Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Amankah Cewek Menginap di Warnet Jepang?

Empat bulan lalu, aku menulis postingan dari kubikel warnet yang kuinapi di daerah Ginza, kawasan elite dan mahal di Tokyo, Jepang. Sayangnya, pengalaman pertama menginap di warnet agak kurang beruntung karena malam itu aku menghabiskan sekitar 5000 yen (1 yen = 113 rupiah). Mau irit malah boros. Boros yang disebabkan sok-sok irit.

Jadi begini,

mengapa menginap di warnet begitu populer di Jepang, ya karena jauh lebih murah daripada menginap di hotel, bahkan bila dibandingkan hotel kapsul yang punya fasilitas terbatas pun. Satu malam di hotel kapsul atau satu bed di shared room di penginapan di Jepang, paling murah rata-rata 3000-4000 yen. Sedangkan 12 jam di warnet bisa hanya 2000 yen saja. Fasilitasnya? Nanti aku jelaskan di belakang.

Nah, malam itu, aku baru tiba di Stasiun Tokyo dari Hakodate. Karena awalnya berniat di Tokyo hanya semalam, kuputuskan hari itu menginap di warnet saja. Dari hasil telusur Google, aku menemukan ada warnet di daerah Ginza, yang kalau jalan dari Stasiun Tokyo hanya sekitar satu kilometer. Sambil jalan kaki, aku berharap menemukan penginapan murah di sekitar situ, yah daripada nginep di warnet kan ya. Di situs booking aku tidak menemukan yang murah dan pas jalan hanya menemukan hotel ‘murah’ single bed semalam 7000 yen. Nggak deh ah! Mari lanjutkan jalan ke warnet…

Warnet pertama yang kutemukan… papan iklannya di depan gedungnya agak tidak meyakinkan. Lanjut jalan lagi deh, ada warnet lain nggak jauh dari situ. Jalan sebentar, akhirnya ketemu sebuah warnet namanya Manga Net-kan (マンガ.ネット館). Warnet ini terletak di lantai 8-10 Leisure Building, Ginza. Oya, warnet ini nggak sekadar warnet dan tempat baca manga saja, tapi juga ada tempat biliar, bar, dan main darts.

Resepsionis.
Sampai di lantai resepsionis, aku bilang aku mau pakai internet. Ia pun menjelaskan harga-harganya, per 10 menit, per jam, maupun per paket 6 jam atau 10 jam. Aku pun memilih paket 6 jam dengan asumsi cuma tidur bentar, jam lima pagi keluar, kuat lah yau!

Belum selesai… karena si resepsionis menawarkan berbagai jenis kubikel. Mau pilih yang mana, yang terbuka (tidak di kubikel), smoking area, non-smoking area, atau non-smoking ladies area. LADIES AREA!

Belum selesai… kemudian si resepsionis menanyakan preferensiku mengenai jenis tempat duduk. Mau yang mat, kursi pijat, atau sofa. Harganya sama. Aku bingung yang mana, tapi kemudian mas resepsionis yang ganteng itu bilang, “Kalau mau tidur… sebaiknya di mat saja.” Dia memang paham, kebanyakan yang ke warnet itu pada tidur. Oke, MAT! Oiya, kalau datang berdua, ada juga yang satu kubikel isinya dua komputer.

Setiap pertama kali ke warnet harus mendaftar member, dan pakai paspor tidak masalah. Ongkos paket 6 jam adalah 1706 yen dan ditambah biaya pendaftaran, bill-ku menunjukkan total 1814 yen.

Setelah itu aku diantar oleh salah satu stafnya ke kubikel. Kubikelnya cukup luas, kira-kira sekitar 1,2 meter x 2 meter. Komputernya dilengkapi dengan headset dan dapat digunakan untuk menonton televisi. Di layar tampilan desktop, terdapat informasi mengenai warnet dan kafe manga itu dan menu makanan minuman yang dapat dipesan dari kubikel. Mat-nya memenuhi semua spasi dan terdapat alas duduk dengan sandaran punggung. Yang paling penting… kalau untuk tidur, kaki bisa lurus dengan sempurna. Tak perlu menekuk-nekuk badan!

