Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berpikir Alternatif

"Kowe ki yo, dadi wong ki sing berpikir alternatif," ribuan kali bapakku menasehati itu. Sampai bosan aku dengarnya.

Di pikiranku dulu, berpikir alternatif itu berpikir aneh! Bapakku itu sering berargumentasi mengenai hal-hal yang menurutku nggak orang lain pikirkan. Misalnya, waktu itu dia ngedumel sendiri kenapa pengobatan herbal dan dukun disebut sebagai pengobatan alternatif. Ia bingung, padahal kan pengobatan herbal dan dukun itu sudah ada sebelum ada dokter, jadi kenapa bukan dokter yang disebut sebagai pengobatan alternatif?

Pernah juga bapakku debat sama temannya budeku mengenai sel penyakit di dalam tubuh. Kalau kata bapakku, kalau ada orang sakit kanker sebenarnya sel kankernya jangan dibunuhin. Sel kanker pun berhak hidup. Rame tuh ya teman budeku debat sama bapakku. Tapi kan, penderitanya jadi menderita, kata teman budeku. Eh kata bapakku, emang manusia mau kalau sembarang diputus hak hidupnya? Kalau nggak mau kenapa musnahin sel kanker yang berhak hidup juga. Teman budeku cuma, "Ya sana jadi aktivis pendukung sel kanker!"

Jadi, berpikir alternatif itu apa sih?

Aku cuma nemu yang bahas mengenai berpikir alternatif secara definitif di sini. Di sana ditulis bahwa paradigma berpikir alternatif merupakan paradigma yang menerima adanya perbedaan. Pendapat benar dan salah tidak akan dihakimi oleh para pemikir alternatif, dan malah dijadikan sebagai alternatif itu sendiri. Ditulis pula bahwa berpikir alternatif itu berarti memahami konsep 'rahmat bagi semesta alam'.

Di alam ini banyak alternatif dan menurutku orang yang mencari alternatif itu orang yang mengerti konsep 'rahmat'. Makanya, manusia dituntut untuk terus 'iqra' dan 'iqra'. (Iqra = baca, tapi arti luasnya ga cuma baca sih, opo yo, bisa melihat, meneliti, cari tahu hal baru. Gitu deh ah.) Makanya aku sebel banget sama orang yang ngerasa bener sendiri, fufufu... Ngga ngerti arti perbedaan di dunia, huft. <- lah ini bukannya termasuk ngerasa bener, Un? Hahaha, iya sih. :P

Mungkin berpikir alternatif lebih dikenal dengan thinking outside of the box kali ya. Berpikir tidak sesuai orang umum lainnya karena yakin yang di luar box itu akan lebih solutif atau lebih oke dari yang inside the box. Inilah paradigma berpikir orang-orang kreatif yang menghasilkan karya-karya kreatif. Ya kan ya? *ngga yakin dewe*

Undangan nikah berbentuk paspor hasil berpikir alternatif. Jariku bagus ya.

Berpikir alternatif juga kalau kata Pak Mars: anti biasa.

Tapi kalau dilihat-lihat bukannya kebanyakan orang pengen berpikir beda ya. Pengen beda gitu. Kalau kebanyakan orang pengen beda, berarti sama dong, udah nggak anti biasa lagi dong, @_@ Yaaa relatif dari mana sudut pandang ngeliat alternatif apa nggak-nya dari mana, fufufu. Ini ngomong opo sih aku? Hahaha... mbuh.

Yaaa yang penting jadi orang yang berpikir alternatif dan selalu kreatif aja kali ya. Dan semoga kita selalu mengerti akan nilai ampuh kontemplasi. Hihihi, ya sudah deh. Aku sendiri bingung ini inti tulisane opo, wkwkwk. Bye bye!


 *ditulis pas lagi gatel pengen ngetik tapi nggak ada PR dan nggak ada ide nulis di blog. Eh, salah. Ide tuh di mana-mana. Akunya aja gak bisa nangkap. Akhirnya nulis ini deh :P

133 komentar untuk "Berpikir Alternatif"

  1. kalo nati nikah pastinya kamu juga pengen berbeda dari yang lain dong na :)) itu undangannya unik banget. hehe

    BalasHapus
  2. @Asep Saepurohman Kenapa harus nanti nikah buat berbeda? @_@

    BalasHapus
  3. ngga gampang un untuk bisa berpikir alternatif itu @_@
    makanya bener tuh harus banyak iqra, biar makin banyak ilmunya, jd bisa mengulik halhal biasa jd ngga biasa *eh apa ngga gitu yah*

    BalasHapus
  4. @Tiesa Hihi iya bener, harus tetep belajar :D

    BalasHapus
  5. selain belajar, mesti gimana lagi Na biar bisa mikir anti biasa eh alternatif?

