Motif Hello Kitty (Reviu Public Lecture Gubernur Yamanashi-Ken)
Melihat pengumuman di situs web universitasku ada kuliah umum dari Gubernur Prefektur Yamanashi Jepang bertema 'Peningkatan Hubungan Bilateral Prefektur Yamanashi dan Indonesia melalui Pendekatan Ekonomi dan Strategi Pariwisata'. Wow, sepertinya menarik. Mataku kemudian melihat ke arah ini:
Pendaftaran Gratis, Peserta akan mendapatkan Mug hello Kitty, Map Hello Kitty, dan Sertifikat.
Pendaftaran Gratis, Peserta akan mendapatkan Mug hello Kitty, Map Hello Kitty, dan Sertifikat.
Langsung bersemangat daftar deh. Tralala trilili~
Kuliah umum ini diadakan tanggal 17 Oktober lalu di Perpustakaan Pusat UI, di auditorium lantai enam, dan itu ya, elevatornya cuma satu. Aku kira aku hanya akan terbuai dengan Hello Kitty-nya. Nggak tahunya di lantai dasar perpus lagi ada stand LINE yang bagi-bagi boneka sama kipas gratis gambar karakter LINE. Meh, aku sama temanku kepengen jugaaa boneka Brown dan Cony! Sambil sirik liat banyak orang yang meluk kardus boneka LINE, kami menuju ke atas.
Registrasi macet sekali, antre panjang. Padahal belum lama ini pas kuliah umum Presiden Asian Development Bank yang orang Jepang juga, Takehiko Nakao, nggak antre loh. Abis tanda tangan, kami dapat map Hello Kitty edisi Fujisan yang berisi handout presentasi dan postcard Fujisan (Gunung Fuji). Si mugnya aku lihat masih ada di kardus, dikasih pas pulang kali ya. Auditoriumnya masih sepi. Padahal jam sudah jam tiga dan jadwalnya jam tiga. Rubberrrr~ (karet maksudnya).
Baru mulai sekitar setengah empat-an dimulai dan itu ya auditorium penuh sangat, ampe ada yang duduk di tangganya. Mantappp, pas presiden ADB sepi loh, mungkin ini pada punya motif dapet mug dan map Hello Kitty (suuzon!).
Sebelum kuliah umum, diputarkan lah video Prefektur Yamanashi, gambar Gunung Fuji empat musim, objek wisata sekitar Fuji, gambar buah-buahan unggulan dari sana, gambar makanan, kya kyaaa, Nihon e Ikitai (want to go to Japan) pleaseee!!!
Acara itu dibawakan oleh MC bernama Jennifer, ia merupakan anggota Enjuku, sebuah teater Bahasa Jepang di Jakarta. Kini ia bekerja untuk Yamanashi-Ken (Prefektur Yamanashi). Oya, prefektur itu selevel provinsi. Gubernur Yamanashi, Shoumei Yokouchi, menyampaikan kuliahnya dengan menggunakan Bahasa Jepang dan kemudian diterjemahkan oleh translator. Dan aku nggak asing sama muka translatornya, karena aku liat dia di Japan Travel Fair hari minggu lalu.
Prefektur Yamanashi ini punya satu ikon Jepang yang sangat terkenal yaitu, Fuji-san, Fujiyama, Gunung Fuji. Selama ini kebanyakan dari kita tahu Gunung Fuji sekadar di negara Jepang saja. Pak Yokouchi memulai kuliahnya dengan ucapan terima kasih kepada Indonesia atas kesempatannya dan kepada masyarakat Indonesia yang men-support Jepang saat terkenal bencana alam.
Kitty White, daisuki! |
Beliau melemparkan joke seperti ini. Ada dua orang, satu orang Indonesia satu orang Jepang sedang melihat suatu produk Jepang. Orang Indonesia bilang bahwa Jepang keren sekali bisa memproduksi barang yang bagus sedemikian rupa. Lantas si orang Jepangnya bilang, "Indonesia juga punya produk yang ciamik kok." Si orang Indonesianya kaget (kalo gue jadi dia juga kaget hahaha). "Emang produk apaan?" Trus kata orang Jepangnya, "Ya orang-orangnya (orang Indonesia)."
Trus aku nanya temenku, "Meh, orang Jepang tuh tukang gombal yak?" Wkwkwk...
