Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

I Lost My Rp 2 Million Train Ticket in Tokyo!

Summer holiday sudah selesai! Tentu saja aku sudah kembali ke kamar asrama tercinta.

Minggu lalu, aku menghabiskan empat malam terakhir liburan musim panasku di Tokyo. Pas hari pertama, setelah semalaman di bilik internet cafe, aku memutuskan untuk pergi ke National Diet Building. Paginya, aku merapikan barang-barangku dalam ransel dan tas cangklongku. Di kantong luar tas cangklong, aku memasukkan ticket holder, dan dua ponselku. Sempat membayangkan apakah nanti kalau aku ambil ponselku dari tas, ticket holder-ku akan ikut tertarik keluar dan jatuh.

Eh bener dong kejadian! Nggak sampai tiga jam setelah aku mikir kayak gitu. Aku juga nggak tahu kapan pasnya, cuma yakin kalau jatuh karena aku ambil ponselku. Sigh! Saat aku sadar kalau ticket holderku hilang, aku baru akan naik kereta ke arah National Diet Building. Aku seketika mumet hahaha, masalahnya tiketku senilai sekitar 2,3 juta rupiah. *stres*

Di ticket holderku itu ada dua kartu tiket dan kertas tiket dari perjalanan sebelumnya. Nah dua kartu tiket ini, salah satunya adalah kartu ICOCA commuter (定期券) dari stasiun dekat asramaku ke Kota Kobe selama tiga bulan senilai 18460 yen dan satu lagi kartu ICOCA prepaid card yang saldonya masih 4000-an. Ya tiket commuternya sudah terpakai sebulan sihhh tapi anggeplah nilainya 18460 + 4000 = 22460, dikalikan deh sama nilai yen ke rupiah sekitar 109. Huhuhu gede banget kan?

National Diet Building.
Saat tahu hilang aku tetap teguh jalan ke National Diet Building. Aku menikmati guided tour di gedung parlemennya Jepang itu. Tapi andai saja diotakku tak terngiang-ngiang tentang tiket 2 juta itu aku mungkin lebih santai menikmatinya.

Setelah aku googling (thanks Tokyo Metro yang punya free wifi di setiap stasiun), banyak yang bilang kalau barang hilang atau ketinggalan di Jepang, pasti ketemu. Ada yang hilang dompetnya lima kali dan 100% selalu kembali. Bertanya-tanya juga sih ini orang bisa banget jatohin dompetnya lima kali, hahaha. Pokoknya tiap ada yang hilang, harus segera lapor ke Pos Polisi (Koban 交番) terdekat. Akhirnya setelah dari National Diet Building, aku kembali ke Stasiun Yurakucho di dekat Ginza dan segera ke Koban.

Tinggal bilang saja ada barang yang jatuh maka si polisi akan memberikan sebuah form yang harus diisi. Isinya nama, alamat, nomor telepon, asal negara, barang yang hilang, dan ciri-cirinya. Setelah mengisi lengkap, si polisi akan melaporkan via telepon ke kantor polisi yang mungkin semacam polseknya gitu kali yah =)) Dari sana nanti si polisi akan mendapatkan nomor, yang akan diberitahu ke pelapor. Nomor itu akan digunakan untuk mengambil barang yang hilang, tentunya setelah polisi mengontak pelapor kalau barangnya sudah ketemu. Nanti pelapor akan diberi selembar kertas berisi di mana tempat untuk mengambil barang dan nomornya. Kertasnya bolak-balik, ada yang Bahasa Inggris ada yang Bahasa Jepang. Kayaknya memang dibikin khusus orang asing. Mau kufoto kertasku kecuci, hahahaha...

Usai dari Koban, aku kembali ke net cafe tempat aku menginap malamnya kalau-kalau jatuhnya sebenarnya di sana. Ternyata... enggak ada barang ketinggalan. Hueee... fix emang jatuh di jalan berarti.

Omikuji yang kudapat di Sensoji Temple, Asakusa.
Tiga hari setelahnya, aku pergi ke Sensoji Temple, Asakusa, malam-malam. Sekitar pukul 22.00 apa ya. Di Sensoji Temple, aku ambil omikuji, kertas ramalan. Dapat kertasnya regular fortune, dan di bagian penjelasannya ada kalimat: "The lost article will be found." Trus aku membayangkan, apakah aku segera mendapatkan kartuku yang hilang... Dari Sensoji Temple pun aku langsung ke Koban terdekat, kali aja gitu, polisi di sana bisa ngasih tahu apakah sudah ketemu. Aku bertanya sama polisinya apakah sudah ketemu, karena besok aku sudah mau pulang, dan aku nggak punya nomor telepon Jepang untuk dihubungi (aku memasukkan nomor hape Indonesiaku di form).

