Gara-Gara Kucing

Kiri: Foxy, Kanan: Adele. Waktu masih cute.

Sudah dua tahun ini, rumahku disertai keberadaan kucing. Seneng nggak punya kucing? Ya senenglah… jadi ada yang bisa dipeluk-peluk (selain bantal guling) dan dicium-cium (selain sendok dan gelas). Selain itu, bisa diajak curhat tanpa dikomentari. Love you kucing-kucingku…

Tapi ya namanya lika-liku kehidupan, kadang suka kadang duka. Ini lebay banget sumpah. Seseneng-senengnya sama orang aja kadang ada sebelnya kan, yah sama kucing juga lah. Kayak di bawah ini nih yang bikin sebel…

1. Kabel Data Rusak Mulu

Waktu Foxy dan Adele ke rumah, itu pertama kalinya aku melihara kucing. Trus tadinya aku nggak suka kucing jadi nggak tahu perilaku-perilaku mereka. Tapi jadi mulai belajar, ketika kabel data charger hapeku digigitin kucing. Bener-bener digigitinnya ampe kabelnya kebelah gitu. Hiks.

Makin gede, mereka sudah nggak tertarik gigitin kabel data. Iya tapi tetep aja kabel dataku rusak lagi. Mereka suka nendangin barang kan, salah satunya hapeku pas posisi lagi di-charge. Jatoh ke lantai, ehhh pas colokan USB mininya penyok… nggak bisa dipake lagi deh. Hiks.

2. Kayak Alarm yang Nggak Bisa Di-Dismiss

Dulu waktu pertama kali kucingku datang ke rumah, nggak ada suaranya banget. Mereka bakal ngoceh kalau kita gendong tinggi-tinggi atau hal menyiksa lainnya. Sunyi banget. Nggak kayak kucing yang suka lewat depan rumah yang meong-meongnya berisik. Makanya, semua kucing di rumahku dipakaikan kalung klinting-klinting, biar kalau nggak keliatan, kedengeran dari mana suaranya kalungnya.

Sekarang?

Dua kucingku yang sudah berumur dua tahun empat bulan itu, berisiknya nggak nahan. Bayangin aja jam dua pagi si Foxy suka meong-meong, nyamperin aku yang lagi tidur. Ya mana ngerti. Nggak pakai Bahasa Indonesia sihhh. Trus nggak berhenti-henti pula ngomongnya. Kan rese. Alarm hape gue setel aja kagak bangun, ini suara Foxy kayaknya lebih ampuh jadi alarm.

Siang-siang juga berisik, minta dibukain pintu, mungkin ada janji atau date sama teman kucing lain di luar. Si Adele sama aja, nggak bisa berhenti ngomong. Mungkin dia mau curhat. Tapi biasanya minta makan sih. Nah abis dibukain makanan kaleng, abis, masih ngomong juga… nggak ngerti lah.

"Are you staring at me?"

3. Jatuhin Barang-Barang Sembarangan

Aku udah nggak heran lagi kalau bangun-bangun tetiba buku pelajaranku yang tadi malam kubaca di meja (pencitraan) udah ada di lantai. Biasanya si kucing naik meja trus nendang-nendangin barang sembarangan. Kalau barang kayak buku, pulpen, notes, gitu nggak apa lah. Masalahnya barang elektronik jugaaa. Dari kamera, keyboard computer (ampe penyok), mouse, dan yang paling terbaru… baru terjadi kemarin pagi… scanner-kuuu T.T

Itu cuma tiga di antara yang banyak. Pernah juga ada yang muntah bulu di atas buku catatanku persis di halaman to-do-list. Atau pipis di kasur, haaahh! Tapi kok menurutku senyebelinnya kucing, tetep nyebelin manusia ya hahaha =))

Tapi lagi… meski nyebelin tetep aja yaaaaaaaaaa… kalau pergi rasanya kangen. Padahal, kucingnya mungkin nggak kangen ama gue... one-side kangen...

❤❤❤

Facebook | Twitter | Instagram | Bloglovin | Zomato | Dayre