    BalasHapus
  6. Seneng rasane nek ketemu wong sing bisa mengapresiasi cara berpikir alternatif kuwi, karena susah juga dapat lawan berpikir yg pas.
    Seringnya malah kita dianggap aneh dan malah di cap kurang gawean, istilah sing wis lumrah kok diutik2. Padahal bagi yg berpikir alternatif, meluruskan hal yang keliru itu sebuah keharusan, meski kadang nggak ada yang ngrespon.
    Dan berpikir alternatif adalah sesuatu yang wajar dan masuk akal...
    ========================
    Tidak biasa, biasa dan Luar Biasa itu masih termasuk biasa saja...
    Diluar itu ada "anti biasa..."

    BalasHapus
  7. @nicamperenique Hahahaha...
    Ni ra pati ikhlas meh muni "anti biasa"... :D

    BalasHapus
  8. mksdnya, jadi kalau pikirannya macet ada pikiran lain namun dengan tujuan yang sama kali yak #inspirasasi kemacetan jakarta
    xixixixi

    BalasHapus
  9. @nicamperenique Belajar dan kontemplasi. Selanjutnya ya dipikirkan. Setelah itu diejawantahkan dalam bentuk pikiran, tulisan, maupun karya lain ^^

    BalasHapus
  10. @marsudiyanto Iya Pak. Lawan berpikir yang menerima pikiran alternatif juga susah nyarinya :D

    Bener Pak. Kadang-kadang berpikir alternatif dianggap kafir. Yang nganggep itu yang nggak ngerti arti: agamamu agamamu, agamaku agamaku. Padahal maksudnya itu kan disuruh saling menerima pendapat, fufufu.

    Oke Pak, salam anti biasa! :p

    BalasHapus
  11. @naspard Bener, jadi punya solusi lain gitu x) Itu juga berpikir alternatif hehe~

    BalasHapus
  12. Kadang orang kita juga suka pelik, jalan sudah jelas2 lurus di depan, tapi lebih suka ambil jalan memutar yang lebih jauh ..

    BalasHapus
  13. @Fahrie Sadah Mbulet?
    Yang nganggep jelas-jelas lurus di depan juga ngga menerima perbedaan pendapat tuh, ahahaha. Semua kan relatif :p

    BalasHapus
  14. berpikir alternatif itu supaya kita menjadi kreatif... hallah... opo seeeh.....

    BalasHapus
  15. ih lucu yaa... jadi terinspirasi :D

    BalasHapus
  16. @Syifa Azz Eh kok lucu sih. Ini postingan serius, ahahaha!

    BalasHapus
  17. Intinya mungkin sama saja ya Un, yaitu mencari penyelesaian masalah dengan cara yang tidak umum, setelah cara-cara yang biasa tidak berhasil..

    BalasHapus
  18. kok aq baru dengar istilah ini ya?? soale selama ini berpikirnya yang wajar2 aja *dasar ga kreatif* huehehehe

    BalasHapus
  19. Sulit ya, kalo "disuruh" untuk berpikir alternatif. Apalagi pikiran kita enggak fokus. Kalau pikiran kita sedang fokus sekalipun, berpikir alternatif juga enggak mudah. :3

    BalasHapus
  20. @marsudiyanto Nah ini Pak Mars, ada lawannya Una sekarang..berpikir dan bertindak alternatif sering di anggap memberontak dari pagu..tatanan..selama itu masih dalam koridor yg di maksud Una agamamu agamamu...agamaku..agamaku...hutangmu ya hutangmu..alternatif adalah prespektif yang menuju pembaharuan. Kalau kata Una kontemplasi..dan kata Una suka bilang sama saya "orang tua seringnya tidak suka perubahan". Padahal Ibu Bapak saya yg tdk paham arti kontemplasi tapi sdh bertindak untuk membuat perubahan pada anak-anaknya agar menjalani hidup yang tidak seprti biasa orang tuanya...

