Bertamu Ke Rumah Sun Yat-sen
Kalau waktu itu aku pergi sendiri/tidak ada temannya, mungkin aku tidak akan mampir ke rumah Sun Yat-sen di Macau. Teman yang pergi denganku, Bellita, menyukai sejarah, so jadilah tempat itu kami jadikan salah satu destinasi kami. Aku juga suka sejarah, tapi kalau nggak ada Bellita, aku emoh ke sana. Alasannya? Aku takut sendirian di bangunan bersejarah yang tua-tua...
Horor... Miw, bikin merinding.
Sun Yat-sen Memorial House terletak di Rua de Silva Mendes, Macau. Kami jalan kaki di seberangnya. Karena aku turis yang baik, aku nyebrangnya di zebra cross. Kalau museum itu ada di Indonesia, nyebrangnya, rumput pagar di jalan itu aku lompatin trus mlipir-mlipir di antara mobil-mobil, lebih cepat deh sampai museumnya! Paling Indonesia.
Pas nyebrang... aku melihat gambar ini sob...
Gambar bunga merah di atas mengingatkanku dengan bungkus bedak ketek MBK. Ada yang tahu nggak bedak itu?
Lanjut... aku dan Bellita berjalan di trotoar.
Dari celah pagar, aku pun mengintip.
Ada patung perunggu Sun Yat-sen berdiri tegak di sana. Patung itu diberikan oleh temannya yang berasal dari Jepang, Shoukichi Umeya. Ia juga merupakan sponsor dari aktivitas revolusi Sun Yat-sen.
Sebelum aku datang ke situ, aku tahunya ya, si Sun Yat-sen itu pendiri Taiwan, Republic of China. Udah gitu doang... Ternyata Sun Yat-sen ini juga dokter. Dari kecil ia sudah hijrah ke Hawaii untuk belajar. Ketika kembali ke kampung halamannya di mainland China, ia tak suka dengan pemerintahannya yang konservatif. Ia pun nggak jadi dokter lagi dan fokus untuk merevolusi China...
Doktrin Sun Yat-sen yang terkenal ialah Tiga Prinsip Rakyat (San-Min Doctrine/Three Principles of the People). Yakni:
1. MÃnzú (Nasionalisme)
2. MÃnquán (Demokrasi)
3. MÃnshÄ“ng (Kesejahteraan Sosial)
Makanya namanya San-Min... San artinya tiga. Min karena depannya min kabeh... Huihihi ternyata min artinya 'rakyat'. (Terimakasih Mbak Imelda).
Bisa dilihat bahwa celah antara pilarnya mirip-mirip masjid gitu. Arsitekturalnya Moorish. Moor itu bangsa Afrika Utara keturunan jazirah Arab, jadi ya begitu jenis bangunannya. Bangunan ini rupanya, bangunan yang menggantikan bangunan asli. Dibangun 1930. Aslinya dibangun 1912. Sun Yat-sen Memorial House ini terdiri dari tiga lantai. Masuknya gratis tis tis.
Dulunya, bangunan itu merupakan rumah yang dibangun untuk istri pertama Sun Yat-sen, Lu Muzhen. Turut tinggal di sana tiga anaknya dan keluarga Sun Mei, kakak laki-laki Sun Yat-sen. Sekarang dijadikan memorial house deh, padahal rumah itu bukan benar-benar 'rumah' untuk Sun Yat-sen...
Ada banyak ruangan di sana. Kebanyakan dijadikan ruang pamer. Ada surat-surat yang ditulis oleh Sun, ada doktrinnya, ada foto-foto keluarganya. Yang aku sayangkan, banyak sekali yang tidak ada penjelasan Bahasa Inggrisnya! Ya sudah ngeliat-liat doang aku... hehehe.
Aku pikir karena sama temanku, aku jadi nggak takut gitu. Eh ternyata tetep aja ketakutan. Karena Bellita penikmat sejarah sejati, jadi ia jalan ke arah mana, aku sudah di mana (karena aku cuma liat-liat doang kebanyakan). Beberapa saat, aku nggak bisa menemukan Bellita! Woaaa! Dag dig dug. Ndilalahnya di sana sepi sekali...
Lari naik turun tangga, hueee ibuuu! Takooottt!
Pas udah ketemu, si Bellita lagi baca sesuatu yang digantung di sana. Huh huh huh, legaaa... Yang aku suka dari bangunan itu, tengahnya ada spasi yang mengelilingi bangunan itu. Jadi gimana ya, ibarat bangunan, tengahnya ada lubang gitu. Kayak donat ada lubangnya, gitu deh... Jadi bangunan itu meski besar, tapi terbukaaa...
