Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Heli Lounge Bar, KL Must-Visit Place

Iseng aja mau pasang foto ini.
Agenda terakhir hari itu adalah pergi ke Menara KH. Chun Ik dan Falk kutanya apakah mau ikut ke Menara KH pada sore hari, dan mereka mau. Falk kemudian sempat search tentang Menara KH dan dia oke-oke aja kalau ke sana. Nah, anehnya lebih dari sepuluh orang Malaysia yang aku tanya, tidak ada yang tahu tentang gedung satu ini.  Di artikel yang Falk baca, katanya Menara KH adalah nama baru, dulunya adalah Prommet Tower. Tetap saja kalau nanya Prommet Tower nggak ada yang tahu juga. Chun Ik sepertinya agak pesimis, dan nggak yakin kalau gedung ini ada.

Setelah dari National Museum, kami naik taksi ke Menara KH. Aku bilang ke supirnya kami mau ke Menara KH, letaknya dekat Stesen Raja Chulan.

"We want to go to Key-eij Tower. Menara Key-eij."
"Do you mean KL Tower?"
"Not elll but eijjj, Key- Eij."

Percakapanku dengan supir taksi dan percakapan serupa terjadi puluhan kali. Aku nggak salah eja kok, bener eij eij haaaaa. Trus kubilang aja, ke Raja Chulan Station pokoknyahhh. Aku tunjukin kira-kira Menara KH letaknya di mana. Melewati Stesen Raja Chulan, eh tahunya Menara KH depannya persis. Yang perhatiin entah Falk atau Chun Ik. Aku nggak ngeuh juga kalau mereka nggak notice. Tadaaaa... kita sampai ke gedung yang punya tempat keren mau kita kunjungi.

Kira-kira kita sampai jam lima kurang dikit. Rupanya di Menara KH ada universitas gitu, dan ada eskalator di dalamnya. Kami dengan santai naik eskalator nggak naik lift, toh masih banyak watu sebelum sunset. Eh sampai beberapa lantai eskalatornya habis dan kita menuju ke arah lift. Liftnya cuma sampai lantai 15, padahal kita mau ke lantai 34. Akhirnya kita naik ke lantai 15 dan bingung pindah liftnya yang mana. Kata orang di lantai 15, kita harus ke ground floor dulu dan pindah ke lift high-zone. Oke deh... turun lagi ke bawah. Jalan-jalan banget deh kita.

Abis pindah lift dan sampai ke lantai 34... tadaaaaa sampai ke tempat yang ingin kita datangi.

Eits, tunggu dulu. Kok sepi?

Trus keluar mas-mas staf beretnis India dan dia bilang, "Kita buka jam enam."

Padahal waktu itu masih jam lima.

Uwww, cedihhh... Akhirnya ke bawah lagi dan ke stesen dan cari makan di dekat Stesen Titiwangsa yang kuceritain kemarin.

Balik lagi ke Menara KH jam 6.30, kita sudah boleh masuk ke tempat ini. Dan kok sepi ya...

Oiya belum kukasih tahu nama tempatnya ya. Tempat ini kukunjungi atas rekomendasi Mbak Hanna Ester. Nama tempat yang kita kunjungi adalah Heli Lounge Bar. Uniknya dari Heli Lounge Bar ini adalah kita bisa lihat Kuala Lumpur 360 derajat tanpa jendela tanpa atap. Yaitu di helipad. Yes, helipad aktif pada siang hari namun berubah jadi restoran pada malam hari.

Kayak gini suasana helipadnya.
Jam buka Heli Lounge Bar adalah jam enam sore, dan waktu kami ke sana, sunset sekitar jam 7.30PM. Masuk ke Heli Lounge Bar ini saat jam 6-9 bisa pakai baju bebas, tapi setelah jam itu harus properly dressed, no sandals, no shorts, dan no tanktops. Aku sih nangkepnya gitu pas baca ketentuannya. Aku sendiri sudah bawa sepatu karena kata Mbak Hanna nggak boleh pakai sandal. Dan selama 10 hari pergi, aku cuma pakai sepatu pas hari itu sengaja buat ke Heli. Nah, Falk kan pakai celana pendek trus dibilang sama stafnya, kalau sudah jam sembilan, nggak boleh pakai celana pendek. Trus Falk bilang, yaudah mau copot celana aja biar nggak melanggar peraturan. Wekz!

