TBL! Ada yang tarik-tarik pintu jam 5 pagi

Sudah hampir lima tahun aku tinggal di Jepang dan 2,5 tahun terakhir aku tinggal di Tokyo. Selama 2,5 tahun, aku tidak pernah mengunci rumah! 

Jadi pintu di rumahku ada dua kunci. Yang satu kunci pintu, yang satu kunci pengaman, konsepnya sama seperti kunci rantai yang kamu bisa buka pintu sedikit untuk melihat orang di luar. Tapi rumahku bukan kunci rantai. Selama 2,5 tahun, aku hanya selalu menggunakan kunci pengaman.

Tiap ada orang menginap di rumah dan mereka mengunci rumah, aku merasa janggal karena tidak biasa. Seperti harus membuka dua kunci. Meski hanya menutup pintu dengan kunci pengaman, aku tidak pernah merasa tidak aman karena toh sudah 'terkunci' separuh, orang luar tidak akan bisa membuka rumahku.

Foto dari 引越しの見積もり.jp. Nah, aku selalu hanya menutup kunci yang atas.

Sampai suatu hari, aku terbangun karena mendengar sebuah suara. Aku terbangun dan berpikir suara apa itu. Aku turun dari tempat tidur dan menemukan bahwa ada orang sedang berusaha menarik-narik pintu rumahku.

Aku langsung panik seketika.

Jantungku mulai berdebar begitu cepat.

Aku memberanikan diri untuk mendekati pintu. Bodohnya, aku buka pintu dan menemukan ada kakek-kakek sekitar berumur 70 tahun lebih dan ia membawa paket Amazon milikku yang tiba di malam hari. Kurir Amazon biasa menaruh paket di depan pintu rumah.

Si kakek berucap sesuatu tapi aku tidak ingat persis, sepertinya semacam: "Biarkan aku masuk. Daijoubu, daijoubu." Daijoubu berarti tidak apa-apa.

Aku pun berteriak dan menutup pintu. Kali ini aku benar-benar mengunci pintu rumah dari dalam untuk pertama kalinya. Aku naik ke tempat tidur dengan jantung yang masih berdetak kencang. Aku mengirim pesan ke temanku yang tinggal di zona waktu yang berbeda dan bercerita kalau ada orang menarik pintu rumahku.

"Jangan pernah buka pintumu lagi. Hati-hati!" katanya.

Si kakek masih berusaha menarik pintu hingga lima menit kemudian. Aku tidak segera menelepon polisi dan tak lama melanjutkan tidurku sebentar.

Hari itu, aku pergi ke kantor dan saat pulang aku melewati koban (pos polisi) dan curhat atas kejadian yang aku alami pagi hari.

Pak polisi dengan santainya bilang kalau kemungkinan besar kakek-kakek itu olahraga jalan pagi hari dan mungkin lupa rumahnya. Mungkin tidak sadar kalau berusaha masuk rumah yang bukan rumahnya. Selain itu, orang seperti itu bukan tipe orang yang akan memerkosa atau merampok (tetep aja TBL).

Pak polisi memintaku untuk segera menelepon 110 kalau ada kejadian lagi. Dengan menelepon 110, polisi akan datang dan membantu mengidentifikasi kakek dan bisa mengantar pulang.

Sejak hari itu, aku selalu memastikan apakah aku sudah mengunci pintu rumah dengan benar. Semoga nggak kejadian lagi dan kalau pun kejadian lagi aku akan segera menghubungi 110.