: koreataketwo.wordpress.com

Kalau lihat di drama-drama, biasanya abis kelar mandi dan ganti baju, pada memakai handuk kecil yang dibentuk mirip tanduk kambing. Tapi tiga kali ke jjimjilbang, ngga lihat ada yang pakai handuk digituin. 

Kayak gitu tuh handuk kepala kambingnya. SS by: kpopnews.org

Yang cukup lumayan syok untukku adalah mandi bersama satu ruangan dalam keadaan tanpa sehelai benang apapun, cuma dengan gelang kunci loker. Semacam pengalaman pertama buat gue, kecuali waktu bayi ya. Cukup khawatir pas baca-baca cerita di internet, maluuuuuuuu, tapi pas ke sana sendiri, ah biasa aja. Udah mana, pengunjung jjimjilbang kebanyakan ahjumma-ahjumma alias bibi-bibi separuh baya. Jadi nggak usah khawatir nggak pede sama badan. Hahaha... Lagian nggak kenal ini.

Tapi punya fisik yang berbeda dengan orang sana, kudu siap-siap dilihatin deh. Di jjimjilbang yang aku singgahi di kota Jeju, saat itu penuh banget. Setiap kolam pasti ada yang berendam, yang mandi di shower pun juga banyak. Aku masuk ruangan mandinya ya... ya ampun ngga tahu berapa persen populasi bibi-bibi dan mbak-mbak yang menghadap ke aku. Pas mandi juga banyak dilihatin. Huaaa... mandinya buru-buru deh dan nggak berendam, langsung ganti baju.

Mungkin aku terlalu seksi ya.

*muntah bulu* <- reaksi kucingku kalau baca ini

Ngga harus untuk menginap sih, tapi kurasa mandi bareng di jjimjilbang patut dicoba... duh jadi keingetan belum coba onsennnn!