Mehhh... pengen ke Macau lagi... hehehe!
Sun Yat-sen Memorial House
1 Rua de Silva Mendes, Macau
+853 2857 4064
Free admission
Opening Hours: 10am-5pm Wed-Mon
Info from: http://www.lonelyplanet.com/china/macau/sights/architectural-cultural/sun-yat-sen
Lanjut... aku dan Bellita berjalan di trotoar.
Dari celah pagar, aku pun mengintip.
Ada patung perunggu Sun Yat-sen berdiri tegak di sana. Patung itu diberikan oleh temannya yang berasal dari Jepang, Shoukichi Umeya. Ia juga merupakan sponsor dari aktivitas revolusi Sun Yat-sen.
Sebelum aku datang ke situ, aku tahunya ya, si Sun Yat-sen itu pendiri Taiwan, Republic of China. Udah gitu doang... Ternyata Sun Yat-sen ini juga dokter. Dari kecil ia sudah hijrah ke Hawaii untuk belajar. Ketika kembali ke kampung halamannya di mainland China, ia tak suka dengan pemerintahannya yang konservatif. Ia pun nggak jadi dokter lagi dan fokus untuk merevolusi China...
Doktrin Sun Yat-sen yang terkenal ialah Tiga Prinsip Rakyat (San-Min Doctrine/Three Principles of the People). Yakni:
1. MÃnzú (Nasionalisme)
2. MÃnquán (Demokrasi)
3. MÃnshÄ“ng (Kesejahteraan Sosial)
Makanya namanya San-Min... San artinya tiga. Min karena depannya min kabeh... Huihihi ternyata min artinya 'rakyat'. (Terimakasih Mbak Imelda).
Bisa dilihat bahwa celah antara pilarnya mirip-mirip masjid gitu. Arsitekturalnya Moorish. Moor itu bangsa Afrika Utara keturunan jazirah Arab, jadi ya begitu jenis bangunannya. Bangunan ini rupanya, bangunan yang menggantikan bangunan asli. Dibangun 1930. Aslinya dibangun 1912. Sun Yat-sen Memorial House ini terdiri dari tiga lantai. Masuknya gratis tis tis.
Dulunya, bangunan itu merupakan rumah yang dibangun untuk istri pertama Sun Yat-sen, Lu Muzhen. Turut tinggal di sana tiga anaknya dan keluarga Sun Mei, kakak laki-laki Sun Yat-sen. Sekarang dijadikan memorial house deh, padahal rumah itu bukan benar-benar 'rumah' untuk Sun Yat-sen...
Ada banyak ruangan di sana. Kebanyakan dijadikan ruang pamer. Ada surat-surat yang ditulis oleh Sun, ada doktrinnya, ada foto-foto keluarganya. Yang aku sayangkan, banyak sekali yang tidak ada penjelasan Bahasa Inggrisnya! Ya sudah ngeliat-liat doang aku... hehehe.
Kamar siapa ya... lupa... hihihi! |
Lari naik turun tangga, hueee ibuuu! Takooottt!
Pas udah ketemu, si Bellita lagi baca sesuatu yang digantung di sana. Huh huh huh, legaaa... Yang aku suka dari bangunan itu, tengahnya ada spasi yang mengelilingi bangunan itu. Jadi gimana ya, ibarat bangunan, tengahnya ada lubang gitu. Kayak donat ada lubangnya, gitu deh... Jadi bangunan itu meski besar, tapi terbukaaa...
Mehhh... pengen ke Macau lagi... hehehe!
❤❤❤
Sun Yat-sen Memorial House
1 Rua de Silva Mendes, Macau
+853 2857 4064
Free admission
Opening Hours: 10am-5pm Wed-Mon
Info from: http://www.lonelyplanet.com/china/macau/sights/architectural-cultural/sun-yat-sen
dari hotel ciputra ke macau hehehe, aku telat baca postingannya una jadi dirapel yaa
BalasHapusHehehe... gapapa selow aja :D
Hapusbedak ketek iku bedak opo sih ?
BalasHapusfoto yg ke 6 sekilas emang mirip masjid ya
Hihi bedak ketiak mbak... kelek kelek :D
Hapusmenarik nih buat dikunjungi. terimakasih sudh mampir, blognya saya follow ya ^^
BalasHapusSama-sama ya...
Hapusasyiknya dirimu Naaaa.... bisa jalan2 ke Macau, bisa mampir ke rumah Sun Yat Sen. Masak baru tau dia dokter? dulu satu kampus denganku lho... hehe...