    BalasHapus
  21. kira kira ada nggak ya kursus agar otak kita bisa berpikir alternatif, hehe

    kalo ada aku mau daftar lah un, biar bisa lebih kreatif nih, hihi

    BalasHapus
  22. Ah mau buat alternatif 1,alternatuf 2,alternatif 3 dst ... biar bisa belajar berfikir alternatif ^-^

    BalasHapus
  23. hahaha.. itu mantap, betul juga kalau dokter itu yg adalah sebetulnya pengobatan alternatif :))

    yang penting jadi orang yang berpikir alternatif dan selalu kreatif? hmm... mungkin yg penting jadi orang berpikir dulu. baru ke tahap itu :)

    BalasHapus
  24. Ngapain juga berpikir alternatif kalau bisa pakai cara yang lebih mudah (sisi Phlegmatis)...

    Eh, sepertinya berpikir alternatif itu keren ya. Akan saya coba (sisi Sanguin)...

    Aduh, pokoknya saya nggak bakalan ikut-ikutan. Saya punya pikiran sendiri! (sisi Koleris)...

    Sepertinya cara biasa akan lebih bagus, kan hasilnya sama saja. Daripada bikin yang alternatif tapi banyak yang nggak ngerti (sisi Melankolis)...

    *)Falzart lagi dilema...

    BalasHapus
  25. @Ririe Khayan Bwahahahaha... Mbak Rie kan juga salah satu lawanku. :P
    Berarti orang tua Mbak Rie itu berpikir alternatif. Buktinya punya pemikiran apa tuh, karena ngga bisa warisin harta jadi warisin pendidikan aja? Dan di desa mbak kan dulu jarang yang sekolah.
    Berarti ibu bapak mbak oke tuh. Ortu mbak lho ya... Bukan mbak :P Hahahahhaa~

    BalasHapus
  26. @Tarry KittyHolic Hehehe mungkin dalam hati itu wajar, tapi bisa jadi kadang alternatif loh ;)

    BalasHapus
  27. @Wahyu Prakoso Hehehe, bener kalo pikiran pusing, mikir aja susah :D

    BalasHapus
  28. @Mami Zidane Kalau ada, dunia akan lebih mudah ahahaha. Yang penting mikir aja sih mbak :D

    BalasHapus
  29. @Pakacil Hehehehe :p
    Yappp, yang penting mikir wkwkwk~

    BalasHapus
  30. @Falzart Plain (ɐdɐıs-ɐdɐıs uɐʞnq) Terserah. Bebas kok. Tapi kamu orangnya koleris ya? *just asking*

    BalasHapus
  31. hmm berpikir alternatif.. ya mungkin harus bisa melihat dari sisi yang lain atau dari sudut pandang yang lain ya..
    namanya juga alternatif jadi bisa sebagai pertimbangan juga..

    *kok jadi pusing sendiri hihihi..

    BalasHapus
  32. @Ne Margane Iyap hihi. Nda usah pusing laaa~ :P

    BalasHapus
  33. alternatif karo kreatif karo nrimo karo kepekso bedane apan ya??? wkwkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  34. @Kaito kidd Nrimo ro kepekso? Bedo lah... Nrimo yang bener ya yang ikhlas. Kalo kepekso ya nrimo gak ikhlas. Huuu~

    BalasHapus
  35. Jari Una bisa buat alternatif korek kuping gak yaaaa? :P

    BalasHapus
  36. kalau menurut saya mbak, berpikir alternatif ialah ketika ada suatu masalah yang ketika didiskusikan tak ditemukan jalan keluar, sehingga ada 1 orang atau 2 orang mungkin yang memberikan jawaban dari masalah tersebut, yang dimana jawabannya tersebut tak dipikirkan oleh anggota yang lain.

    think out the box, bisa jadi juga mbak:)

    BalasHapus
  37. @Tebak Ini Siapa poiyok. . .(rodo suwe balese isoh ra :((
    lemot ki gonaku :(

    BalasHapus
  38. @Ayu Welirang Bisa dong, kadang aku juga pake pensil.

    BalasHapus
  39. @Kaito kidd Iyo lah. Kalau orang jawa banyak yang nrimo karena pekewuh, nah kuwi kepekso. Menurutku sih...
    Bales opo sing suwe sih?

    BalasHapus
  40. apakah sama artinya dengan berfikir kreatip ataw aout of the box?

