Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perpustakaan atau Mall? (Kaohsiung Main Public Library)

Salah satu rekomendasi tempat yang wajib kunjung di Kota Kaohsiung, Taiwan adalah perpustakaan umumnya. Saya cukup beruntung karena lokasinya hanya dua menit jalan kaki dari hostel yang saya singgahi.

Melihat gambarnya di internet, saya cukup tertarik untuk mendatangi perpustakaan saat ini. Tapi makin penasaran setelah wanita Jepang yang menginap sekamar dengan saya bercerita kalau ia takjub dengan gedung dan dalam perpustakaan. Katanya, kalau ada perpustakaan seperti itu di dekat rumahnya, pasti tiap hari bakal main. Wah, makin penasaran! Cusss ah ke perpustakaan!

Kira-kira sekitar pukul tujuh malam, saya mulai berjalan menuju perpustakaan. Hanya jalan lurus dari tempat saya menginap, gedung dengan lampu-lampu yang bersinar terlihat jelas. Gedungnya seperti gedung perkantoran yang futuristik dengan dominan warna perak.

Penampakan Kaohsiung Main Public Library dari luar.
Eskalator dari library square.

Lantai 1 merupakan ‘library square’ di mana terdapat eskalator untuk menuju lantai 3, atau lantai utama perpustakaan dan tangga untuk menuju lantai 2, yang terdapat beberapa restoran. Di lantai 3 perpustakaan terdapat loket perpustakaan, dan buku-buku terbaru yang dipajang menyerupai toko buku. Kalau nggak tahu itu perpustakaan, bener-bener nggak kayak perpustakaan deh! Lebih kayak toko buku raksasa atau mall yang isinya buku semua tapi.

Buku di lantai tiga. Ada Bestsellers, New Arrival, macam toko buku!
Di rak bukunya pun ada 'featured books'.
Kalau meja belajarnya gini gimana nggak ke perpustakaan setiap hari?
Bisa duduk di sofa juga.


Keranjang untuk mengembalikan buku.

Dari lantai tiga sampai lantai tujuh, terdapat koleksi buku yang sangat banyak, berbagai bidang, dan berbagai bahasa. Tak hanya buku, di sana juga tersedia materi dengan huruf braille bahkan film yang siap untuk dipinjam. Meja pun cukup banyak dan pastinya sangat nyaman. Pengunjung dapat menggunakan akses internet dengan account iTaiwan maupun bisa minta username dan password di loket perpustakaan. Karena saya sudah punya account iTaiwan free wifi yang didapat dari tourist information center, di perpustakaan ini nggak perlu minta username/password deh.

Rak buku Filipina dan Indonesia.
Salah satu bagian rak buku berbahasa Indonesia.
Rak film Indonesia.
Tentunya di Taiwan kan banyak sekali orang Indonesia tinggal ya. Sayangnya, buku berbahasa Indonesia di perpustakaan Kaohsiung tidak sebanyak bahasa ASEAN lain, semisal Bahasa Myanmar atau Thailand lho. Di sini, saya menemukan buku beberapa teman blog seperti Anak Kos Dodol karya Dewi Rieka dan Strawberry Surprise karangan Desi Puspitasari. Kapan ya, bukuku bisa masuk perpustakaan situ… hihihi *nulis buku juga belum pernah* Sementara itu, kalau film Indonesia lebih banyak dibanding film negara ASEAN lain.

Saya juga sempat lihat-lihat di bagian Bahasa Jepang, lihat-lihat doang, nggak baca.

Tak hanya di dalam ruangan, pengunjung perpustakaan juga bisa membaca buku di luar ruangan, di balkonnya. Santai banget, seperti beberapa pengunjung yang kulihat duduk lesehan sambil bersandar di kaca.

Ada yang baca buku di luar.
Di lantai rooftop.
Di perpustakaan ini juga terdapat auditorium dan theater yang kerap digunakan untuk acara. Saat saya ke sana, sedang ada acara yang berhubungan dengan film dan lantai tujuh, letak auditoriumnya, sangat penuh dengan manusia. Sepertinya juga ada artisnya, karena saya melihat antrean untuk meminta tanda tangan.

