Oplas Demi Pacar

Ceritanya kemarin aku pergi ke Korea sekitar 22 hari. Lama ya? Lama… ya namanya abis operasi plastik kan butuh waktu pemulihan karena setelah operasi nggak jadi langsung cantik, tapi muka bengkak-bengkak dulu. Bikin double eyelid lah, v jaw line, sama sedot lemak. Makin cantik, makin langsing lah…

Maaf, itu tadi fiksi!

Tapi anyway, aku mau cerita tentang pengamatanku dan berdasarkan cerita orang yang aku temui di Korea. Mungkin kalau yang temenan sama aku di LINE udah sempat baca, hehehe…

Di Seoul, aku menginap di sebuah guesthouse yang letaknya tak jauh dari Hongik University (Hongdae) selama tujuh malam. Rata-rata orang kan menginap di guesthouse dan liburan di kota besar kan nggak lama ya, jadi selama tujuh hari itu aku melihat orang yang berbeda-beda. Para tamu guesthouse hampir semuanya adalah wanita (waktu itu hanya satu pria) yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Mau ngapain coba? Ya operasi plastik…

Cewek Tiongkok 16 tahun yang hitz gegara oplas demi pacarnya balik zzzz. Diambil dari: tribunnews.com

Kalau waktu sarapan kan pada kumpul di common area, jadi bisa ketemu sama orang-orang. Sempat hari pertama aku melihat mbak-mbak Tiongkok yang mukanya mengembung dan ada bekas ungu-ungu, tak hanya di muka namun juga di paha. As a kaypoh person, aslinya aku mau tanya-tanya, hahaha tapi apa daya mbaknya nggak bisa Bahasa Inggris, jadi ya kuurungkan niatku. Penasaran aja rasanya gimana oplas itu… hehehe.

Di antara mbak-mbak Tiongkok itu, ada yang menurutku cantik, yang selalu pakai daster motif polkadot (inget aje), kemungkinan temannya mbak Tiongkok pertama tadi. Meski bisa jadi bukan, misal kenal ketemu di guesthouse itu. Cantik serius, bangun tidur, tanpa make-up aja cantik sampai beberapa hari kemudian aku melihat mbak itu juga bengkak-bengkak mukanya. Heh? Dia ke sini operasi juga? Udah cakep ini… atau itu cakep sebelumnya juga udah karena oplas? Hahaha nggak tahu deh…

Di malam terakhir aku menginap, ada mbak Tiongkok yang dengan ramah menyapaku dan mbak Catalan yang lagi nongkrong di common area. Mukanya bule banget, kalau nggak dengar dia ngomong mungkin ngira dia dari Eropa Timur. Kayaknya terbuka banget orangnya, ujug-ujug cerita kalau dia hari itu mendatangi enam dokter bedah plastik yang berbeda. Esoknya pun dia masih harus ketemu tiga dokter lainnya untuk menanyakan pendapat bagaimana sebaiknya yang harus dilakukan karena matanya bermasalah.

Moto toko Kakaotalk, eh ngga sadar atasnya klinik plastic surgery... jadi pengen mampir.

Oiya, nama mbaknya Luna. Luna ini bercerita kalau tahun lalu ia melakukan prosedur kecantikan untuk membuat kelopak mata (double eyelid). Ia bilang, ia kan punya pacar, jadi kenapa nggak bikin diri lebih cantik? Waktu itu ia melakukannya di Tiongkok. Nggak lama, mereka putus, dan kian hari, matanya pun kian bermasalah. Teman-temannya berkomentar wajahnya tak seperti dulu dan penglihatannya makin tidak jelas. Melihat dekat saja blur dan kalau melek atau membaca lama-lama cepat pusing. Dia sempat tidak keluar rumah selama enam bulan dan hanya menangis saja di rumah. Akhirnya dia pun move on, melanjutkan pekerjaannya sebagai guru Bahasa Mandarin dan mencoba datang ke Korea untuk membetulkan matanya lagi.

Dokter bedah plastik yang di Tiongkok sudah didatangi namun menyerah dan hanya bilang, “Operasi kan ada risikonya…” Saat ia memutuskan untuk oplas, dia kira operasi plastik itu dengan mudah direverse seperti semula, tahunya kan tidak. Jeans aja abis dipermak nggak bisa dibalikin seperti semula, wkwkwk… Ia sempat menunjukkan fotonya sebelum bikin double eyelid dan seperti orang Tiongkok normal, nggak bule-bulean. Mungkin karena fotonya pakai make up juga sih, soalnya Luna ini ¼ Rusia.

Di akhir cerita, ia bilang menyesal sekali operasi double eyelid. Trus dia jadi nasehatin kita macem-macem, seperti jadi orang harus happy dengan apa yang dipunya, be happy everyday, dan cantik di hati lebih baik… aduh aku muka dan hati nggak cantik gimana dong, wkwkwk!

Sayangnya keesokannya aku dan mbak Catalan harus check-out, dan tidak tahu kelanjutannya si Luna ini.

Sempat kan heboh di Tiongkok gadis belasan tahun oplas gara-gara pacarnya, ternyata banyak ya yang kayak gitu. Amazing…

Kalau ke Korea, emang kelihatan banget sih orang-orang itu banyak banget yang oplas. Kakek kakek nenek nenek-nya aja hidungnya besar-besar tapi anak mudanya mancung-mancung lancip-lancip. Ada yang memang nggak kelihatan tapi ada yang mungkin sudah multiple surgery jadinya kayak bencong gitu. Aku tanya temanku yang sudah lama tinggal di Korea, apakah tabu nanya tentang oplas ke orang yang oplas. Maksudnya, “eh kamu oplas ya?” Kata temanku, ya nggak tabu sih, karena hampir semua melakukan, tapi nggak perlu nanya pun udah kelihatan. Lagian biasanya kalau teman yang abis oplas suka cerita ke teman-teman yang lain.

Kalau klinik plastic surgery kayaknya paling banyak di Gangnam. Kayaknya convenience store sama klinik operasi plastik banyakan klinik itu… Di dalam subway pun dengan mudah ditemukan iklan oplas.

Gangnam, di mana kamu bisa menemukan toko Line yang sangat kyut iniiii... fotonya ngga nyambung, hahaha biarin.

Aku personal, aku nggak mauuu melakukan operasi plastik. Eh kalau sedot lemak mau deh. Operasi plastik kan risikonya besar dan aku kan risk averse (nggak suka risiko wkwkwk). Aku salut sama yang melakukan oplas, keren aja berani…

Berminat?