Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas

Ramahkah fasilitas publik di Indonesia terhadap penyandang disabilitas?

Sebentar kuingat-ingat apa saja fasilitas publik yang biasa aku gunakan. Wah! Banyak sekali! Antara lain, kereta rel listrik (KRL), stasiunnya, halte bus, bus kota, TransJakarta, shelternya, jembatan penyeberangan, trotoar, jalan raya, banyak banget deh ya.

Mendadak aku teringat bagian dari buku berjudul Indonesia: Archipelago of Fear karya Andre Vltchek. Disindirnya bahwa pemerintah Indonesia ialah pemerintah yang tidak memiliki anggaran untuk membangun jalan raya dan trotoar untuk pedestrian. Bayangkan saja, banyak dijumpai jalanan tanpa bahu untuk pejalan kaki dan lebih memilih ramah kepada pemilik kendaraan bermotor yang menggunakan jalan raya. Eh kok rupanya tidak juga karena jalanan di Jakarta pun hanya 6,2% luas area seluruhnya. Tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang keluar pada hari kerja. Sehingga yang terjadi setiap hari ialah kemacetan. Bikin migrain bok liat macet tuh!

Jembatan penyeberangan dan jalan raya, fasilitas umum bagi warga negara. Lokasi: Semanggi, Jakarta.
Antrian khusus ibu hamil, ibu dengan anak, orang tua, dan penyandang disabilitas. Lokasi: Shelter TransJakarta KotaTua Jakarta.
Kadang-kadang ada trotoar dengan jalur tunanetra. Biasanya jalurnya berwarna kuning dan agak grenjel-grenjel, ada juga yang ada logamnya supaya penyandang tunanetra bisa merasakannya dengan menggunakan tongkat mereka. Namun kesannya, jalur itu hanya berkesan basa-basi dan formalitas. Banyak jalur tunanetra yang tertutup gerobak kaki lima atau kadang trotoar belum habis, signing block-nya sudah berujung. Pernah aku lihat ada jalurnya, mengarah ke elevator supaya tidak usah menaiki tangga, namun elevatornya mati! Lha trus?

Pernah suatu saat aku pergi ke luar negeri dan amazed sekali dengan fasilitas publiknya. Bukan karena fasilitasnya lengkap dan memadai, namun juga menyediakan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. Di dalam kereta terdapat reserved seating bagi mereka, di stasiun ada elevator yang di depannya lengkap dengan signing block, di jadwal bus tertera tanda mana bus yang ramah terhadap penyandang disabilitas. Semua toilet umum, gedung, transportasi publik, semuanya ramah.

Bus yang aksesibel bagi pengguna kursi roda. Lokasi: Sydney.
Double decker, salah satu fasilitas umum ibu kota jaman duluuu... Lokasi: Taman Mini, Jakarta.
Batinku pun berkata, wah, hebat sekali! Karena sebuah negara yang memberikan aksesibilitas mudah terhadap penyandang disabilitas berarti menghargai semua warganya. Penyandang disabilitas pun tentu berhak akan fasilitas yang nyaman supaya tetap bisa berkegiatan aktif seperti warga tanpa disabilitas lainnya. Namun bagaimana di negara kita, Indonesia, ramahkah fasilitas publik pada mereka?

Tidak! Oke, lebih tepatnya belum. Jangankan bagi warga disabilitas, untuk warga tanpa disabilitas pun fasilitas umum yang ada sekarang masih sangat kurang memadai. Kereta yang kumuh, halte yang penuh dengan vandalisme, jembatan penyeberangan TransJakarta yang sebegitu ringkih, dan banyak  lain lagi yang dikeluhkan. Padahal tentunya kita ingin fasilitas publik sangat aksesibel bagi kita semua. Tiba-tiba aku teringat pajak yang selalu aku bayar ketika jajan di minimarket. Ke mana yak tuh duit?

