Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Primavera Indonesia vs. Calcio Legends

Harusnya hari itu (21/5), teman dan saya datang ke acara pernikahan guru kami. Tapi sepertinya karena malam itu usai hujan deras dan lokasi tempat resepsi lumayan jauh dari rumah, tidak ada satu pun supir ojek online yang menerima permintaan saya. Saya tak memesan taksi atau mobil online karena hujan sudah reda, dan nggak mau kena macet ke tempat yang jaraknya hampir 20 km dari rumah. *alesan, padahal karena ongkosnya sekali jalan bisa seratus ribu*

Setengah jam lebih menunggu dan sudah berhias pakai baju yang agak bagusan plus kesempitan. Rencananya, usai datang ke resepsi, teman dan saya pergi menonton sepak bola. Teman saya yang mengajak. Katanya dia tidak ada teman. Ya sudah, demi pengalaman, aku bersedia diajak menonton 22 orang yang berebut bola di lapangan. Padahal sedikit minat pun tidak ada. Ada sih kalau sedikit, kayak kalau lihat pemain bola yang ganteng-ganteng.

Tapi kan dari bangku penonton nggak keliatan yes mukanya?

Singkat cerita, akhirnya kami memutuskan untuk langsung cusss ke f(x), mal sebelah Gelora Bung Karno. Karena lokasi GBK relatif lebih dekat dari rumah, waktu pesen ojek online nggak lama langsung ada yang pick up.

Setelah itu jalan kaki ke Stadion Gelora Bung Karno. Pas lagi jalan, sempat ngobrol-ngobrol kan. Teman saya ini ternyata ngefans banget sama Del Piero (saya cuma tahu namanya, mukanya ngga tahu samsek!). Makanya dia bela-belain nonton Open Training dan pertandingannya dengan tiket yang tidak murah. Selembar 300 ribu, dua lembar 400 ribuan karena ada diskon. Gue pikir gratis! Tapi saya nggak ganti ya, kan nemenin aja hahaha…

Itu mas-masnya ngga takut jatuh apa?
Sampai mendekati stadion, banyak polisi bertugas. Pedagang-pedagang pun menawari minum karena di dalam tak ada yang jualan. Sampai pintu masuk stadion, selain tiket, tas kami disuruh buka, untuk dicek karena tidak boleh membawa makanan dan minuman. Naik ke atas menuju kursi penonton…

Wah… begini toh nonton sepak bola langsung! Penonton pertandingan hari itu tidak ramai. Tidak sampai 10% bangku terisi. Sampai di dalam pun saya masih nggak tahu itu pertandingan siapa lawan siapa.

Setelah teman saya menjelaskan, tim yang bertanding adalah Calcio Legends melawan Primavera Indonesia. Calcio Legends ini berisi pemain-pemain lama liga Italia sedangkan Primavera Indonesia ya pemain pensiunan sepak bola Indonesia.

Oh gituuu…

Penonton pun menyuarakan yel-yelnya, yang suer klewer-klewer saya nggak tahu itu yel apaan. Cuma sedikit saja seramai itu, apalagi kalau bangkunya full? Meski nggak ngerti, saya juga ikut-ikutan menggerakkan tangan ala suporter yang datang. Nggak sampai teman dan saya duduk, pertandingan pun dimulai. Orang-orang masih semangat bernyanyi dan teriak-teriak. Sampai nggak lama, di bangku sudut yang lain ada yang berantem.

Nggak tahu berantem apaan wong jauh. Trus para penonton semuanya menyorakkan: “KAMPUNGAN! KAMPUNGAN! KAMPUNGAN!” Saya baru tahu kalau ada yang berantem di bangku penonton bakal disorakin begitu. Di GBK ya. Nggak tahu kalau di Italia, hahaha…