BalasHapusternyata dirimu penakut juga ya Na.... pasti hatimu berdetak kencang saat kehilangan Bellita ya Na? takut Bellita berganti dengan vampire cina yang suka melompat-lompat itu... hiiiiii
Hihihi berarti dia seniorku, cuma kok gak kenal ya...
HapusIyaaa sempat kebayang liat vampir Cina ituuu waaa x_X
aaaauuuuu.. bikin ngiri pengen ke macau, tapi aku gak mudeng itu tulisane opo :|
BalasHapusHehehe... ayo ke Macau... :D
HapusPotone gak ketok kabeh..
BalasHapusItu yg penjelasan "min" mosok gara-gara depanya = min kabeh duang? Kurang serruu...
Lha banyak akronim yang kayak gitu tho...
Hapuskenapa aku jadi ngerasa tempatnya horor ya, na? apa karena sepi ga ada foto narsismu? ekeke... :P
BalasHapusbtw, ada apa sama judul puisiku? :))
Hehehe emang horor :D
HapusGapapa :P
Yang tahu merek bedaknya jangan ada yang jawab. Jebakan ketek. #eh #ppfftt
BalasHapusSudah kukasih tau kok ye judulnya... :D
Hapushaaaah ada penampakan apaan tuh di dlm kamar :D
BalasHapusHehehe vampir... :D
Hapuspengen kesana..naik apa ya?hehehe
BalasHapusRakit, hehehe... :D
Hapusnah, lumayan nih posisinya gak jauh2 amat untuk ngomen.. :D
BalasHapushmm.. yang foto di tempat tidur tu ada penampakan di kacanya..
hiiiii ngeri!!!
Yeee gak pernah pertamax :P
Hapustangganya bikin pusing --" tapi kayaknya bagus buat pemotretan. hehe
BalasHapusHehehe iya... :D
HapusYang masuknya gratis tis gitu emang TOP ya Na, huahahaha :D
BalasHapusDan itu rumahnya memang terasa banget aura "kuno"-nya. Jelas suasana angker agak kerasa-kerasa gimana gitu ya, hehehe. Dan itu arsitektur dalam rumahnya jadi mengingatkanku akan bangunan-bangunan di film atau serial TV dari China yg tayang di tahun 1990an gitu nggak sih? hehehe
Hihihi pecinta gratisan. :D
HapusTrus yang keluar vampir-vampirnya atau nggak berantem-beranteman... :D
saya ga kenal si sun yat sen. siapanya sincan ya?
BalasHapuswah lagi lagi jalan jalan, ajak dong lain kali.
heheh. di gambar ke delapan tu ada penampakan, baju merah. itu siapa ya?
Hehehe kakek buyut...
HapusSiapa ya? Orang cantik, hahaha!
jadi pengen kesana. beli tiket ah besok ... (ngarang.com)
BalasHapusHehehe, sumonggo :D
Hapuseh, bedak ketek MBK itu sekarang masih ada nggak sih un...hehe....
BalasHapusMasih hihihi :D
HapusSun Yat Sen kuwi kakange Sun Bat Yen...
BalasHapusGak ngertiii @.@
HapusSun Bat Yen kuwi SBY...
HapusMosok gak ngerti SBY
Ngertimu Suharto dowang yo
Suharto juga gak ngerti, hihihi
Hapusitu foto yang dikamar ada penampakan tuh, pake baju warna merah...hiiiiiii
BalasHapusHehehe emang itu penampakan :D
Hapusealah, menarik juga bagi yang suka sejarah ya Kak Un ..
BalasHapustapi bisa gratis gitu ya ..
mungkin Macau gak banyak yang minat sejarah ya makanya digratisin .. hmm .. hhe
Hihi sudah terlalu kayak kali jadi di gratisin :D
HapusEnak rek mlaku² tok :) , eh nang foto seng de' kamar iku ada penampakan lo, pakai jaket merah sopo iku Una hi hi :D
BalasHapusEnak dong... hihihi itu Teresa Teng... :D
Hapuswah, Una! gue gak habis fikir ama elo. ternyata bukan cuman pejabat tinggi yg bisa jalan2 jauh kayak gini. salut banget deh buat Una. plok-plok!
BalasHapusbtw, tangganya bagus banget tuh!
Hihihi... ya kan nyelengi mas... memang udah direncanain sebelumnya :D
Hapussan min hehe...
BalasHapusHehehe... :D
Hapusbaca cerita mba una terus ngeliat gambarnya kok bikin merinding yaa hehee
BalasHapusHehehe, horor ya :D
Hapusmacau itu daerah jogja yaaa.... *lol*
BalasHapusDeketan, cuma jarak 4000 kilo :D
HapusBedak ketek MKKB ? :o eh apa? MBK? itu sejenis apa yah, kakak Una?