    BalasHapus
  41. @Pencerah Mbuh... nda dibaca. Huhuhu...

    BalasHapus
  42. Berpikir 'alternatif', berpikir tidak biasa atau 'out of the box' hak-hak orang bebas saja.

    Selama hasil berpikirnya bisa dipertanggungjawabkan dan memang untuk kepentingan orang banyak.

    Kalau tidak bisa sih menurutku pribadi bukannya berpikir 'out of the box' ya. Tetapi malah jadi ngawur.

    Saya tertawa baca perkataan mengenai dokter kan munculnya belakangan setelah dukun, kenapa tdk disebut ilmu alternatif ya, hahaha. Weleh-weleh, menarik juga.

    Karena bedanya dokter dengan dukun adalah, ilmu kedokteran semuanya didasari dengan evidence-based. Haha, tidak semuanya yang 'pertama' muncul adalah menjadi yang paling benar. :D Kalau begitu, bisa-bisa sampai sekarang kita menganggap bumi tuh pusat alam semesta ya... :D

    Menarik juga ini untuk dibaca. Saya baru ngikutan bbrp minggu. :D

    Happy writing!

    BalasHapus
  43. @love_sand Hihihi yang penting sih berpikir mbak. Ngawur juga alternatif tuh tapi gak solutif, hahaha.

    Iya juga, hihi. Tapi dukun yang 'benar' belum tentu ngga benar lho mbak. Belum bisa dibuktikan saja.

    Wah terimakasih ya sudah mampir, nanti aku mampir ke sana juga. Mau pergi dulu hehe xD

    Happy writing! :)

    BalasHapus
  44. mbak'e nek arep mbuat bannere ting pundi yo?

    BalasHapus
  45. @Alwand Ahmad Urkhan Banner yang gif di kanan itu? Aku pakai photoshop mas. :D

    BalasHapus
  46. kok Inisialnya HR, bukan UX una dan X.... :)

    BalasHapus
  47. Songonk! Masa harus slalu ngomong ma org yg berpikiran sepadan? Kan kasian mereka yg berharap mau belajar ke kita! Alternatif, gk hrus pinter pilah-pilih, tp juga bs melengkapi kekurangan2 yg ada!

    #klo ngomong gitu, jd gue yg sotoy
    bhahaha

    BalasHapus
  48. sepertinya suamiku masuk ke kategori berfikir alternatif...makanya klo diskusi sama aku sering berantem hihihi....

    BalasHapus
  49. Fufufu...
    Ikutan berfikir alternatif ah, kalo lagi jalan2 kan sukanya cari jalan tikus, jadi jalan alternatif deh d8-D

    BalasHapus
  50. aku mau buka alternatif ah, alternatif blog, wew :p

    BalasHapus
  51. Berpikir alternatif adalah berpikir kreatif. Tidak hanya satu tapi ada alternatif lain jika yang satu gagal. ( itu contoh dalam mencari jalan keluar )
    Kayaknya seru tuh perdebatan sel kanker dipublikasikan. Benar dan salah kesepakatan. Mungkin ada benarnya juga sel kanker dibiarkan hidup, biarlah sains modern yang mengungkapkannya.

    BalasHapus
  52. HR itu singkatane opo tho ? :)

    BalasHapus
  53. alternatif, kreatif, inovatif, hmm.. menghasilkan prestasi dan kreasi yang penuh inovasi :D

    BalasHapus
  54. Oh, sama pengertiannya dengan out of the box gitu ya :)
    Mungkin semacam inilah cara pikir Producer film horor Inondesia. Berpikir Alternatif :p

    BalasHapus
  55. @Lidya - Mama Pascal Huihiiw maunya sih UB. Una - Bae Yong Jun ahahaha~

    BalasHapus
  56. @eksak Emang aku bilang gitu yahhh?
    Ya pokoknya saling menerima pendapat gitu lah. Sotoy lu! *songong kabeh nak iki wkwk*

    BalasHapus
  57. @Nia Hahaha, asik dong berantem diskusi mah x)

    BalasHapus
  58. @Stupid monkey Huuuu, maksudnya apa sih mas? Hahaha~

    BalasHapus
  59. @ely meyer Gatau wkwk nama yang manten, ra kenal...