Lorong ladies area. Setiap kubikel terdapat slipper.
Dalamnya kubikel yang aku inapi malam itu. Ada remote untuk mengganti channel televisi.
Suasana mejaku malam itu. Nggak tahu berapa gelas yang aku minum... sempet maskeran pulak!
Malam-malam laper dan cuma punya Tokyo Banana ini. Abisin deh... Tokyo Banana Caramel 600 yen 4 pcs. Mahal... haram lagi =))
Manga shelves.
Pemandangan dari ruang vending machine dan komputer tanpa kubikel.

Mau minum apa? Cokelat? Sup jagung?
Selain surfing internet, kita juga dapat membaca komik yang tersedia dengan bebas. Nggak cuma itu, minum pun juga sepuasnya dengan bebas! Di warnet ini, tersedia dua vending machine yang menyediakan berbagai minuman, mulai dari teh hijau, kopi, soda, sampai sup hangat lho. Nggak perlu pakai bayar lagi. Sayangnya untuk fasilitas kamar mandi, diharuskan membayar 500 yen, oh ya tak lupa pajak delapan persen, jadi 540 yen!

Mahal ya mandi doang? Mahal! Tapi fasilitasnya juga nggak main-main.

Sebelum mandi, kita harus memberitahu resepsionis dan membayar biayanya. Selanjutnya kita diminta menunggu, karena kamar mandi dibersihkan dulu atau bahkan karena harus antre. Setelah kamar mandi siap digunakan, staf akan menghampiri kubikel dan mengantar kita ke kamar mandi. Ia menjelaskan di mana tempat menaruh handuk kotor, menyalakan shower, dan berapa waktu maksimal dalam menggunakan kamar mandi. Di warnet ini, waktunya 30 menit.

Pintu shower room. Tertulis, 30 menit 500 yen.
Fasilitas mandinya. Kompliiitttt sampek cukur ketek aja adaaa...
Shower room-nya kecil sempit, tapi bersih.

Di warnet ini, sejumlah peralatan mandi disediakan. Handuk kecil, handuk mandi, sikat gigi, sampo, sabun, pencukur bulu, dan hair dryer disediakan di sana. Kamar mandinya sangat bersih dan pastinya tidak perlu khawatir karena ada air panas juga. Usai mandi, kita diharuskan menelepon resepsionis dengan telepon yang tersedia di kamar mandi, untuk memberitahu kalau sudah selesai. Supaya nanti dibersihkan sesegera mungkin oleh staf dan dapat digunakan untuk pengunjung selanjutnya.

Pertama kali menginap di warnet, aku memang agak apes karena hanya ‘membeli’ paket enam jam, dan aku ternyata tidur lebih dari delapan jam. Yah gimana ternyata badanku cape euy. Kira-kira aku di warnet itu hampir 12 jam, dan harus membayar biaya ekstra sekitar 3000 yen. Aku lumayan kaget karena seingatku satu jam sekitar 300 yen, ternyata itu biaya per 30 menit, hahaha pantesan. Oke lah pengalaman pertamaku gagal irit, tapi tidak di malam berikutnya.

Amankah cewek menginap di warnet Jepang? Alhamdulillah, aman dan nyaman saja menginap di internet cafe satu ini. Apalagi ada section ladies areanya. Aku pun melihat banyak beberapa yang membawa tas atau koper kecil, jadi memang banyak yang memilih warung internet sebagai tempat transit sementara. Di postingan selanjutnya, aku akan menulis tentang menginap di warnet lagi, kali ini di Akihabara dan Asakusa. Dan aku juga menyadari, tarif warnet sesuai dengan lokasinya. Warnet yang terletak di Ginza, kawasan mewah Tokyo ini, paket 10 jamnya seharga 2570 yen, sedangkan di Akihabara, dengan nama internet cafe yang sama alias cabangnya, paket 12 jamnya lebih murah daripada di cabang Ginza. Tunggu yaaa next post next post!

Manga Net Kan (マンガ.ネット館) Ginza Branch

〒104-0061
東京都中央区銀座4-2-17
レジャービル 8F~10F
03-3562-8333

Leisure Building 8-10 F
Ginza 4-2-17, Chuo-ku, Tokyo
104-0061
03-3562-8333

Harga dasar 30 menit: 324 yen
extra charge 10 menit: 97 yen
night package
6 jam: 1706 yen
10 jam: 2570 yen

Connect with Me:

Facebook | Twitter | Instagram | LINE: @jqr0626c

42 komentar untuk "Amankah Cewek Menginap di Warnet Jepang?"

