Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Homestay-Friendship di Karimun Jawa

Renang di Pulau Kecil
Kami akhirnya menginjakkan kaki juga di Pulau Karimun sekitar pukul setengah tiga. Kami diantar ke homestay meeting point untuk makan siang. Ketika anggota lain tur yang sama sudah diantar ke masing-masing homestay, kami berdua masih di sana. Tiba-tiba, dua orang om-om dan dua orang tante-tante datang. Mereka ternyata ketinggalan jemputan. Belakangan kami ketahui, bahwa mereka itu Tante Jane, seorang guru TK yang kalau mandi lama banget, Tante Ely, juga guru TK yang giginya ditempel berlian, Om Candi, kepala sekolah TK yang kocak banget, dan Om Rio, teman mereka yang merupakan dosen multimedia dan komputer dan ternyata kenal sama sepupuku!

Sampai juga giliran kami untuk diantar ke homestay. Di mobil itu, di depan ada Mas Prima, mahasiswa S2 ITB, yang kami nggak ketahui namanya sampai malamnya kami tanya ke Mas Ucup (ups!), yang duduk di sebelahku di bagian tengah mobil, mahasiswa mesin ITB yang hendak lomba ke Malaysia, di sebelah kiriku ada Affi, dan di bagian belakang ada Ajung dan Danti, pasangan yang kayaknya baru lulus SMA. (Merasa tua deh gue...)

Kami bersepuluh tinggal di sebuah rumah milik Pak lupa namanya yang istrinya namanya Umi Kulsum, anaknya namanya Friska, satu lagi lupa. Rumahnya tergolong bangunan baru, dengan arsitektural rumah ndeso dan warna tembok yang mirip permen. Bapak dan ibu ini asli Karimun Jawa, namun nenek moyang si bapak berasal dari Madura dan si ibu berasal dari Mandar, Sulawesi. Anehnya, mereka kalau bicara satu sama lainnya, pake bahasa Krama booo'! Nggak kayak gue, sama simbah aja pake ngoko kasar, hehehe...

Nunggu Kapal Jalan

Pada malam pertama kami di Karimun Jawa, aku dan Affi, Mas Prima, serta Danti dan Ajung, makan di warung dekat dengan homestay kami. Di sana kami bertemu Mas Ucup, Mbak Nisa, dan Mbak Tyas. Awalnya aku mengira mereka sudah kenal sebelum di Karimun, eh ya ternyata juga baru kenal di kapal karena sama-sama menderita di kapal, hahaha... *kami juga menderita kok, hiks.* Hari-hari berikutnya, kami satu homestay hampir selalu bareng. Udah gitu kalau di kapal, kita punya area sendiri yang terletak di depan kapal. Di sana kami bernyanyi, bercerita, tertawa-tawa, tidur, bercanda-canda... Ah rinduuu! Di Pulau Kecil pun kami berenang bersama, nguburin Mas Prima bareng, hahaha, pulang di kapal Muria juga bareng, bareng terus deh. Woo woo, how I miss those moments! *ambil tisu*

2 komentar untuk "Homestay-Friendship di Karimun Jawa"

  1. hihihihi yu ah kita nangis bareng. huhuhuhuhu

    BalasHapus
  2. hu hu hu... aku durung keturutan nang karimun....

    BalasHapus