Kami sampai ke Heli sekitar jam setengah tujuh malam. Pas masuk, tas disuruh dibuka untuk diperiksa. Setelah itu kami masuk lounge yang lumayan sepi. Trus aku dalam hati, mana helipadnyaaa. Aku pesen minum yang paling murah, lime juice alias peresan jeruk nipis seharga 25 RM (90 rebong), Falk pesen fruit punch dengan harga yang sama, dan Chun Ik pesan segelas wine seharga 30 RM (110 ribu). Chun Ik tadinya mau pesen wine sebotol, tapi aku sama Falk nggak ada yang minum.

Masih agak sorean nih.
Kuala Lumpur cityscape.
KL Tower.
Petronas Twin Towers malam hari. Coba gedung depannya itu nggak ada, kan nggak kehalang :-p
Abis bayar minum dan datang minumannya, kami digiring ke atas helipad, rupanya harus naik beberapa anak tangga yang cukup melelahkan. Tapi pemandangannya bagus banget... Sampai atas ternyata sudah penuh manusia, oh rupanya lounge sepi karena semua udah di atas toh. Masih ada meja untuk kita untungnya. Dan kami pun siappp menikmati skyline Kuala Lumpur di atas sini.

Buat temen-temen yang suka lihat skyline, mending ke Heli Lounge Bar, daripada bayar mahal di Petronas atau KL Tower. #ditabokpetronassamaKLtower. Di Heli Lounge Bar memang minumannya mahal-mahal tapi worthed banget dan bisa duduk santai sepuas hati. Baca-baca katanya bisa juga ke helipad ini gratis, namun hanya bisa jam 6-9. Tapi pas ke sana, ngga liat yang ngga minum sih, hehehe.

Chun Ik yang masih kesal karena beberapa hari sebelumnya dia membayar 105 ringgit (hampir 400 ribu) untuk naik ke KL Tower, ngedumel sendiri, tahu gitu nggak usah ke KL Tower kalau ada tempat kayak gini. Kata Chun Ik, tolong bilang ke temanmu terima kasih udah ngasih tahu tempat amazing ini. Si Falk juga mukanya hepi dan bilang ke aku, katanya dari seluruh tempat buat liat skyline kota dari atas yang pernah ia kunjungi, Heli Lounge Bar adalah tempat paling bagus sampai saat ini.

Hihihi alhamdulillah lah kalau semua senang.

Sekitar jam sembilan, hujan pun turun dan kami pun ke bar di bawah. Setelah Chun Ik menghabiskan beernya, kami pun kembali ke Raizzy's, aku mengambil tas dan caooo untuk ke KL Sentral dan naik bus ke KLIA2 untuk keesokan paginya berangkat ke Sri Lanka... yeyyy!

Heli Lounge Bar
Menara KH 34th Floor
Jalan Sultan Ismail,  Kuala Lumpur, Malaysia
Depan Raja Chulan Station
+603 2110 5034
Open: starting 6pm, Senin-Sabtu

14 komentar untuk "Heli Lounge Bar, KL Must-Visit Place"

  1. Ya ampuuuunnn foto yang cityscape-nya keren banget, Unaaa.... Aku jadi makin mimpiin punya kamera kayak punyamu :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu agak diedit di picmonkey kok, hahaha...

      Hapus
  2. keren juga ya lounge nya di helipad ya. trus kalo ada helikopternya dateng begimana? hehehe

    BalasHapus
  3. bener Una .., apa artinya jeruk peres 90 ribu daripada naik ke KL tower 400 ribu kan ya
    irit dan dapat pemandangan lebih cantik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... di KL Tower dapet air putih doang pulak :p

      Hapus
  4. duh saya jadi ngiler lihat foto-fotonya. ajakinnnnnn akuuuuhh :p

    BalasHapus
  5. Aku mau kesini aaaahhh ntar kalo ke KL lagiii 😁

    BalasHapus
  6. Biar dapwt cityscape yang manteeeep ya.. Nice spot indeed..

    BalasHapus
  7. Aish cucok ... mau banget nongkrong2 kece di helipad nya :-)

    BalasHapus
  8. Halo kak, mau tnya klw dari jam 6-9 itu boleh bawa anak balita ga ke Heli loubge bar nya??

    BalasHapus
  9. Halo kak, mau tnya klw dari jam 6-9 itu boleh bawa anak balita ga ke Heli loubge bar nya??

    BalasHapus