BalasHapusHehehe gak pernah liat ya :D
HapusSeusia dek Una sudah sampai Macau aja. Aku aja belum. *Ngiri yang baik*
BalasHapusKamarnya yang difoto miri-p ama kamar-kamar Indonesia jaman dulu. :D
Seusiaku tuh udah tua lho mas, hahaha... :D
HapusMKKB itu masa kecil kurang bahagi bukan yaaa hahahaahha :D klo bedak MBK disini banyak yang jual..
BalasHapusHehehe... make juga ga? :D
Hapushahaha...mbak Una aku mbaca ampe ngekek terus ni. Kok mbaknya malah sempet jadi orang ilang disana hehehe. btw bayarnya berapa mbak kalo mau kesana? mahal kah? jo lali neng blogku juga ea mbak
BalasHapusHehehe... gratis ke museumnya :D
HapusWah beruntung cekale bisa foto foto di sini, tidak dilarang ya mengambil foto atau gambar di sini? Wah baik sekali penjaganya.
BalasHapusEnggak hehe, museum di sana kebanyakan gak papa foto di dalam :D
HapusMbak una sering banget jalan-jalan. Ngajak kita-kita dong. Itu jalan-jalannya ada sponsor yang ngebiayain atau gimana mbak Una. Kita juga pengen jalan-jalan ke luar negeri.
BalasHapusWaduuuh ini rangkaian jalan2 yang dulu kok...
HapusBayar sendiri, sponsor ibu hahaha!
eh di cermin kamar, ada siapa ituh ..... *aaaaaaaaaaaaaaaaaaa * -treak histeris-
BalasHapusmbak unaa, kakiku, kamu injek.. :haha :D perjalanan yang asyik ya, mbak Un.. ^^
Hihihi ada orang cantik...
Hapusdatang berunjung saja
BalasHapusSilahkan... :D
Hapussun yat sen tuh bintang pilm mandarin yang sebelah mana ya un???
BalasHapus#digaplok tabokan laler
Hehe temennya Bruce Lee...
Hapusjadi pengen ikut,
BalasHapusAyo :D
Hapusunaaaa... akiu dulu sering loh pake bedak ketek itu sebelum deodoran booming kaya sekarang... dan logonya mirip sama bunga mawar itu yaah..
BalasHapusWakaka seriusannn?
HapusKukira ibuk ibuk doang yang make... :D
ngga dong, jaman aku dulu smp kan deodoran sama parfum itu kan masih barang mahal... jadilah aku dan teman-teman sebayaku saat itu pake bedak MBK itu
HapusHihi udah lama banget ya mas jaman SMPmu :P
HapusOohh gitu, xixixi
Sun yet sen itu yang di cerita kungfu masternya jet lie ya.....
BalasHapusHihi temenan mereka... :D
HapusHuaa.. Makasih ya Una. Jadi berasa dateng kesana sendiri.
BalasHapusBagus-bagus potonya.
Btw aku tahu banget bedak ketek MBK denga lambang bunga ituh.. Hahaha. Dulu suka make. Tapi bedak itu gak bikin burket loh. :P
Hehehe foto aspret ngunu lho... :D
HapusWah banyak ya yang make MBK...
wow site bersejarah. wah postingkan juga dong tokoh dunia medis yang revolusioner juga, seperti Che Guevara
BalasHapusHehe boleh tuh, sekalian reviu filmnya Guevara...
Hapusheheheh
BalasHapussan min ( 3 rakyat, min =rakyat)
eh kamu salah Una, setelah gue googling (niat yah )
mereknya bedak MBK bukan bunga mawar tapi bunga sepatu (emang merah sih hahahha)
Waduuh x_x
HapusSalah thooo~ aku mau salahin sumbernya yang aku baca, hahaha!
Hihi bunganya beda, tapi mirip :D
Wah suka bgt travelling nih kayanya mba Una, foto yg ada dirinya sendiri kok ga ada, jadi kurang seru :D
BalasHapusJadi pengen jalan2 keluar negri juga :P
Salam kenal Una..
Rumahnya bagus ya Una, 'China'-nya gak terlalu nampak ya keknya waktu bangun rumah itu malah ada pengaruh timur tengah kali' yah *sok tau :P*
BalasHapusaku juga kalo jalan2 sendirian, malah ah ke tempat2 bersejarah, mending ke tempat shopping aja, hihi...
sangkain yg merah di kaca itu apa.. ternyata una yg lagi motoin kamarnya.. hahahaha..
BalasHapus