Sementara itu, di masa dengan kemajuan kecepatan informasi ini terdapat sebuah komunitas Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas. Komunitas ini merupakan media warga yang membahas mengenai isu-isu disabilitas. Kartunet-News berguna sebagai media informasi mengenai disabilitas bagi masyarakat umum dan penyandang disabilitas pada khususnya. Kartunet sedang mengadakan kontes blogging dengan tema Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas serta didukung oleh XL Axiata dan Asean Blogger Community dan mengajak teman-teman untuk menceritakan mengenai keadaan fasilitas publik di Indonesia. Menurutku kampanye ini dengan salah satunya kontes blog ini ialah cara  yang tepat untuk mensosialisasikan betapa pentingnya kenyamanan fasilitas publik di sekitar kita.

Selanjutnya, aku cuma berharap negara kita lebih menghargai warganya, salah satunya dengan menjadikan fasilitas publiknya ramah bagi siapapun.


87 komentar untuk "Kartunet Kampanye Aksesibilitas Tanpa Batas"

  1. saya tertarik sama poto-potonya bagus mbak.. semoga sukses ya :)

    BalasHapus
  2. tes komen...
    :v

    #dihapus lagi gak ea.. XD

    Semoga ke depannya fasilitas itu lebih memadai dan lebih baik lagi, dan semoga menang kontesnya.

    BalasHapus
  3. Aku baru tau kartu net Unaaa..
    #hellow kmana aja eike :P

    Hmm Bus nya emang keren ..
    Aseek ada penampakan Una tanpa di buremin wajahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, terpaksa nggak ngeburemin.
      Gatel juga :D

      Hapus
    2. Sudah percaya diri lagi mba Una. Tidak diburemin fotonya. Nah keliatan Naris alami. Lanjutkan

      Hapus
    3. Ahahaha selalu percaya diri dong :D

      Hapus
  4. keren yaa bus nya ..
    xixi yang di sidney sama yang di TMII sama sama keren nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yoiii. Akunya juga keren :p

      Hapus
    2. yo wes lah mbak e ..
      tak perlu di omongin lagi udah bneran keren kok :D

      Hapus
  5. Saya pengaggum kelompok kartunet. Betul sekali, negara kita khususnya jakarta kurang menghargai penyandang aksesibilitas ini. Sarana dan prasarananya sangat minim. Semoga ada keperdulian lebih dari pemerintah. istilah kata Memanusiakan manusia.

    BalasHapus
  6. keren Unaaa....opinimu pas mantab tenan...semoga menang yaaa..... :)

    BalasHapus
  7. Saking kerennya, udah beberapa kali ngebaca tapi belum bisa ngasih komentar yg seperti apa. Takutnya kelihatan banget ni, Andika minim wawasannya. Jadi malu. Tapi sumpah, ini keren banget :D

    BalasHapus
  8. mantapsekaliulasannyaun
    ahtakbisakomenpanjang2nih

    BalasHapus
  9. ditempatku fasilitas publik gitu masih minim banget

    BalasHapus
  10. ditempatku fasilitas publik gitu masih minim banget

    BalasHapus
  11. indonesia tercinta KAPAN....?

    BalasHapus
  12. aku baru liat kursi yang ditekuk buat penyandang disabilitas, na. di bus sini ada ga ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di baswei ada spasi kosong buat pengguna kursi roda, tapi ya tetep buat berdiri orang2 wong gak ada yang pake kursi roda naik busway...

      Hapus
  13. bukan hanya fasilitas umum, pendidikan aja sepertinya masih kurang :(

    BalasHapus
  14. Pertama-tama, sukses kontesnya ya Na :D

    Btw, benar tuh. Di Eropa juga fasilitas bagi penyandang disabilitas begitu diperhatikan. Bahkan beberapa bisnya bisa "miring" lho ketika menaikkan/menurunkan penumpang sehingga orang-orang tua atau penyandang disabilitas lebih mudah untuk naik/turun busnya. Dan bagi pengguna kursi roda, kalau mau naik, ada bus yang dari pintunya bisa keluar papan gitu supaya naiknya gampang :D .