    BalasHapus
  60. @Ageng Hahaha awalnya alternatif tapi sekarang udah nggak lagi :D

    BalasHapus
  61. Salah satu cara biar bisa berpikir alternatif: mengalami kesusahan. Kalo susah, jadi mikir cara mengatasi kesusahan. Cara pertama gagal, mikir cara kedua. Kalo gagal lagi mikir cara ketiga. Lama2 biasa memikirkan banyak solusi untuk satu masalah. Eh, komenku nyambung gak sih?

    BalasHapus
  62. alternatif itu mencoba hal lain ya mbak hehehehe - alternatif jalan jalan murah meriah
    alternatif jajanan murah meriah


    hehehee memang sedikit bingung saya <--- karena perbedaan persepsi nich tapi sepertinya mbak unah lagi berfikir alternatif nih waktu nulis ini <--- hehehehe

    BalasHapus
  63. Yup, buat gue berpikir alternatif itu ya thinking outside of the box.
    Memikirkan hal2 yang unik, aneh, dan jarang banget dilakukan sama orang2.
    Asal, masih wajar aja, jangan yang sampai ektrem2 banget :D
    Btw, keren ya undangan nikahnya.
    Maaf, tapi tidak termasuk jarimu, wkwkwkwk... :)))

    BalasHapus
  64. Wuuiihh Una blognya udah penuh sama cring-cring. di tools alexaku juga bintangnya lima. Hebat kamu Un. Sori yo nembe iso mampir rene neh. Aku saiki neng Tegal Un. belajar boso ngapak.


    Un.. Un opo kui neng tulisan terakhirmu.. konstipasi. ra iso Eek?? hehe
    Bapakku ya sering aneh gitu juga. Kadang jalan pikirannya beda sendiri.

    BalasHapus
  65. Selain baca artikel, aku kan juga baca semua komen, na! Jd tau apa pendapat org2! Bhahaha

    BalasHapus
  66. kalau dari contoh Bapakmu.. itu lebih berpikir jernih dan logis (sehingga jadinya tidak biasa) Jadi pikiran pikiran yang mendasar, tapi bisa diterima logika. obat traditional lebih dahulu dari dokter, maka yang alternatif adalah dokter. (betulkan). Tapi bisa salah kalau contextnya jaman sekarang, setelah obat traditional lama sudah ditinggalkan dan sekarang baru muncul lagi. maka giliran obat traditional yang disebut sebagai alternatif.

    BalasHapus
  67. kenapa tulisan di bawah fotonya malah bilang jari lu bagus sih.. bukan undangannya yang bagus? hauhahaha

    BalasHapus
  68. waduh aku bisa gak yak berfikir alternatif? *mikir* hahahahaha..

    BalasHapus
  69. Bapaknya Una salah seorang pemikir alternatif sejati. Sampai sel kanker saja harus dibiarkan hidup..
    Banyak cara dalam berpikir, mengikuti arus orang banyak, arus orang sedikit dan minoritas..Kalau mengikuti arus berpikir orang banyak kita akan disebut normal. Orang normal mah biasa-biasa saja, jarang menarik perhatian...Beda kalau berpikirnya out of the box, orang akan memperhatikan sebab beda dengan mereka. Berpikir alternatif ada yg di approve rame-rame olah arus banyak ini, dan tak sedikit yang ditentang...
    Tapi para perubah jalannya sejarah tak pernah datang dari orang normal..Coba pikirkan tokoh-tokoh terkenal, cara berpikir mereka semua keluar dari cara berpikir orang banyak kan?

    Nice posting Un :)

    BalasHapus
  70. Eh undangannya unik tuh, keren malah... punya kamu emang na? Pasti yg punya travell addict deh *sotoy*

    BalasHapus
  71. hahah ... ujungnya rumit juga yah
    beda yang benar2 beda ga ada :D

    BalasHapus
  72. xixixi ketauan saya gak ikhlasnya hahahaha ...

    BalasHapus
  73. bwahahak.
    kocaks tuh bapakmu.
    mosok sel kanker jangan dibunuh.
    nanti yang terbunuh orang nya.

    BalasHapus
  74. haha.. tak kirain bener-bener paspor jenis baru.. ternyata undangan nikah to...
    berpikir alternatif sama juga mencari jalan alternatif untuk menuju suatu tempat yang sama. mau menempuh manapun ujungnya tetap sama, hanya caranya saja yang berbeda #tsaaahh... kata-kataku ternyata berwibawa, hehe
    salam

    BalasHapus
  75. berfikir di luar dari biasanya, out of the box kalo kata orang bilang. tapi emang ga mudah, perlu di latih. dari mulai pola pikir kita yang sendehana, menjadi sebuah kebiasaan nantinya. makanya ayahmu berusaha mengajarkan dan mengingatkan.

