Nggak Jadi Lebaran di Masjid

Kemarin (16/7), waktu jalan kaki ke arah sekolah, aku bertemu teman satu sekolah yang seasrama denganku. Kemarin ini, Kota Kobe sejuk, adem, dan tentunya aku hepi banget karena beberapa hari sebelumnya panas dan silau minta ampun. Sempat 36 derajat lhooo… Tentunya lagi, cuaca itu kan topik paling netral dan pertama buat memulai percakapan kan yaaa…

Una: “Hari ini cuacanya bagus yaaa…”

Teman: “Hmmm enggak sih, kan hari ini bakal ada taifun.”

Una: “Hahhh? Oh yaaa?” *nggak pernah baca ramalan cuaca*

Trus aku panik sendiri. Aku bertanya banyak sama temanku, Kaho, yang berasal dari Taiwan ini. Mulai dari taifun itu kayak gimana, apa yang harus dilakukan kalau taifun, listrik nyala atau tidak, gedung-gedung bakal goyang atau tidak. Abis yang kubayangin kan hurricane yang besar gimana gitu.

Kaho yang tinggal di Taiwan pastinya berpengalaman dengan taifun dong (btw kata ‘tai’ di Taiwan dan taifun huruf Cina-nya sama, ngga tahu ada hubungannya atau engga hahaha). Kaho menjelaskan kalau saat taifun, angin sangat kencang dan hujan deras. Saat taifun, sebaiknya di dalam rumah saja. Listrik dan internet pun juga tidak bermasalah kok. Dan gedung-gedung juga tidak apa-apa.

Oh gitu tooo…

Kemarin aslinya aku berniat buka puasa di Kobe Muslim Mosque, karena selama puasa belum pernah buka di sana. Tapi saat di sekolah, para guru memperingatkan akan cuaca di Jepang, terutama daerah sekitar Kobe. Kami diminta untuk terus membuka situs Japan Meteorological Agency (気象庁) supaya update mengenai warning-warning cuaca. Seorang teman ada yang nanya, kalau pulang sekolah mau minum-minum dulu di Izakaya (warung sake) gimana. Guru pun menjawab, sebaiknya pulang aja karena kan kalau taifunnya parah, kereta bisa saja berhenti, dan atau bisa kenapa-kenapa kan.

Warning tadi pagi. Kemarin yang merah empat biji T.T

Jadinya aku langsung pulang deh abis sekolah… nggak deng beli cat rambut dulu.

Malamnya di rumah, aku membuka situs web Kobe Muslim Mosque, untuk cari tahu kapan jadwal shalat Ied-nya. Di halaman utama disebutkan kalau jadwal Idul Fitri akan diumumkan pada pukul 10 malam. Sekitar jam 10 malam kurang, aku membuka lagi situsnya, dan sudah ada pengumuman kalau shalat Ied-nya jam 9 pagi. Wah, alhamdulillah nggak pagi-pagi amat.

Bangun-bangun buka grup sekolah, diumumkan kalau kelas pagi dibatalkan karena adanya warning dari JMA. Buka jendela, gile anginnya masih kencang aja, dari tadi malam lho. Ditambah hujan yang cukup deras. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak shalat ied, jadi abis sarapan, kembali bobok. Sebenarnya bisa saja sih berangkat, tapi aku tidak punya jas hujan dan kalau pakai payung lipat sudah dipastikan susah makenya karena kedorong angin.

Kelasku sendiri siang jam 13.30, dan pembatalan kelas diumumkan dua jam sebelum kelas, dan akhirnya pada pukul 11.30 pun kelasku resmi dibatalkan. Teman di grup kelas pun gembira. Aku juga gembira dong (karena artinya nggak ngerjain PR nggak apa-apa hahaha) tapi bosen juga sih di rumah seharian gini, nggak bisa ke mana-mana. Sampai sekarang pun (13:52), angin masih kencang dan hujan pula. Jadi tahu… gini toh taifun Nangka itu. Sebenernya aku penasaran juga cara namain taifun, udah baca di Wikipedia tapi nggak ngerti, kalau ngerti jelasin dong.

Taifun Nangka tiba di Jepang tadi malam pukul 11:07 di Pulau Shikoku. Aku sendiri tinggal di daerah Kansai, dekat Osaka, dan badai pun telah sampai ke sini. Taifun bergerak ke arah utara dan diprediksi menyebabkan tanah longsor dan banjir. Well, mudah-mudahan tidak apa-apa.

Misty Ashiya.

Anyway,

Selamat idul fitri ya teman-teman. Selamat lebaran dan liburan. Maaf lahir batin yaaa. Kalau aku banyak salah dan nyebelin tolong diikhlasin aja lah, hahaha… Daaan entahlah, gue hari ini pengen banget makan oporrr… wkwkwk kalau udah nggak badai, jadi pengen mampir restoran Indonesia deket rumah ah. *ngitung duit* *sayur asem aja 100 ribu*

Bye bye!