Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asian Beauty

Kemarin (9/5), aku mengalami kejadian yang bikin aku pengen ngomel-ngomel dan teriak-teriak. Cuma aku sabar-sabarin.

Di konbini (minimarket) tempat aku bekerja ada satu customer reguler yang sepertinya hampir setiap hari selalu datang. Paling sering hanya beli rokok tapi kadang beli roti atau lauk. Orangnya cukup ramah padaku, atau terlalu ramah? Bahkan berkali-kali mengajakku pergi keluar dengan rayuan bahwa dia akan menraktir unagi.

Masalahnya customer reguler ini umurnya sudah tujuh puluh tahun dan jalannya pun sudah bungkuk. Aduh, geli banget ya Allah.

Kadang-kadang aku suka basa-basi nanya kabar sama customer yang tiap hari datang dan suatu hari aku bertanya kepada si customer reguler satu ini. Pernah ia menjawab: kesepian. Setiap hari selalu nongkrong di pinggir sungai sendirian, tidak ada teman.

Kasian sih cuma kalau melihat orangnya langsung, rasanya horor banget buat nemenin dia nongkrong. Aku sih selalu mengabaikan dan berusaha cool. Cuma kemarin lumayan eneg sih.

Kemarin dia datang dan aku pun menyambutnya dengan ucapan selamat datang di toko dengan Bahasa Jepang. "Irrasshaimase."

Karena aku malas diajak mengobrol aku menjauh dan menyembunyikan mukaku dibalik etalase penggorengan supaya dia tidak melihatku. Eh tahunya, muka dia muncul di sela-sela etalase dan menyapaku, "Kawaii, ne."

Artinya-kira, "Kamu cute, ya." Ibuuuuuuuuuuuu...

Aku kebingungan karena aku sudah tahu kalau aku cute. Aku cuma bilang, "Arigatou gozaimasu." Setelah itu, ia keliling di dalam toko sampai kemudian ia sampai di kasir lagi dan bilang lagi "kawaii ne, ayo sekali kita pergi nge-date."

HE? WHAT? Keluar lagi nih ajakan ini. Aku becandain aja aku bilang aku punya pacar jadi ngga bisa.

Trus dia sempat bilang sesuatu yang kurang jelas tapi aku mendengar kata 's3ks'. Aku langsung membelalak kaget. Sepertinya sih dia mau bilang kalau cuma pengen pergi keluar aja bukan mau mengajak melakukan hal yang aneh-aneh cuma aku langsung ketakutan. Pengen marah-marah tapi malas menguras energi.

Aku cuma geleng-geleng sambil kabur pelan-pelan menjauh.


Setelah dia keluar dari toko, aku berpikir apakah tadi sebuah pelecehan seksual. Karena kalau yang mengajak nge-date masih muda dan ganteng, mungkin aku senang dan tidak menganggap itu sebagai pelecehan seksual. 😂 Tapi kan memang pelecehan seksual itu soal 'consent' sih ya.

Lalu aku bercerita dengan partner kerjaku. Dia bilang kenapa aku populer di antara customer yang sudah kakek-kakek. Beberapa customer reguler memang sangat ramah denganku, sampai-sampai ada yang pernah kasih nomor telepon. Aku merasa kok sedih banget ya, populernya di antara kakek-kakek. Padahal yang aku taksir itu cowok anak penjual tsukemono (acar) yang rukonya tak jauh dari konbiniku. 😂 Dia datang tiap hari tapi aku ngga pernah diajak ngobrol. *ngarep* 😂

Lanjut partnerku lagi, "Mungkin Una-san tipe-tipe yang disukai kakek-kakek kali ya. Hitam juga tidak begitu tapi tidak putih juga. Asian Beauty, gitu."

Apalagi ini Asian Beauty. 😓 Padahal Asian Beauty biasanya didefinisikan yang putih-putih gitu bukan sih. Mungkin maksud dia eksotis. 

"Kaya orang Mesir juga gitu kan," lanjut dia. Gue yakin bayangan dia adalah figur Cleopatra yang digambarkan dengan figur perempuan yang eksotis. Padahal di bayanganku orang Mesir kan orang Arab. Kurang paham aku kalau soal ras-ras daerah sana.

Besok aku kerja lagi, jujur aja aku males kalau ketemu kakek itu lagi. 😞

9 komentar untuk "Asian Beauty"

  1. Ah, kalau kejadian seperti itu emang buat malesin ya na

    BalasHapus
  2. Tapi aku setuju kalo kamuh kawaiiiiiii

    BalasHapus
  3. Ya ampun serem banget :S Kalau aku mungkin udah jutekin aja si kakeknya. Bisa dibilang pelecehan juga sih kalau dia ada menjurus ke "sana". Semoga gak terulang lagi ya, Una x

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah aku jutekin Mbak, hahaha. Sekarang engga lagi sih.

      Hapus
  4. Wekeke. Diajak kenalan dong anak penjual acarnya, na. Kali aja bisa diajakin makan siang bareng gituu. Hehe

    Tapi emang ngeselin ya kalo ada yang suka tepe2 gitu. Kayak apaan dah. Haha. Apalagi dah sepuh. X.x

    Jd inget ku pernah diledekin tukang becak pas jalan kaki. katanya "mbaknya cantik ya" pas banget aku make gamis emang bagus dan sepatu baru. Lol. Tapi abis denger itu jadi serem trus langsung jalan cepet2 sama adek.

    BalasHapus