  1. Sepertinya sih enak ya Una, tapi untuk jalan sendiri seperti itu masih takutttt

    BalasHapus
  2. Aih, itu mah warnet rasa hotel, mbak Na :D. Setahuku hotel kapsul itu yang termurah, tapi ternyata ada yang lebih murah ya. Referensi kalau mau Jepang, nih (kapan ya :v ). Keren mbak Na

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di hotel kapsul ga ada televisi + komputer sendiri pulak, jadi warnet lebih murahhh. Secepatnyaaa amiin, kudoakan ga perlu nginep nginep di warnet hahaha :)

      Hapus
    2. Haha. Amiin, mbak Na :D Mbak Na loh sering banget ya ke Jepang :3 Semoga next time ke Europe, mbak :p

      Hapus
  3. Mahaal yaa, mau mandi aja ����,
    Tapi keren aja sampai dibersihin dulu setiap mau masuk.

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. mrlongo sampe ilernya netes2.
      Membayangkan dan membandingkan dengan warnet Indo. hahahahah

      Hapus
  5. wih keren banget tuh. Tapi kalau ditidurin dua orang muat gak tuh ruangan?

    BalasHapus
  6. di sana susah yah cari makanan halal? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga juga sih kalau 'nyari'. Paling makan India, ikan atau vegetarian... tapi ya itu: mahal =))

      Hapus
  7. tapi dripada nginep disna mending nginep di rumah sendiri
    gratis loh

    BalasHapus
  8. Pikiran gue yang mulai kemana-mana, atau.... ah sudahlah!

    gue baca judulnya, kirain bakal bahas apaan gitu. Haha. Ternyata...

    Baru kali ini gue terkecoh main ke sini. xD

    BalasHapus
  9. Ya ampunn.. warnetnya kyk begitu yaa.. super keren ini mah.. yauda gak usah aja ke hotel haha

    BalasHapus
  10. Kalau jalan sendiri cocok neh kesini na. Bisa sambil browsing pula kan mau kemana lagi atau musti beli tiket dll.

    Kalau bawa bayi murah nginepnya di mana yak? 😆 *kayak mau kejepang aja*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sama bayi nggak tahu, hahaha... nginep di hotel lah Mbak :P

      Hapus
  11. Fasilitas warnetnya plus2 banget. ..

    BalasHapus
  12. wahh warnet bisa buat ngineeep yaaaa...ada-ada ajaa jepang inii...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Katanya ada warnet yang jual pass bulanan, buat orang yang 'tinggal' hehehe

      Hapus
  13. Aman pastinya buktinya una gak apa-apa hihihi

    BalasHapus
  14. boleh juga tuh dicoba nginep di warnet kalo ke jepang

    BalasHapus
  15. wihiii, kalo gitu mah emang mendingan nginep di warnet aja ya uns, lebih muraah kan jatohnya ya?

    ongkos mandinya lumayan mahal ya, tapi sesuai sih sama fasilitas2nya yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mau irittt sihhh... kalau punya uang lebih ya jangan hahaha

      Hapus
  16. Informatif sekali, chan.
    Komplit dan ada harga ada service memuaskan jg ya. Kangen Jepun :)

    BalasHapus
  17. Wah, ada juga yang 1 kubikel isi 2 komputer toh? Pas banget niii kalau nanti mau "membayar" trip jepang berduaan suami yang gagal kemaren.
    Btw Una, kamu tuh disana pake bahasanya jepang apa inggris sih? Kok kalau baca2 ceritamu kayaknya gak ada gap di komunikasi yaa hihi.. semuanya lancar2 saja haha. Secara yang ditakutkan kalau disana kan urusan komunikasi dan baca membaca sign ini yang repott..
    Anyway kalau warnetnya kayak begini dan ada matt untuk selonjoran sama bisa mandi dgn fasilitas kayak gitu sih oke banget laaah ya menurut akuu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mending ke Toyoko Inn aja Mbak kalau berdua hehehe. Aku bisa simple conversation Bahasa Jepang, kalau cuma buat beli-beli/pesen makanan lumayan bisa :)

      Hapus
  18. gila sadis warnet di jepang, coba warnet indo nginep tiap hari juga gpp, tapi kotor, bau rokok & pasti berisik

    yang suka streaming dan download Film Box Office mampir kemari
    yuk streaming dan download <a

    BalasHapus