20 Jam Bandung - Karimun Jawa
Pamer Pantat di Kapal |
Pagi 25 Juni jam 7, aku merampungkan kemas-kemasku lantaran jam 8 sudah harus berangkat ke Bandung. Aku dan sepupu-selalu-galau-jodoh-ku, Affi, akan melakukan perjalanan ke Karimun Jawa. Aku diminta ibunya Affi untuk berangkat dari Bandung saja, alasannya biar nggak tunggu-tungguan di Jepara. Padahal sih keliatan, Ibunya Affi khawatir sama anaknya. Padahal! Anaknya aja bilang nggak apa-apa kalau musti celingak-celinguk di terminal.
Travel Cipaganti yang kutumpangi cuma berisi tiga orang. Alhasil aku bisa tiduran lurus di jok paling belakang. Nyalain ym selalu, untuk mengabari ibu dan Affi. Melepas kacamata dan bando dan aku pun terlelap.
Perjalanan ke Bandung hampir empat jam karena keluar tol dan dalam kota Bandung yang macet sekali. Sampai di rumah Affi, dan oke, bahkan dia belum kemas-kemas sama sekali. Transit di rumah Affi selama enam jam, ngata-ngatain FTV dan nonton Lol di GlobalTV. Affi akhirnya packing jam setengah lima dan setengah enam kami berangkat ke pool Kramat Djati di Jalan Ambon.
Sudah buru-buru hingga tak sempat ambil uang ke ATM, ternyata bus-nya berangkat jam setengah tujuh. Dan apesnya, bus-nya juga mengambil penumpang di daerah dekat rumah Affi dan baru sampai situ jam setengah sembilan! Beberapa jam kemudian, setelah chit-chat dan berhenti makan di Sumedang, kami pun terlelap. Hingga aku terbangun jam 5 pagi sudah sampai Semarang, berturut-turut Demak, Kudus, dan Jepara, horeee!
Jam 7.15 kami tiba di pelabuhan dan Affi langsung naik becak untuk mengambil uang, karena uang kami tidak cukup untuk melunasi pembayaran tur. Affi datang, kami bayar. Hampir saja Affi mau makan dulu, untung nggak jadi. Karena jadwal kapal yang jam sembilan, jam delapan kurang pintu sudah ditutup. Kami lari-lari sambil bawa handbag yang lumayan berat, dan sudah tidak ada kursi kosong di kapal. Panik, ditambah pahaku bergetar-getar ada telepon. Setelah itu, kami ke atas kapal dan di sana sama penuhnya. Ndresel-ndresel akhirnya dapat tempat duduk juga.
Masih sempet narsis |
Menyedihkan! Beratapkan langit dan perjalanan memakan waktu enam jam. Affi langsung meminta tabir surya. Beberapa saat kemudian, ada terpal untuk melindungi kami. Meski spasi di kapal nyaris tak ada, mengingat penumpang yang jumlahnya seribu, kami bisa tiduran. Tapi ya gitu tidurannya. Sebelah kanan muka ada kaki orang, kiri ada kepala orang, di sebelah paha ada kepala Affi, di dekat kaki ada badan orang. Namanya juga angkutan ekonomi. Sambil chatting dengan ibu dan beberapa teman, akhrnya sinyal menghilang setelah tiga jam dari Pulau Jawa.
Enam jam di kapal, akhirnya terlihatlah Pulau Karimun! Sampai akhirnya kami bertemu sahabat-sahabat baru satu homestay: Om Candi, Om Rio, Mas Prima, Mas Ucup, Tante Jane, Tante Ely, Ajunk, dan Danti!
See you in my next story!
Posting Komentar untuk "20 Jam Bandung - Karimun Jawa"
Feel free to comment, criticize, and give suggestion ya!