    BalasHapus
  76. embae wong endi, jogja ta solo. sing pesti wong jowo yo. keren ebese mba, ngajari sampean berpikir alternatif. aku yo pengen koyo ebese sampean mba, dadi mikire ga ajek. mikire luas.. suwun yo mba, salam kenal teko aku.

    BalasHapus
  77. Hah? Siapa tuh yang mendukung kehidupan sel-sel kanker? Hehe... Baik hati banget ya :D
    Aku cenderung jarang berpikir alternatif, hehe...

    BalasHapus
  78. Tapi gak sedikit orang yang berpikir alternatif itu yang kadang suka sok-sok kritis, maunya beda terus sama yang lain ... justru gak menghormati perbedaaan

    *lagi sensi sama orang yang ngaku berpikir alternatif, neh*

    BalasHapus
  79. cari jalan alternatif buat koment ^^
    ngga nemu :D

    alternatif bisa diartikan kreatif g yah?? =="

    hem, gimana jadinya kalo ada paspor nikah??

    BalasHapus
  80. Unaaa, aku jadi mikir bagaimana berkomentar alternatif yang unik dan anti biasa di sini....

    Ada aja.... si Una ah...

    BalasHapus
  81. @Tebak Ini Siapa Iya mbak, sapa tahu tikusnya jadi obat alternatif wkwkwkw.... (jan ngawur tenan :D)

    BalasHapus
  82. @Stupid monkey Alternatif blog, maksute nulis dibuku diary kang wkwkwkw.... :p

    BalasHapus
  83. ha nek koyo mengkono sel kankere dikon melu program transmigrasi wae ben menghuni planet wedus opo tikus ngono

    BalasHapus
  84. Hahahaa ..
    Klarifikasi : nama lo mirp2 ama kak uswah sih kak, bedanya kakak Una rambutnya lurus *ngakak, kak uswah pake kerudungan ..
    *peace

    hahaha ..
    berpikir kreatif meski tak ada ide, jadlah postingan ini .. hehehe
    btw, jarimu bagus kak :P

    BalasHapus
  85. aku juga bingung ah. . .. berhubung skarang lagi capek nih badan. .. jadi alternatifnya tidur x yak. . . wkwkkwkwkkk

    BalasHapus
  86. pasrah gitu yah jawaban bapakmu... ckckck... bingung mau bilang apalagi. :D

    BalasHapus
  87. @Millati Indah Nyambung kok. Lagian kalau nggak nyambung, bakal disambung-sambungin kalau di sini hihi :D

    BalasHapus
  88. @ekoeriyanah Hahaha jangankan kamu mas, aku sendiri bingung tulisanku ini maksudnya apa @_@

    BalasHapus
  89. @Yan Muhtadi Arba Hihihi ndak apaaa, sibuk yaaa mas? :D

    BalasHapus
  90. @eksak Oke deh. Kok sendirinya ngga menerima pendapat orang lain? Hahahahaha, mbuh ah. Lagi males ngeyel2an @_@

    BalasHapus
  91. @aw Hehe yap. Lho kok mase ganti nama?

    BalasHapus
  92. @Arman Hahaha soalnya pasti yang dikomentarin undangannya. Fufufu jariku enggak @_@

    BalasHapus
  93. @Jurnal Transformasi Iya juga ya mbak. Hihihi thanks jugaa x)

    BalasHapus
  94. @s y a m Bisa aja petugas imigrasi ahahaha. Nggak ding.