Beberapa menit, saya masih nggak bisa menikmati menonton sepak bola. Ini asyiknya di mana sih. Tapi nggak lama asyik juga sih… ada dua pemain yang cukup menarik perhatian saya, om-om nigga berambut mirip Didi Kempot dan om-om botak yang sering nge-gol-in. Setelah saya tanya teman, om-om nigga itu bernama Edgar Davids orang Belanda dan satu-satunya pemain sepak bola yang pakai kacamata. Saya takjub sama om ini karena lari cepet banget buset. Perasaan tadi berdiri di belakang kenapa jadi di depan. Ngga tahu lah dia pemain bagian apa. Kalau om botak – yang aku lupa namanya – kayak selalu dapat umpan dari temannya buat ngegolin gitu. Kayaknya dia bikin gol berapa gitu deh. *ngga bisa jadi reporter sepak bola*

Pemandangan seru lainnya terdapat balon yang terbang ke arah lapangan. Semua orang pun melihat ke arah balon. Sayangnya si balon ditangkap oleh mas-mas yang kerjaannya ngambilin bola dan dikempesin. Nggak lama, ada gol dong. Nggak ngeh deh gimana dan siapa yang ngegolinnya. Terlalu fokus sama balon. Selain itu, kan ada polisi yang menjaga di sekeliling lapangan dan menghadap ke penonton ya. Kasian deh pas gol, polisinya ada yang nyuri-nyuri nengok ke belakang. Kepo yiaaa…

Selfie dulu...
Karena ini pertandingan persahabatan eks pemain liga Italia versus Indonesia, saya nggak ngerti suporternya pada menjagokan yang mana.. Tapi sepertinya yang mana yang gol ya disorakin. Sayangnya Primavera Indonesia tak mampu menyerang gawang lawan. Kasian kipernya nganggur cuy yang Itali! 4-0 pun diraih oleh yang Calcio Legends. Pun kalau andaikan ini bukan pertandingan persahabatan, pasti bisa tuh 12-0. #nyinyir

Pas udah menjelang berakhir, banyak penjual minuman yang masuk ke dalam. Huh, padahal di awal dibilang nggak boleh bawa minuman dan yang bawa harus dikeluarkan. Usai pertandingannya kelar, seorang pemain Calcio Legends, Ferrara copot celana dan melemparkan ke penonton. Nggak yakin kalau pemain Indonesia yang copot celana dilempar ke penonton ada yang mau nggak ya. #nyinyirlagi

Oya, dan Del Piero yang ditunggu-tunggu teman saya nggak nongol...

Menonton sepak bola langsung di stadionnya seru juga. Tapi rasanya nggak lagi deh. Nggak ngerti! Nggak keliatan yang main ganteng apa enggak! Tapi kalau diajak nontonnya di Eropa mau sih…

13 komentar untuk "Primavera Indonesia vs. Calcio Legends"

  1. Hahaha, kalau aku mending beli tiket turnamen tenis Na :P .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tenis juga sama aja... asiknya dimana coba :P

      Hapus
  2. saya tidak suka sepak bola... :(
    tapi... itu... foto selfienya... :'))

    BalasHapus
  3. eaaaaa.... reporter bola kocak ini sih...
    ayo kapan2 nonton bola di eropa Kak Una, sekalian jadi reporternyaaaa, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak mau kalau jadi reporter, hahaha...

      Hapus
  4. aduh dikosongin men, wkkk, wah ku jga ga ngedong blas masalah bola, mending nonton badminton wkkk

    BalasHapus
  5. Aku cuma suka sama pemain yang ganteng aja. Kalau suruh nonton pertandingan kayak e sama kayak kamu. Ra dong blas.

    BalasHapus
  6. Wih, ada Edgar Davis?
    Diriku rada mudeng sithik yen Liga Itali cz biyen pas SMP suka nonton itu. Jamannya Mas Del Piero dan Mas Inzaghi jek enom :))

    Keren ih nonton ginian :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tahu juga kamu Mbak...
      Inzaghi kayak pernah denger...

      Hapus
  7. Kapan itu aku nonton dari TV di rumah... Lihat suporter yang rame dan desak-desakan aku ngeri sendiri. Kayaknya gampang banget diprovokasi gitu.. Yg tanding waktu itu Bandung-SUrabaya... Lupa nama timnya :D

    BalasHapus