Tapi polisinya bilang, kalau nanti  ketemu, kalau nggak ada nomor hape, bakal dikirimin kartu pos kok...

Yah... ramalannya nggak bener nih =))

Akhirnya aku kembali ke asrama...

Hari kedua sekolah setelah liburan, aku ingin membeli kartu commuter lagi yang satu bulan. Karena formnya semua kanji, dan banyak yang aku nggak paham, aku hanya isi yang aku tahu saja, seperti kolom umur dan nomor telepon =)) Aku membawa formnya ke counter dan bilang kalau aku nggak ngerti cara isinya. Mas-mas stafnya membantuku menerjemahkan kanji dan ketika sedang mengisi isian kapan aku akan mulai memakai kartunya, aku cerita kalau minggu lalu kartuku hilang di Tokyo.

Blablabla... masnya bilang, "Tsukiji &&$#%^#!@^*)(*&$?" Yah apalah pokoknya gua ngga paham.

"Tsukiji tuh apa?" Aku bertanya kayak gitu karena aku nggak ngeuh Tsukiji di Tokyo. Dan... aku kan ke Tsukiji baru dua hari setelah kartuku hilang.

Kemudian masnya angkat pantat dari kursi dan ke belakang, kayak ribet nyari sesuatu. Kemudian dia menunjukkanku sebuah kertas. Katanya beberapa hari lalu stasiun dekat asramaku itu ditelepon dari Pos Polisi Tsukiji, kalau ditemukan kartu commuterku. Aku pun mengembangkan senyumku, ngerasa keren aja, memang kalau barang 'hilang' di Jepang, nggak akan 'hilang'. Kemudian masnya menuliskan nomor telepon polisi dan nomor ekstensi di sebuah kertas dan memberikannya padaku.

"Tapi kenapa Tsukiji ya..."

"Mungkin ditemukannya di tempat lain, tapi orang yang menemukannya membawa ke Pos Polisi Tsukiji..."

"Mas, tapi kan Tokyo jauh banget dari sini. Aku harus ke Tokyo?" Ya kali manggil mas stasiunnya 'mas'.

"Mungkin mbaknya telepon polisinya, lalu setelah itu diskusi apakah kartunya akan dikirim atau gimana," jawab masnya.

Aku cuman ngebayangin... diskusinya gimana kalau pakai Bahasa Jepang, hahaha. Dalam pikiranku, ah aku akan minta tolong manajer asrama untuk berbicara dengan polisinya.

Eh kemudian ada mbak stasiun yang nyamperin dan ia mencari namaku di komputer. Kemudian dia berbicara kepadaku kalau aku bisa bikin kartu baru dengan expired yang sama. Akan lebih murah daripada aku harus register kartu baru lagi. Dan akan lebih mudah ketimbang aku harus menelepon polisinya (yang gua ngga tau cara ngomongnya) dan kalaupun dikirim ngga yakin bisa cepat kan. Tahu aku cuma bisa basic Japanese, mbaknya berkomunikasi denganku juga menggunakan kertas. Ia menulis kalau aku hanya harus bayar 1010 yen saja, dan kalau aku register kartu baru lagi untuk sebulan bisa 7000-an yen. Ia juga bilang kalau jadinya besok, aku hanya tinggal menukarkan kertas yang akan dia berikan dan membayar 1010 yen-nya.

Dua kartu baru... yang atas kartu commuter, yang bawah precharged card...
Hari itu, senyumku mengembang lebar...
Alhamdulillah nggak perlu keluar duit banyak...

Kartu prepaid cardku yang 4000 yen?

Well, karena barang ditemukan akan di-keep polisi selama tiga bulan, mungkin aku bisa mengambilnya di Pos Polisi Tsukiji, kalau jadi mau ke Tokyo lagi sih bulan depan. Kalau ngga ya udah, hehehe...

54 komentar untuk "I Lost My Rp 2 Million Train Ticket in Tokyo!"

  1. keren..liburan musim panas di negara ini...walaupun sempat kehilangan seenggaknya happy ya mbak... :)

    BalasHapus
  2. waah keren ya... brg yg hilang dijamin pasti kembali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak dijamin sihhh hahaha tapi mostly nggak akan 'hilang'... atau dicuri hihihi...

      Hapus
  3. gedung dietnya kok kerenn banget na....*salah fokus

    BalasHapus
  4. Fix. Kayaknya mending mencari cinta dan pacar di Jepang saja....

    Jadi, kalau cintamu sempat hilang pasti akan kembali....walau hilang 5 kali akan tetap kembali. Kan karna jodoh ga akan kemane? Iye kan, Kak?....


