Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Reruntuhan St. Paul's

Aku tidak menulis post yang wordyyy.

Ruins of St. Paul's di Macau ini sangat terkenal. Bahkan menjadi ikon Macau. Foto di bandara, gambar suvenir, kebanyakan ya gambar reruntuhan gereja ini. Sejarahnya, pada 1582-1602 dibangunlah Gereja Mater Dei oleh para misionaris Sarikat Jesuit di dekat Jesuit College of St. Paul's. Sekolah itu merupakan universitas barat pertama di Asia yang digunakan misionaris untuk mempelajari astronomi dan matematika.

Dulu, Gereja Mater Dei merupakan katedral di Asia yang terbesar saat itu. Namun, pada tahun 1835, sebuah kebakaran ketika terjadi taifun, menyerang katedral tersebut dan uniknya hanya menyisakan bagian fasade depan. Maka dari itu sekarang disebut dengan Reruntuhan atau Ruins of St. Paul's Cathedral.


Untuk mencapai Reruntuhan St. Paul's, biasanya untuk para turis, awalnya dari Senado Square. Lalu berjalan, tinggal ngikutin arah panah sampai deh. Di sana, penunjuk arah mah jelas. Nggak kayak di sini, hihihi. Di belakang fasade, juga terdapat museum kecil bernama Museum of Sacred Art and Crypt. Gratis masuknya. Ada benda-benda religi, patung, dan beberapa lukisan.





Tak hanya museum kecil di St. Paul's. tak jauh dari situ terdapat Macao Museum yang berisi mengenai sejarah Makau dan juga Mount Fortress, benteng yang digunakan pada zaman koloni Portugis dan terdapat banyak meriam di sana. Sebenernya sih di Macau, mana-mana nggak ada yang jauh. >,<

84 komentar untuk "Di Reruntuhan St. Paul's"

  1. usianya setara sejaman ketika belanda menjajah indonesia ya, awet banget..

    BalasHapus
  2. @HEЯRY Iya. Konstruksi jaman dulu kuat kuat ya.

    BalasHapus
  3. ga tau kenapa kalo lihat gereja itu terkesan klasik dan kokoh ya hehe itu kalo naik sampai melewati berapa tangga tuh :D

    BalasHapus
  4. @Yayack Faqih Kalau dibangunnya jaman sekarang, terkesan modern dong hihi ^^ Mbuh ya 100 kayaknya gak nyampe...

    BalasHapus
  5. Wih bagus bangunan gerejanya, pernahkah datang kesana langsung mbak?:)

    BalasHapus
  6. Saleum,
    Hanya tinggal puing, namun mereka masih merawatnya. Sementara di indonesia bangunan yang seperti ini pasti di hancurkan dengan alasan untuk penghijauan kota.

    BalasHapus
  7. Pantas rasanya kalau gereja2 kuno di luar sana selalu menjadi inceran para turis yang menyambangi negara tersebut. Bangunannya klasik dan memang keren.

    BalasHapus
  8. itu bangunannya tinggal bagian depannya aja ya un....unik ya...kok nggak ikutan ambruk gitu ya....

    BalasHapus
  9. @Aditya Eka Prawira Iyaaa. Orang asing lebih apresiatif sama benda sejarah. :D

    BalasHapus
  10. @Mami Zidane Aku juga bingung... hihihi aneh. :D

    BalasHapus
  11. wahhh masih berdiri tegak ya d(^o^") mantappppp
    padahal tinggal bagian depannya

    kalo sama kota tua - tuaan mananya /(^.^")??????

    BalasHapus
  12. @ekoeriyanah Kalau kotanya sama tuanya deh. Tapi bangunannya tua St. Paul ^^

    BalasHapus
  13. sayang disini gangunan tua gak di rawat ya :D

    BalasHapus
  14. @Stupid monkeyralat deng, maksudnya bangunan bukan gangunan

    BalasHapus
  15. bangunan tua yg eksotik...kpn Na traktir mimi kesana ??hahahahah

    BalasHapus
  16. Un-un.. bunganya cantik secantik diriku #ditabok

    BalasHapus
  17. wow tinggal depannya saja. jadi belakangnya tanah kosong gitu ya... keren...

    BalasHapus
  18. itu reruntuhan???
    wah wah,,masih kokoh gtu :0

    BalasHapus
  19. oh Una ke Macau juga yachh...ketemu Om NH ngga disana hehehe....asyik banget Una jalan2 terus.....dan asli keren banget yach itu tinggal bangunan depannya aja tp ngga runtuh...hebatt

    BalasHapus
  20. ah kerennya kau na, sudah kemana-mana, aku cemburu T.T

    BalasHapus
  21. di Semarang juga banyak reruntuhan peninggalan masa kolonial. tapi sudah tidak secantik itu ><

    BalasHapus
  22. aku pernah ke sana juga. kereeeen....