    BalasHapus
    Balasan
    1. What, keren bangetttt... Penasaran miringnya bis gimana? :D

      Hapus
  15. wuih orang 2 brand harus ikut andil ne untuk promorte disabilitas bukan "cacat"

    BalasHapus
  16. hm... yg di ibukota saja blom ramah apalagi yg di daerah ya.. hehe... etapi blm tentu juga ya, sapa tahu org daerah malah lbh ramah fasilitas publiknya... Keren ulasannya, Una, semoga menang ya... (dan semoga yg berwenang terinspirasi.. ) :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin lebih ramah. Tapi ada gak tuh? :D

      Hapus
  17. oh indonesia....sebenarnya sdikit2 sih ada fasilitasnya tapi ya itu orang2 iseng kadang yang membuat fasilitas itu rusak atau bahkan disalahgunakan. Kadang aku heran na,di luar negeri kok bnr2 disiplin ya???gmn ini negara kita,hickz miris :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, dirusaknya itu loh. Nggemesin deh ah!

      Hapus
  18. hei, pertamax gue knp ilang? Skitar jam stngh 4 pagi, bbrp menit stelah elo publish na! Padahal gue yakin komen gue dah muncvl saat itu! Hwoaaamm

    BalasHapus
  19. semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan lagi kedepannya ya

    BalasHapus
  20. prihatin ya kalo lihat fasilitas umum kondisinya tak layak dan tak ramah bagi para penggunanya.

    itulah indonesia un...hehe

    BalasHapus
  21. setuju Na.. masa angkutan publik kita justru gak ramah sama warga nya sendiri.

    BalasHapus
  22. Good luck ya Una

    mugo iso mlebu komentarku

    BalasHapus
  23. Termasuk pajak yang dibayar saat makan di mekdi ya?
    Pemerintah sibuk ngurus para koruptor dowang ya. hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yongkruuu...
      Diurus biar makin subur yak...

      Hapus
  24. selamat berkontes blog ya..salam sukses selalu,
    fotonya apik..apalagi foto jadul baru turun dari bus double decker :-)

    BalasHapus
  25. Wow, jadi ikut larut sama tulisannya. Keren banget. Inspiratif. Boleh dong kasih masukan ke blog saya. Salam kenal ya.
    http://tunaskreativita.blogspot.com/2013/03/simbol-disabilitas-foto.html

    BalasHapus
  26. setuju, para penyandang disabilitas pun unya hak yang sama :)

    BalasHapus
  27. wah...kontes berhadiah oke nih...kudu ikutan nih

    BalasHapus
  28. kayaknya emang kita cuman bisa mimpi dulu deh Un..kalo ngarepin fasilitas transportasi yang memadai huhuhuhu

    BalasHapus
  29. sukses ngontesnya ya naaaaa

    BalasHapus
  30. Aku juga berharap warga disabilitas mendapat perhatian lebih banyak dari pemerintah sehingga mereka dapat beraktivitas tanpa hambatan...

    Goodluck utk kontesnya Una... :)

    BalasHapus
  31. Una, ndengaren iku wajah ora dioret-oret ... hehehe
    Nice article... :D

    BalasHapus
  32. Tapi saya sudah banyak melihat fasilitas publik yang raah bagi para penyandang disabilitas, mulai drai kereta commuter line, eskalator, sampai toilet juga ada. Memang tidak banyak tapi ada :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awal sama akhir kalimat gak konsisten nih...

      Hapus
  33. wuihhhh..yg nangkring di halaman pertaman google.

    #makan-makan

    BalasHapus
  34. wah sentuh menyentuh sekali :) thanks yah :D

    BalasHapus
  35. Weitsss.... keren tulisanx
    Good luck ya mbak ^^

    BalasHapus
  36. Mudah2an dengan banyaknya postingan ttg ini, Jokowi menjadi pelopor fasilitas yang ramah kepada penyandang disabilitas ya Na.
    Sukses ya lombanya

    BalasHapus
  37. Bagus banget tulisannya. True story. Jadi pengen ditengok juga. Hehe.
    http://tunaskreativita.blogspot.com/2013/03/simbol-disabilitas-foto.html

    BalasHapus
  38. Dari 10 blog yg nangkring d page 1 dngan kata kunci "kartunet kampanye...", rata2 ada kata trotoar :D

    BalasHapus
  39. Fotonya sangat bagus... semoga tidak hanya fotonya saja tetapi kepedulian kita terhadap mereka perlu kita tingkatkan lagi...

    BalasHapus