    *Cewek Jepang itu ............

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dgn komen ini haahahahha :))

      Hapus
    2. Mboh Mas! =)) Mending kamu tuh cari jodoh hahaha...

      Hapus
  5. Edian! Kartu ilang masih bisa ketemu >,< kalau di jakarta pasti dah wassalam, ikhlasin aja, mungkin kurang sodaqoh xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pasrah aja lah semoga dapet gantinya lebih gede wakakakak

      Hapus
  6. edun yah di Jepang.. barang ilang kemungkinan ketemu

    BalasHapus
  7. jajal ilang di Indonesia,,,??? hahaha

    kamu dah pulang Na?

    BalasHapus
  8. jujur2 ya na disana hehehe....untunglah,alhamdulillah..

    BalasHapus
  9. wah mantep banget ya... emang orang2 jepang pada jujur ya. dan sistemnya online semua gitu ya na. keren abis!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kalau yang soal kereta, jadi ada dataku tiketnya sampai kapan dll dll

      Hapus
  10. jadi ramalannya bener yah... :-) *langsung ke kuil*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener hahaha tapi emang namanya juga Jepang, kalau jatuh insyallah ketemu wkwkwk

      Hapus
    2. jadi jangan2 di tiap kertas ramalan ada point itu "The lost article will be found." biar orang-orang yg dapet kertasnya dan kebetulan sesuatu-nya ilang pada ngerasa sedikit lebih optimis gitu kali yah haha

      Hapus
    3. Wakakakak... mungkin =))

      Hapus
  11. emang tuh metro doang yang ada wifinya di stasiun *loh

    sebenernya ngga karena mikirin duitnya juga ya una, mikirin bahasanya kalo diskusi entar gimana wekekek

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tokyo Metro favorit dah =)) Kalau soal Wifi, JR kalah hahaha

      Hapus
  12. Allhamdulilah gak harus keluar uang banyakya Una. ih keren banget ya di sana barang yang hilang bisa kembali, dsini mah wasalam :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyah rejeki... wkwkwk ikhlasin aja lah =))

      Hapus
  13. Yaa...Una, jadi aja deh bulan depan, ya? Ajak bunda ya...#apaansihbundamintadiajaksegala, hahahahhh.. Keren ya, gak kek di sini, kalo keilangan, ya udahlah ilang beneran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk Bunda bulan depan ke Tokyooo, aku ngajak nih =))

      Hapus
  14. temen ku iphone nya juga ilang di japan,, eh pas di tanya2 ke polisi ketemu.. keren yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... keren sistem lost and found-nya Jepang...

      Hapus
  15. kece banget sih di jepang, orang-orang segitu jujurnya..

    BalasHapus
  16. Padahal yang jatuh kartu ya, kemungkinannya besar keinjek-injek atau mungkin kesapu trus dibuang di tong sampah hihii. Alhamdulillah ketemuuu

    BalasHapus
  17. serunya barang yg hilang gampang ketemu
    aku oernah sih di sini hilang dompet, ditelpon sam yg nemuin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah orangnya jujur ya, alhamudillah buu...

      Hapus
  18. Wah unaaaaaaa.. gw bacanya berasa deg2an.. ya kali ilang 2 jutaan mah sama kaya gw ilang hp gw yg sekarang..wkwkwkwkwkw untung ketemu yaaaaaa.. XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue tadi nangkepnya hape lu ilang... engga kannnn...

      Hapus
  19. iya Na, temanku yg pernah kuliah di Jepang juga cerita pernah ngalami kehilangan ATM (lupa atau hilang ya?). Cara pak polisi dan semua layanan publiknya sangat total dan akhirnya bisa itu ditemukan itu ATMnya.

    BalasHapus
  20. Aku malas banget kalau ngurusin barang hilang.. biasanya repot, capek dicemberutin dan nggak akan kembali :D

    Enjoy Tokyo Na..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Madagascar atau di Indonesia Mbak? Hihihi...

      Hapus
  21. Unaaa... jalan2anmu selalu bikin ngiri.

    BalasHapus
  22. iyaa sering baca komiknya kalau mereka balikin ke kantor polisi kalau ada yang jatuh di jalan atau ketinggalan ya keren banget...

    BalasHapus
  23. Unaaaaa.... una di Jepang sekolahkah? yang terbayang Una cuma jalan-jalan doang di Jepang :D
    Btw, nama gedungnya unik, National Diet Building itu. Gedung Diet Nasional. Berisi info tentang diet kah di situ una? :D

    BalasHapus
  24. kasih jempol banyak dah buat polisis jepan. Ngiri maksi bisa mbolang musim panas di japan... Semoga lancar jalan jalannnya :)

    BalasHapus