    BalasHapus
  23. Macau itu yg ada bandar judi besarnya itu ya?

    BalasHapus
  24. liat potonya jadi pengen kesana juga :D

    BalasHapus
  25. wuis, pernah kesono kak ??
    salut kalo ngeliat bangunan kayak begitu ,, Disana gak kayak di Indonesia .. bangunan tua yang justru nilai estetikanya tinggi malah dicoret-coret *kayak yang di kota tua noh ..
    ckkck
    kita kurang menghargai ..
    sayang banget, punya "kita" gak kalah oke punya padahal ..

    BalasHapus
  26. foto-foto jepretanmu apik na!!! bagus!!! ^^

    teruskan!!

    BalasHapus
  27. GA nih ye? kok gk ada stempel-nya? bukan GA, ah! he eh bukan nih! bhahaha

    BalasHapus
  28. emmm, yang bangunan bagian depannya, apakah dibelakangnya ada penyangga? khawatir hujan angin, blast runtuh deh. nicepost Una

    BalasHapus
  29. Aku ketinggalan baca. Mampir siang yah. Baru pulang sekolah. Hehe #abaikan

    Mmm... Spiclesss emang keren sih bangunannya, suka. Tapi, tapi, tapi ajah. Aku ga suka makau. Taulah!!

    BalasHapus
  30. ntu pintu gerbang yak mbak una. . . .. tinggi amat. . .

    BalasHapus
  31. macau tu mana pula ah...ndak tau saia....

    BalasHapus
  32. aku baru update PC. Ah aku kepalang gagap. blogmu udah penuh iklan hayoooo... aku ketinggalan ga bisa daftar di google sebab blogku gak berbayar #sial. Nangis><

    BalasHapus
  33. Keren, ya.
    Foto2 kamu juga keren sekali, Una.

    BalasHapus
  34. remind me to the da vinci code.

    BalasHapus
  35. Kok mbak una paham betul dengan macau dan reruntuhan gereja katedral. Sudah pernah kesana ya mbak?
    Apa cuma baca sejarah aja he..he.. :)

    BalasHapus
  36. @mimi RaDiAl Kalau aku dah sekaya bakrie ya mbak xD

    BalasHapus
  37. @applausr Iya kosong. Tapi ga tanah kosong juga sih...

    BalasHapus
  38. @Nia Hihihi nggak ketemu kok mbak. :D

    BalasHapus
  39. @Shine Nggak. Keren itu kalau bisa bayarin orang pergi ke mana mana.

    BalasHapus
  40. @TOMKUU Waaah dipuji ahli fotografi, asiiik.

    BalasHapus
  41. @@yankmira Dikasih penyangga baja gitu sih.

    BalasHapus
  42. @Faizal Indra kusuma Blogku juga gak berbayar. Bayar domainnya sih...

    BalasHapus
  43. @HP Yitno Baca sejarah dan pernah ke sana. Maaf, aku gak kan aplut foto jepretan orang kecuali kutulis sumbernya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju, ane setuju banget. Nggak akan upload foto hasil jepretan orang tanpa mencantumkan sumbernya. Menghargai hasil kreatifitas orang lain kan. Sebisanya seorang blogger harus hasil karya sendiri. Entah itu tulisan atau foto dalam postingannya.

      Hapus
  44. @Una ia dong kan aku udah #UJIKOM 3 hari aku libur tenang. hehehe

    BalasHapus
  45. @Una jah.. ia maksudku domainnya berbayar. kan yang masi pake gretongan, ga di perbolehkan. T___T

    BalasHapus
  46. itu aster bukan ya bunganya??

    BalasHapus
  47. Memang unik banget ya gerejanya hanya menyisakan bagian depannya gitu, hahaha :)

    BalasHapus
  48. Unik ya na..
    Fotonya juga kereenn..jd pengen kesana :D

    BalasHapus
  49. keren! aku suka bunga dalem pot yg digantung. sweet :D

    BalasHapus
  50. foto tamannya cakep. eh ya, yang menara eifell-nya cina mana, na? :D

    BalasHapus
  51. Senado Square itu memang antik ...
    walaupun isi tokonya sudah modern semua ...

    sepertinya kita tlisipan ya Untje ...

    tau gitu kita kan bisa kopdar disana ya ...

    hehehe

    Salam saya

    BalasHapus
  52. Bagi pengusaha kafe maupun resto yang ingin menggunakan Kemasan atau dus makanan yang ramah lingkungan maka tidak ada salahnya menggunakan Greenpack. Yakni packaging makanan yang terbuat dari kertas food grade sehingga aman digunakan tanpa alas.

    BalasHapus