Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Netizen to Netizen (N2N) Marketing Menuju ASEAN Community 2015

Saat seminar pre-event Asean Blogger Festival disebutkan bahwa ada dua juta pesan per menit yang dikirim melalui Facebook di Indonesia. Dan kira-kira ada berapa persen pesan yang membahas mengenai ASEAN Community 2015?

Aku geli sendiri. Dasar memang tidak update berita, jangankan membahas ASEAN Community, aku baru tahu istilahnya saja sebulan yang lalu. ASEAN Community adalah komitmen negara anggota ASEAN dalam tiga pilar yakni politik, ekonomi, dan sosial-budaya. Mari sampingkan pilar politik dahulu. Pilar ekonomi, ASEAN Economic Community yang dilansir 2015 mendatang sedikit mengancam perekonomian Indonesia. Kenapa? Karena kebijakan perdagangan zero tariff, mungkin bisa menyakiti pasar domestik.

Indonesia menuju ASEAN Community 2015.
Namun yang terjadi bisa sebaliknya jika adanya zero tariff menjadikan para pengusaha Indonesia semakin meningkatkan daya saing dan produktivitas mereka. Satu hal lagi, yang paling esensial adalah: marketing. Marketing menghubungkan antara proses produksi oleh produsen hingga akhirnya bisa dikonsumsi oleh konsumen. Marketing tak hanya sebatas menjual produk, namun juga ide. Marketing adalah ilmu yang menghubungkan manusia. And it's all about marketing!

Marketing dengan sasaran konsumen ada business to consumer (B2C) atau consumer to consumer (C2C). Misal saja sebuah perusahaan membuat promosi produknya seciamik mungkin dan iklannya bahkan keren banget, tapi bisa saja kalah andai seorang teman dari kita hanya bilang satu kalimat yahud, "Produknya jelek ternyata, cuy." Kemudian kita nggak jadi beli produk itu. Jadi pada dasarnya, kita sebagai konsumen lebih mudah terpengaruh oleh promosi teman sendiri atau C2C. Ya 'kan?


Menurut Hermawan Kertajaya, seorang pakar marketing, ada tiga garda terdepan pemasaran masa kini. Youth, women, dan netizen. Untuk masa kini sebagian besar youth dan women, juga termasuk netizen. Dan netizen to netizen (N2N) marketing, ini aku cuma mengarang istilah, tapi basisnya sama dengan C2C marketing namun menitikberatkan pada netizen. Jaman sekarang, kamu nggak perlu tanya teman mengenai pendapat mereka tentang produk yang dikonsumsi. Tinggal keluarkan gadget dari saku, cari di google, dan ulasan mengenai produk yang ingin kamu ketahui keluar semua pada laman pencarian.

Netizen menuliskan pendapatnya pada jejaring sosial. Kemajuan teknologi era kini menyebabkan tumbuhnya profesi-profesi baru seperti buzzer Twitter, influencer, banyaknya permintaan advertisement post bagi para blogger, yang mungkin belum ada 15 tahun yang lalu. Ini artinya pemasaran yang efektif ialah melalui social media dan ini merupakan netizen to netizen (N2N) marketing.

Di dekade ketiga abad 21, prediksinya Indonesia bisa menghadapi dua pilihan. Yang pertama adalah menjadi macan Asia yang kuat atau menjadi bangsa yang gagal. Salah satunya tergantung bagaimana kita memanfaatkan adanya ASEAN Community yang terbentuk pada tahun 2015 mendatang. Event Jakarta Marketing Week yang diadakan oleh The MarkPlus Conference merupakan bentuk usaha dalam menegakkan pilar ekonomi Indonesia pada ASEAN Community 2015.

26 komentar untuk "Netizen to Netizen (N2N) Marketing Menuju ASEAN Community 2015"

  1. Wah Una semakin rapih ajah yang dal bahasa penulisannya. Una masih suka ikut-ikut event Blogger toh, emang ngga ada lelahnya yah. Ngga kaya aku hahahaha

    BalasHapus
  2. Malam minggu tulisanmu abot men.

    Kl aku malah br tahu asean community dr mbaca postingmu ini lho?
    Bs jd terbentukx asean community utk mensikapi global market ya. Dengan zero tariff sgt mgk pasar indonesia akan kebanjiran barang dr luar negeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak berat2 amat sih.
      cuman serasa baca koran aja :D

      asik nggak sih kalao banyak produk luar masuk ke Indo????
      ato sebaliknya????

      masalahnya apa??

      Hapus
    2. Enaknya bagi pembeli banyak pilihan dan harga mungkin lebih murah
      Tapi ini jelas2 bisa mengancam produk lokal, secara dr biaya produksi saja kita kalah jauh.

      Keren deh tulisannya Una :)
      Tapi bar moco terus ngantuk wihihihi

      Hapus
    3. Ini aku nulisnya sore kalik sebelum malmingan...
      Asik dong kalau makin banyak barang tapi kan ngancem produsen yang mungkin biayanya lebih mahal daripada kalau impor dari Vietnam.

      Wahahaha sabar ya mbak, nek ngantuk turu :P

      Hapus
  3. acaranya bagus ya ... ada Hermawan lagi ...
    siiip

    BalasHapus
  4. Sepertinya internet marketing perlu lebih digalakkan lagi untuk menembus pasar mendatang

    BalasHapus
  5. Wow, makin berisi aja nih postinganmu, Na. Keren! Btw, ikutan hadir ga di acara Asean Blogger festival di Solo nanti Na?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Mbak :P
      Ini juga karena buat lomba :P

      Hapus
    2. wah keren....aku ketinggalan inpo, gimana caranya ikutan Asean Bloggerx na?moga2 next time masih ada heheh

      Hapus
  6. Wah ada Hermawan ...

    biasanya ada kata-kata ...

    "waktu saya ngopi-ngopi di Milan ... bla bla bla"
    "beberapa waktu yang lalu saat transit di Abu Dhabi ... dst"
    "waktu saya seminar di London ... dsb dsb"

    hehehe ...

    Salam saya Una

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahahaha iya,
      waktu tahun 90an saya di Moskow :P

      Hapus
  7. walah makin serius nih si Una. udah mulai merambah dunia marketing!

    BalasHapus
  8. mesti bakalan menang maneh iki :)

    BalasHapus
  9. Aku baru tahu ttg AC ini dr kamu un..

    gak ngerti deh.. tapi mudah2an pengusaha indonesia kuat. kalau aku ngurusin berkas aja. mudah2an tunjangan udah sebesar dki tahun segitu *eh *ngaco*

    BalasHapus
  10. na kalo ada event blogger kasi tau dong, bareng :DDD

    BalasHapus