    BalasHapus
  95. @Labbay Modjo Lelo Bunuhnya dengan tidak membunuhnya kali ya hehe xD

    BalasHapus
  96. @Ari Jiaaaah, ahahaha. Paspor singapur itu mas, soalnya merah :D

    BalasHapus
  97. @cerita anak kost Iya intinya suru mikir terus sih hehe xD

    BalasHapus
  98. @kakaakin Hihi alternatif itu subjektif. Bisa aja kata kakak itu wajar, tapi kata orang lain enggak :D

    BalasHapus
  99. @elfarizi Selowww dong mas, hahahaha. Lagi-lagi tergantung orangnya sih... :D

    BalasHapus
  100. @budiastawa Whahaha itu udah antibiasa kok :p

    BalasHapus
  101. @EYSurbakti Semprulll, aku belum diribonding tauuu~

    BalasHapus
  102. @anotherorion Jangan ke kambiiinggg kasiaaan :(

    BalasHapus
  103. @Tabah Huuuu mimpiin aku ya mas :p

    BalasHapus
  104. hmmm alternatif.... mungkin spt aku yang selalu menyediakan cadangan seandainya suatu rencana besar tidak bisa terlaksana. Supaya tidak sakit. Dulu waktu ujian masuk master di sini, kalau gagal, aku sudah siapkan diri dengan menikuti kursus jadi guru bahasa Jepang. Eh ternyata keterima :D

    BalasHapus
  105. Kalo menurutku berpikir alternatif tidak harus berpikir yang tak biasa atau nyeleneh dari pemikiran umum. Berpikir kreatif lebih ke "mampu menemukan solusi yang kreatif tapi tetap logis untuk dilakukan..
    Selama kuliah di Jurusan Arsitektur, saya juga sering dituntut untuk berpikir alternatif berdasarkan data2 yang ada dan analisa mendalam. Dengan begitu akan diperoleh pemikiran yang mampu menyelesaikan sebuah masalah karena pada umumnya solusi yang ada belum memecahkan masalah secara 100%. Tapi solusi yang diperoleh dari pemikiran alternatif juga belum tentu 100% benar karena pemikiran manusia tidak bersifat mutlak sehingga terus berubah..CMIIW

    BalasHapus
  106. @ImeldaKalo itu mah namanya alternatif pikiran, bukan berpikir alternatif..CMIIW

    BalasHapus
  107. Setuju sama bapaknya Una: "waktu itu dia ngedumel sendiri kenapa pengobatan herbal dan dukun disebut sebagai pengobatan alternatif. Ia bingung, padahal kan pengobatan herbal dan dukun itu sudah ada sebelum ada dokter, jadi kenapa bukan dokter yang disebut sebagai pengobatan alternatif?"

    Lha, ini yang namanya westernisasi ...
    #Weh, dari alternatif ke westernisasi, jauh ya? hehehe#

    BalasHapus
  108. Haha...
    Kalo udah pada pengen keluar kotak semua,,, yang di dalam kotak jadi alternatif dunk... aneh.

    Yang merasa udah keluar kotak malah membuat kotak baru yang lebih eksklusif, sama ajaaa, dalam kotak. Bagi saya, orang2 luar biasa justru pada akhirnya memilih yang biasa2 aja.

    Inget klimaks Al Chemist, kan Na?

    BalasHapus
  109. wah undangan siapa itu un>?
    lucu konsepnya ih

    BalasHapus
  110. Salah satu contoh aksi kreatif dari cara berpikir alternatif ~ ngelewein anak kecil di Trans Jakarta :lol:

    BalasHapus
  111. Wedding pasport??? Dafuq??? Itu untuk mengakomodasi kebiasaan rakyat Indonesia yg suka kawin-cerai-kawin-cerai ya? Supaya bisa ngoleksi cap kayak kalo kita ke luar negeri? Hahaha

    BalasHapus
  112. Un, aku pinjem judul postinganmu yang ini :D

    BalasHapus
  113. Dear mba una,
    Mau nanya itu bikin undangan paspornya dmn? Mohon infonya ya..

    Thanks :)

    BalasHapus
  114. QBAS Quantum Berfikir Alternatif Singkingart

    BalasHapus
  115. QBAS Quantum Berfikir Alternatif Singkingart

    http://edukasi.kompasiana.com/2012/09/08/quantum-berfikir-alternatif-singkingart-qbas-baru-485285.html

    BalasHapus
  116. Halo mba, aku mau liat donk detail design undangan bentuk paspor kaya kamu... inspiring bgt.. aq juga rencana mau bkin kaya gtu, cuma untuk detailnya aq blm dapet gambaran isi undangannya..
    Kalo boleh aku minta foto detailnya donk mba di email aku dhizisme@gmail.com

    Really hope u could reply me,

    Regards
    Adisty

    BalasHapus
  117. Nikahannya Una pasti super duper kreatif :D

    BalasHapus