Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

'Headline' ASEAN Saat Ini: Tiga Pilar ASEAN Community 2015

Chairmanship of ASEAN in 2013, Brunei.
Chairmanship ASEAN dirotasi tiap tahunnya dan untuk tahun ini dipegang oleh Brunei Darussalam. Sebagai chairman, Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dan konferensi-konferensi terkait lainnya diadakan di Brunei. Perbedaan KTT dengan konferensi ASEAN lain adalah KTT dihadiri oleh pemimpin negara masing-masing. Konferensi lain membahas masalah secara detail dan dirapatkan dalam KTT.

KTT ASEAN (ASEAN Summit) ke-22 sudah dilaksanakan pada bulan April lalu dan mengangkat tema 'One People, One Future Together'. KTT membahas isu dan rencana tingkat regional dan isu internasional yang erat kaitannya dengan ASEAN. Tentu saja, ASEAN Community 2015 menjadi pembahasan 'headline' pada KTT kemarin.

Dan itu banyak banget aspek yang dibahas berkenaan tiga pilar ASEAN Community 2015. Aku tulis beberapa di antaranya.

ASEAN Political-Security Community (APSC)
  • Adanya progres dan pencapaian dari implementasi APSC Blueprint dan bermanfaat dalam meningkatkan perdamaian dan keamanan.
  • Rencana publikasi ASEAN Security Outlook 2013 untuk mempromosikan transparansi, kepercayaan, dan pemahaman terhadap kebijakan pertahanan bagi para negara anggota ASEAN.
  • Komitmen menjadikan ASEAN adalah negara bebas nuklir.
  • Progres Regional Plan of Action on Combating Trafficking in Persons (RPA) dalam rangka memerangi human-trafficking di ASEAN.
ASEAN Economic Community (AEC)
  • Progres AEC Blueprint sudah mencapai 77,54% dari 259 langkah.
  • Rencana pengembangan ASEAN Business Travel Card, kartu untuk pebisnis dan investor sehingga mudah untuk memasuki negara anggota ASEAN.
  • Rencana visa-free bagi para pemegang paspor ASEAN untuk pergi ke negara ASEAN lain (karena belum semua visa-free, e.g Burma) dan proposal ASEAN Common Visa untuk pemegang paspor non-ASEAN.
  • Memfasilitasi industri yang lagi nge-hip-nge-hip-nya di ASEAN seperti otomotif, garmen, dan elektronik.
ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC)
  • Pendirian ASEAN Youth Volunteer Programme untuk meningkatkan solidaritas para pemuda dengan volunteering di lokasi bencana, desa, dengan para difabel, dan lain-lain.
  • Usaha mengurangi polusi kabut asap dengan implementasi zero burning technique.
  • Olahraga sebagai prioritas untuk gaya hidup yang lebih sehat.
  • Rencana merangkul pengusaha muda dengan ASEAN Youth Entrepreneur Seminar and Expo.
Para pemimpin negara berdiskusi di 22nd ASEAN Summit. Itu pakai microphone apa enggak ya...
Itu baru sekian dari banyaknya aspek pilar ASEAN Community 2015. Belum lagi ada pembahasan mengenai sengketa Laut Cina Selatan maupun perisitiwa yang terjadi antara Korea Utara dan Korea Selatan. Pusing kali ya jadi diplomat dan presiden ngurusin beginian... hehehe, pastinya ya. Nah, rencana-rencana yang dibahas dalam KTT ASEAN ke-22 kemarin bakal dibahas di meeting atau konferensi yang lebih kecil. Yang kemudian hasilnya, dikonvensikan di KTT ASEAN ke-23 mendatang di Myanmar.

Misalnya saja, dari APSC ada ASEAN Defence Ministers' Meeting, ASEAN Ministerial Meeting, dan ASEAN Regional Forum. Untuk membahas AEC, ada ASEAN Finance Ministers' Meeting dan ASEAN Economic Ministers' Meeting. Serta untuk ASCC, ada ASCC Council Meeting dan ASEAN Ministerial Meeting on Youth. Juga banyak meeting ASEAN dengan negara non-ASEAN.


Foto: Reuters.
Apakah ASEAN mampu mewujudkan 'One People, One Future Together'?

Mampu dong. ASEAN Community memiliki blueprint-nya dan ada tindakan-tindakan yang mesti dilakukan untuk mewujudkan sub-tujuan. Mencapai ASEAN Community ada measures-nya. Misal, AEC sudah hampir 80% berarti menunjukkan bahwa kita mampu mewujudkannya. Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Misalnya saja, aku yang tergolong pemuda, bisa mengikuti ASEAN Youth Volunteer Programme, di mana di sana kita melakukan voluntary service dan bermanfaat bagi area tempat volunteeringnya. Sayang yang tahun ini sudah mulai, pengen sih ikut... fufufu. *pede lolos aja hihihi* Baru tadi malam, seorang teman dari Thailand, Kao, menghubungiku dan menceritakan kalau universitasnya merencanakan proyek volunteering di Indonesia akhir tahun ini.

Atau sebagai jurnalis warga, kita bisa saling share apapun tentang kehidupan sosial budaya di ASEAN bahkan politik supaya pemerintahan lebih transparan. Atau kalau misal kamu pengusaha, bisa join juga program ASEAN Youth Entrepreneur Seminar and Expo.

ASEAN Community yang berpilar tiga dan menyangkut ruang lingkup kehidupan yang luas. Implementasi 'actions' yang tercatat di blueprint oleh negara anggota ASEAN dan negosiasi para petinggi negara ASEAN mengarahkan untuk menghadapi ASEAN Community 2015 dengan sukses.

Pemimpin negara anggota ASEAN. Foto milik: Hjh Marhani binti Hj Abd Rahman.

❤❤❤

Chairman's Statement of The 22nd ASEAN Summit, "Our People, Our Future Together"
Special report: 22nd ASEAN summit promoting RCEP among members

12 komentar untuk "'Headline' ASEAN Saat Ini: Tiga Pilar ASEAN Community 2015"

  1. wah,keren ya.....gmn rasanya mendadak jd diplomat asean dalam 10 hari?
    *wawancara ini ceritane :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk kok pertanyaane podo sing mbok takoke aq mbak?

      Hapus
    2. Wah wah mba Una "kejar tayang" dalam lomba blog ASEAN blogger ini ya hiehiheieie. Lanjutkan

      Hapus
  2. wow, ada presiden ceweknya yah
    kayaknya dari Filipina yah itu?

    BalasHapus
  3. tulisannya una keren2 tentang ASEAN

    BalasHapus
  4. One People, One Future Together' : Setujuuuuu.... Sukses lomba blognya Una..

    BalasHapus
  5. Banyak banget yang bikin artikel tentang asean. Jadi pengen juga bikin artikel kayak ginian.

    BalasHapus
  6. sampe terharu aku Na mbaca postinganmu ttg ASEAN..

    Mekdii mekdiii

    BalasHapus
  7. Dikarenakan ASEAN memiliki latar belakang seni dan budaya yang hampir sama, sudah selayaknya hal ini bisa di kedepankan untuk saling bertukar infromasi melalui media sosial yang mengarah lebih positif bagi semua pihak untuk negara-negara ASEAN.

    Langkah tepat untuk menyatukan fisi dan misi dengan menjadi suatu kawasan yang memiliki nilai budaya tinggi dalam kebersamaan masyarakat ASEAn, maka wilayah ini akan menjadi kawasan yang lebih haronis dalam keseragaman multicultural. Dan bisa menjadi contoh teladan bagi negara-negara internasional lainnya.

    Salam wisata

    BalasHapus