Di sini, juga terdapat rooftop di lantai delapan, di mana bisa melihat pemandangan Kota Kaohsiung. Tidak terlalu tinggi memang, tapi cukup menarik banyak turis untuk berkunjung ke rooftopnya. By the way, apabila meminjam buku dan ingin ke lantai delapan, bukunya harus ‘di-check out’ dulu.

Cantik banget deh perpustakannya. Salah satu recommended one of free things to do di Kaohsiung, lah. Oya, kayaknya Taiwan memang peduli banget sama budaya membaca deh. Bahkan saya pernah lihat perpustakaan di dalam stasiun subway lhooo… dan selain perpustakaan ini, terdapat 61 perpustakaan umum lain di Kota Kaohsiung.

Kaohsiung Main Public Library
No.61, Singuang Rd., Cianjhen Dist., Kaohsiung City, Taiwan (R.O.C.)
+886-7-5360238
Week Days 10:00-22:00
Weekends 10:00-17:00
Closed every Monday and Chinese New Year's Eve
www.ksml.edu.tw

18 komentar untuk "Perpustakaan atau Mall? (Kaohsiung Main Public Library)"

  1. Hampir sama kayak di HK Na,

    hanya saja banyak anak indonesia pergi ke perpustakaan bukan baca buku tapi mau pake komputer gratis atau WiFi aja. ehehehe

    BalasHapus
  2. Unaaaa... Ini bikin mupeng banget, kapan yaaa bisa ada yg begini di Indonesia,,, huaaa...

    BalasHapus
  3. ya ampun ya ampun,,,,Ini keren banget, Unaaaaaaaa
    Duh, kebayang deh asiknya bisa baca sampe pegel hihihi.

    Berdoa semoga Indonesia bisa punya satu yg keren kayak gini, gak apa-apa deh minus rooftop sama audistoriumnya :p

    BalasHapus
  4. Sumpahhhh! ini keren banget una.....kece badai, betah lah berlama-lama disini.

    BalasHapus
  5. Bagus banget yah un, kucek2 mata ini bener perpus hahaha. . Beneran pasti betah klo perpus begini

    BalasHapus
  6. wah..keren banget perpusnya..mbak dedew pasti seneng nih bukunya ada disini^^

    BalasHapus
  7. Kereeeeeeeen! Eh tapi-tapi, liat ruang sofanya remang2 gitu apa bisa dipake buat baca buku ya? Hihihi

    BalasHapus
  8. ayo dong Indonesia bikin perpustakaan keren kaya gini. Unaaaaa apa kabar? adagosip apa nih hahaha

    BalasHapus
  9. pengen teriak teriak trus nyiumin buku bukunya. andai ada di Jakartaaa

    BalasHapus
  10. Gile keren banget ya library nya

    BalasHapus
  11. Budaya membaca di Taiwan kental sekali, sampai-sampai Taiwan membuatkan Perpustakaan yang lebih mirip mall begitu. Aku kok jadi berharap bahwa aku ini warga Kaohsiung dan aku rada mudaan dikit.

    Foto-foto perpustakaan ini mengingatkan aku kepada setting film Meteor Garden.

    Tidak berharap di Indonesia ada perpustakaan serupa. Di Indonesia, harga kertas sudah mahal, makanya penerbit malas terbitkan buku bermutu, dan mengajarkan budaya membaca kepada bangsa Indonesia sepertinya masih sulit.

    BalasHapus
  12. Ada bukuku ga na? *kePDan, ahaha

    hampir mirip2 perpus UI klo menurutku yaa...

    BalasHapus
  13. Asik banget perpusnya, gilee betah deh klo ke sana :D (tp puyeng sama bahasanya :D)

    BalasHapus
  14. Keren ya perpustakaannya Na, modern gitu :D . Perpustakaan keren yg pernah kukunjungi yang ada di Vienna tuh. Klasik banget!! :D

    BalasHapus
  15. nulis buku donk Naaaa, nulissss... biar bisa dipajang di perpustakaan ituuuu hihi

    BalasHapus
  16. Wuiihh. Bener bener keren ya na perpusnya. Mupeng lihatnya

    BalasHapus