Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi: Kenangan Senja

Kenangan Senja

Duduk,
di pantai berpasir yang laiknya merica,
melihat tebing memecah ombak,
melihat hamparan pasir yang terbentang luas,
melihat indah birunya laut,
menikmati suara deruan gelombangnya. 

Kemudian,
ketika mulai senja,
menengadah melihat terbenamnya matahari,
dan refleksinya di bentangan air laut,
menembus cakrawala,
dan terpotong horison pemisah langit dan laut.

Seketika itu,
rol-rol episode kenanganku dengannya,
serasa diputar kembali di depan mataku.

2 komentar untuk "Puisi: Kenangan Senja"