Malu...
170408
Malu (1)
Malu!
Waktu
itu pelajaran Bahasa Indonesia, ibu guruku pun sedikit me-review hasil
ulangan tengah semester (UTS). Karena lembar jawab komputer (LJK) belum
selesai dikoreksi oleh korektornya, maka ibu sedikit bercerita tentang
hasil ulangan bagian essay. Kata dia, "Ngga masalah kok essaynya,
bagus-bagus," lalu ibu melanjutkan, "tapi yang saya bingung masa' ada
anak SMA disuruh menulis syair lagu nulisnya Balonku! Saya berharapnya
kamu nulis lagu Ungu, Kahitna (dan lainnya, red.)." Kata teman-teman
berbisik-bisik sedikit berisik, "Una... tuh pasti Una!"
Kata aku, "Huaaa..." (sambil menyembunyikan muka)
Malu, malu, hazukashii, hazukashii...
Jadi, waktu UTS, soal essay Bahasa Indonesia ada yang disuruh menulis
syair lagu dan dibuat dialog dramanya. Dan aku, tidak terpikir menulis
barang satu lagu pun. Apalagi, aku tidak pernah hafal lagu-lagu.
Setengah-setengah biasanya. Dan akhirnya aku pun menulis syair lagu
"Balonku!" dengan dialog antara ibu dan anaknya yang membawa balon.
Sangat lugas. Tidak dramatis.
Tapi untung kata ibu, ya ngga salah, orang itu juga syair lagu. :P
Malu (2)
Pelajaran olahragaku tanggal 16 April 2008 kemarin hanya menimbang
berat dan tinggi badan. Hanya katamu? Grrr... aku bisa-bisa malu! Bahkan
tadinya aku ingin menimbang dengan menutupi jarum penunjuk skala massa
pada timbangan. Malu... malu...
Tiba giliranku...
Naik di atas timbangan...
59!
Aku langsung bilang, "He? 59? He? Bener? Asik!"
Ngga ada hubungannya sama malu sih... Lalu? Maaf Ira, aku mengalahkanmu. :P Wananda juga, yee, masih beratan elu! :)
Udah ah.
Hasta luego!
hasta luego artinya apa, na? hehe
BalasHapusBye bye kayaknya ahaha lupa sendiri x_x
BalasHapus