Kemudian Pak Yokouchi menjelaskan mengenai pusat turisme di Yamanashi-Ken adalah Fuji-san. Di sana, tidak hanya orang dan hewan saja yang tinggal, tapi dipercaya banyak dewa juga sehingga Fuji-san menjadi gunung yang sakral. Gunung Fuji sendiri dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO. Selain itu keunggulan Yamanashi berada pada pertaniannya terutama buah-buahan yang memberikan julukan Yamanashi-Ken sebagai Kerajaan Buah-Buahan. Ada peach, ceri, plum, anggur, mango, dan lain-lain. Yamanashi-Ken juga terkenal akan Koshu Wine-nya.
Untuk bidang teknologi, sekarang ini sedang dikembangkan Linear Chuo Shinkansen menggunakan Maglev bullet train yang nantinya bisa membuat jarak Tokyo-Yamanashi hanya 25 menit saja. Selain itu, juga sedang mengembangkan sel bahan bakar dan clean and sustainable energy oleh Yamanashi University.
Yamanashi-Ken memberikan lukisan Fuji di atas kertas washi kepada UI. Tapi aku gatau itu bapaknya siapa hehehe, anyway lukisannya mirip semangka... |
Dari jumlah wisatawan tahun 2012, wisatawan Jepang ke Indonesia mencapat 450 ribu orang, sedang dari Indonesia ke Jepang sekitar 100 ribu orang. Jepang dan Yamanashi-Ken ingin membuat program agar jumlahnya seimbang...
Aku merasa Jepang dan Yamanashi-Ken itu apa ya, rendah hati kali ya? Mereka ingin mendengar opini kami yang mahasiswa mengenai turisme di sana. Ada tiga pertanyaan: bagaimana cara supaya Yamanashi-Ken terkenal, apa yang harus dipersiapkan Yamanashi-Ken supaya banyak orang Indonesia pergi ke sana, dan bagaimana cara agar produk lokal Yamanashi-Ken dapat dikenal dan dijual di Indonesia.
Para mahasiswa dibagi tiga kelompok besar dan diwakili satu orang menjawab pertanyaannya. Diskusi pun singkat hanya 10 menit. Setelah dijawab, Gubernur Yamanashi pun memberikan komentarnya. Dan pendapat paling menarik menurutku adalah saran supaya buah-buah terkenal di Yamanashi-Ken dibuat keripik. Kebayang nggak sih keripik ceri, sama keripik persik. Hihihi... Pak Yokouchi pun berkomentar, itu ide bagus sekali. Sepulang dari sini akan segera bikin keripik!
Mau keluar aja macetttt~ |
Yamanashi-Ken sungguh baik banget, karena banyak yang nggak kebagian suvenir, katanya suvenirnya lagi dikirim dari Jepang ke Indonesia dan nanti yang belum dapat akan dikontak untuk mengambilnya di Int'l Office. Udah gitu kata Mbak MC-nya, "Jangan dijual ya mug-nya!" Wahahaha...
Ya aku senang lah dapat suvenir Hello Kitty, tapi mendengarkan kuliah umum dari Prefektur Yamanashi itu jauh lebih bikin senang, jadi tambah pengetahuan... <3
Jadi banyak pengetahuan ya Na, bisa ikut acara seperti ini, dari budaya, pariwisata dan teknologi yang mendukung sarananya di lokasi obyke-obyek yang menarik. Bayangkan saya dari Tokyo-Yamanashi hanya ditempuh dalam waktu 25 menit nantinya. Hm......
BalasHapussedangkan di Jakarta baru mau memulai monorel dan MRT. He,, he,, he,,,,
Salam
meh souvenir lumayan kereen juga meh..
BalasHapussouvenir LINE juga boleh juga itu meeh..
wah keren souvenirnya, jadi pengen ke jepang...
BalasHapusIya sama saya juga pengen. Nunggu diongkosin ke Jepang sama Mba Una. Ngarep Dot Kom
Hapuswah.. asyik asyik Jepang lagi. Una demen banget tuh dapet mug hello kity nya yak :D
BalasHapusbaca ini jadi inget 10days for asean na, hubungan bilateral hahahaha
BalasHapuswahh asik juga dapet mug hello kitty.....dapet pengetahuan juga...kerenn dah na
BalasHapusenaknya yg dpt mug. skrg mapnya hello kitty ya. kalo disini dulu setiap seminar pasti ada map doraemonnya hehehehe. mau dong
BalasHapushum mengenai orang jepang tukang gombal sih mungkin lebih tepatnya disebut mengapresiasi un. Mereka diajari dari kecil untuk selalu menghargai apa yang dimiliki diri dan orang lain. fufufufu penting bagi mereka untuk selalu membangun rasa percaya diri orang lain demi kemajuan mereka juga. ah saya suka sistem pendidikan mereka yang seperti itu